3 Mei 2024
60 / 100

Dimensi.id-Dua perguruan tinggi di Bekasi ditutup semua unsur didapati di perguruan tinggi tersebut salah satunya penyimpangan kuliah dan terdapat pula 32 butir kesalahan, sanksi pembubaran tersebut merupakan sanksi maksimal. jika perguruan tinggi tersebut masih mau kembalikan uang yang dipotong oleh mereka, Maka tidak mungkin Kemendikbud membubarkan.

Terdapat ratusan mahasiswa luntang lantung kebingungan sebab tidak ada tanggung jawab dari pihak perguruan tinggi swasta maupun Kemendikbud. Mahasiswa tidak menuntut banyak kepada pihak perguruan tinggi swasta terkait dengan kerugian yang timbul akibat penutupan tersebut.

Baca Juga : Fenomena Maju Mundur Cantiknya Pejabat

Mahasiswa hanya ingin pihak perguruan tinggi swasta mengeluarkan transkrip nilai, namun permintaan tersebut tidak mudah pihak kampus memberikan dua pilihan. sabar menunggu kampus aktif atau pindah ke perguruan tinggi lain dengan ketentuan mengganti uang beasiswa yang diberikan oleh yayasan sebesar Rp 3 juta persemester

Pendidikan salah satu upaya kita untuk menanggulangi kebodohan dan kemiskinan yang terjadi di negara kita yaitu Indonesia dengan pendidikan seseorang akan mampu untuk menata masa depannya dengan bijaksana dan berpikir lebih kritis dalam memecahkan suatu masalah yang terjadi di dalam kehidupannya.
sesuai dengan 1945 alinea ke-4

“Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,mencerdaskan kehidupan mangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadiundang-undang.”

Setiap warga negara berhak mendapat pengajaran dan pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional yang diatur dengan undang-undang.

Tingginya angka putus sekolah dan sekaligus permasalahan seperti ini, negara masih belum bisa menerapkan undang-undang 1945. bukan hanya permasalahan yang terdapat di atas melainkan kualitas pendidikan dan manajemen pendidikan di negara ini menjadi kendala proses pendidikan yang tidak baik.

Untuk mengubah dan memperbaiki kondisi dunia pendidikan harus dilakukan pendekatan yang integratif dengan pengubahan paradigma dan pokok-pokok sistem pendidikan.

Beberapa paradigma dasar bagi sistem pendidikan Khilafah:

  1. Khilafah Islam meletakkan prinsip kurikulum, strategi, dan tujuan pendidikan berdasarkan aqidah Islam. Pada aspek ini diharapkan terbentuk SDM terdidik dengan pola berfikir dan pola sikap yang islami.
  2. Pendidikan harus diarahkan pada pengembangan keimanan, sehingga melahirkan amal saleh dan ilmu yang bermanfaat. Prinsip ini mengajarkan pula bahwa di dalam Islam yang menjadi pokok perhatian bukanlah kuantitas, tetapi kualitas pendidikan. Perhatikan bagaimana Al Quran mengungkapkan tentang ahsanu amalan atau amalan shalihan (amal yang terbaik atau amal shaleh).
  3. Pendidikan ditujukan dalam kaitan untuk membangkitkan dan mengarahkan potensi-potensi baik yang ada pada diri setiap manusia selaras dengan fitrah manusia dan meminimalisir aspek yang buruknya.
  4. Keteladanan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam suatu proses pendidikan. Dengan demikian sentral keteladanan yang harus diikuti adalah Rasulullah saw.

Baca Juga :

Adapun strategi dan arah perkembangan ilmu pengetahuan dapat kita lihat pula dalam kerangka berikut ini:

  1. Tujuan utama ilmu yang dikuasai manusia adalah dalam rangka untuk mengenal Allah swt. sebagai Al Khaliq, menyaksikan kehadirannya dalam berbagai fenomena yang diamati, dan mengangungkan Allah swt, serta mensyukuri atas seluruh nikmat yang telah diberikanNya.
  2. Ilmu harus dikembangkan dalam rangka menciptakan manusia yang hanya takut kepada Allah swt. semata sehingga setiap dimensi kebenaran dapat ditegakkan terhadap siapapun juga tanpa pandang bulu.
  3. Ilmu yang dipelajari berusaha untuk menemukan keteraturan sistem, hubungan kausalitas, dan tujuan alam semesta.
  4. Ilmu dikembangkan dalam rangka mengambil manfaat dalam rangka ibadah kepada Allah swt., sebab Allah telah menundukkan matahari, bulan, bintang, dan segala hal yang terdapat di langit atau di bumi untuk kemaslahatan umat manusia.
  5. Ilmu dikembangkan dan teknologi yang diciptakan tidak ditujukan dalam rangka menimbulkan kerusakan di muka bumi atau pada diri manusia itu sendiri.

Dengan demikian, agama dan aspek pendidikan menjadi satu titik yang sangat penting, terutama untuk menciptakan SDM (Human Resources) yang handal dan sekaligus memiliki komitmen yang tinggi dengan nilai keagamaannya. Di samping itu hal yang harus diperhatikan pembentukan SDM berkualitas imani bukan hanya tanggung jawab pendidik semata, tetapi juga para pembuat keputusan politik, ekonomi, dan hukum sangat menentukan.

Revolusi terhadap perilaku manusia merupakan basis dari gerakan pembaharuan yang benar. Oleh sebab itu sangat diperlukan coresponsible for finding solutions. Untuk melakukan revolusi tersebut diawali dengan revolusi pemikiran dan pemahaman manusia terhadap Islam. [Dms]

Penulis : Nuraini (Aktivis Dakwah)

Apa pendapatmu?

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.