Oleh. Syifa Aulina
Dimensi.id-Majelis rendah parlemen Thailand pada hari Rabu (27/03) telah meloloskan rancangan undang-undang (RUU) yang akan melegalkan pernikahan pasangan sesama jenis di negara itu. Namun, RUU Pernikahan Sesama Jenis ini masih membutuhkan persetujuan Senat dan pengesahan raja, sebelum menjadi undang-undang yang sah. Thailand adalah salah satu negara dengan komunitas LGBTQ paling terbuka di Asia. Para aktivis mengatakan bahwa hukum konservatif Thailand tidak mewakili komunitas ini, meski ada perubahan sikap sosial di negara tersebut. Parlemen Thailand “membuat sejarah”. RUU tersebut disahkan oleh suara mayoritas, di mana dari total 415 anggota parlemen yang hadir, hanya 10 suara yang menolak. (bbc.com, 28/04/2024)
Penyimpangan Pernikahan
Upaya untuk melegalkan pernikahan sejenis jelas merupakan bentuk penyimpangan. Fenomena perilaku seksual menyimpang ini sebenarnya telah ada sejak zaman Nabi Luth AS. Allah Swt. menghukum mereka dengan hukuman yang berat, yaitu dengan memorak-perandakan kota mereka, kemudian dihujani dengan batu panas, sebagai bentuk balasan atas perbuatan mereka.
Hal ini nyata diabadikan dalam Al-Quran pada surat Hud ayat 82-83:
فَلَمَّا جَآءَ أَمْرُنَا جَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهَا حِجَارَةً مِّن سِجِّيلٍ مَّنْضُودٍ مُّسَوَّمَةً عِندَ رَبِّك َوَمَا هِيَ مِنَ الظالمين بِبَعِيدٍ
Artinya: “Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi, yang diberi tanda oleh Tuhanmu, dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang-orang yang zalim.”
Penyebab LGBT
Pernikahan sejenis merupakan salah satu penyimpangan yang dilakukan kaum LGBT. Faktor penyebab LGBT ini pun beragam. Salah satunya adalah faktor lingkungan. Hal ini karena seseorang yang bergaul di lingkungan LGBT dapat memengaruhi orientasi seksual mereka, juga tontonan yang berbau LGBT kini sudah sangat merebak dimana-mana, baik yang berbentuk movie ataupun series.
Selain itu, penerapan sistem sekuler juga menjadi penyebab perilaku menyimpang ini makin banyak dilakukan. Kebebasan berperilaku yang diagungkan dalam ideologi kapitalisme menjadi faktor utama banyak kerusakan moral manusia. Oleh karena itu, tak cukup dengan menyadarkan individu pelakunya saja. Butuh upaya untuk mengubah peraturan yang ada.
Baca juga : https://dimensi.id/menyelesaikan-kasus-perundungan-dengan-islam/
Islam Adalah Solusi
Melihat dari faktor yang ada, selain masing-masing individu yang harus sadar terhadap dampak buruk dari perilaku menyimpang ini, negara memiliki peran besar untuk menjaga akidah dan menjaga orientasi seksual masyarakat. Dalam hal ini negara seharusnya membatasi tontonan untuk dinikmati oleh masyarakat. Tetapi dalam negara dengan sistem kapitalisme, hal tersebut akan sulit untuk diwujudkan.
Sistem kapitalisme justru membiarkan dan membebaskannya. Dalam Islam untuk mencegah hal tersebut akan mudah untuk diwujudkan. Dengan adanya hal ini setiap individu harus memahami Islam, agar tercipta lingkungan yang Islami. Maka, dibutuhkan masyarakat yang memiliki perasaan, pemikiran, dan peraturan yang sama. Masyarakat harus ditanamkan akidah dan tsaqafah Islam dengan matang. Aturan yang diberlakukan negara juga harus sesuai dengan syariat Islam. Pemberian sanksi yang tegas kepada warga yang melanggar syariat Islam juga harus dilaksanakan. Dengan begitu, masyarakat akan terjaga dari segala keburukan.
Wallahu a’lam bishawab. [DMS/FU]
Astaghfirullah