25 April 2024

Dimensi.id-Suatu negeri benar-benar merdeka saat bisa terlepas dari jeratan utang luar negeri. Sementara itu, rakyat sejahtera saat negara merdeka mampu membebaskan rakyatnya dari tanggungan membayar pajak. Rakyat miskin harusnya dapat bantuan, bukan malah dipalak dengan pajak. Sungguh miris jika rakyat harus dibebani tanggung jawab membayar hutang negara yang semakin melangit karena tidak ada keinginan dari rezim untuk menyelesaikannya. Rakyat bebas pajak sebagai indikator bahwa negara benar-benar mampu mengurusi rakyatnya, bukan menjadikan rakyat sebagai sapi perahan untuk menopang APBN, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negera dan solusi untuk nenyelesaikan Utang Luar Negeri.

Utang luar negeri disamping riba juga menjadikan negera tidak mandiri. Dosa besar atas riba telah menjadikan negeri jauh dari keberkahan dan dekat dengan bencana. Terlebih setiap kebijakan yang diambil akan diintervensi oleh kepentiang asing-aseng. Negeri merdeka tapi tidak bisa mandiri dalam mengurusi rakyatnya. Negeri yang mayoritas muslim tapi tidak bisa menerapkan Islam secara kaffah. Hembusan kepentingan asing begitu kuat sehingga membuat negeri ini lebih takut terhadap ajaran Islam kaffah daripada ajaran komunis yang sudah terbukti menggoreskan sejarah kelam yang tidak terlupakan.

Pajak dalam sistem Islam dibebankan hanya pada rakyat yang kaya, itupun saat kondisi keuangan negara atau Baitul mal lagi menipis karena mengalami krisis atau paceklik. Sementara dalam kondisi normal, pajak ditiadakan. Tapi apa yang terjadi dalam sistem kapitalis, pajak menjadi sumber pendapatan negara, dan tidak hanya pada rakyat yang memiliki kelebihan harta, tapi pajak dibebankan pada seluruh rakyat baik miskin maupun kaya. Bahkan sering amnesty pajak malah diberikan pada konglomerat yang memiliki kemampuan membayar pajak, tadi enggan untuk melakukannya.

Sistem kapitalis sungguh tidak manusiawi, karena rakyat yang harusnya diurusi, tapi dipalak dengan pajak dan dijadikan sapi perahan sebagai sumber utama pendapatan negara, dan bahkan sebagai solusi untuk menyelesaikan utang negara yang tidak jelas pembelajaannya, dan sebagian bahkan mengalami kebocoran dan dikorupsi oleh orang serakah yang tidak bertanggung jawab. Jabatan hanya digunakan sebagai jalan untuk mendapatkan kekayaan sebanyak-banyaknya. Padahal tugas mereka para pejabat dan pemimpin harusnya untuk mengurusi rakyat dalam sistem Islam.

Dzalim dan tidak manusiawi itulah sistem kapitalis demokrasi. Namun, sering yang dilihat adalah pemimpin yang menjalankan gerbong demokrasi. Padahal sistemnya yang rusak dan tidak layak untuk diteruskan dan harusnya diganti dengan sistem Islam yang lebih baik dan manusiawi karena sistem ini adalah yang terbaik dari Yang Menciptakan manusia. jika Islam diterapkan secara kaffah, sungguh Islam akan membawa pada kemaslahatan seluruh umat manusia.

Bagaimana bisa lepas dari jeratan utang, dan juga menghilangkan pajak sebagai satu-satunya sumber pendapatan utama negara, jika masih mempertahankan sistem kapitalis. Jalan satu-satunya adalah dengan mencampakkan demokrasi kapitalisme, dan menggantinya dengan sistem Islam. Kapitalisme tidak pernah berfikir untuk mensejahterakan rakyat, tapi menjadikan rakyat sebagai sapi perahan untuk menjalankan roda perekonomian. Rakyat disuruh untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka sendiri, sementara dalam sistem Islam, kebutuhan dasar rakyat dijamin negara. Begitu pula pajak hanya diambil dalam kondisi krisis atau paceklik dan itupun dilakukan hanya pada mereka yang mempunyai kelebihan harta, para konglomerat, bukan mereka yang melarat.

Sistem Islam akan mengoptimalkan sumber daya alam agar bisa mensejahterakan rakyat, bukan seperti pada sistem kapitalis menyerahkan pengelolan sumber daya alam pada perusahaan asing. Sistem tidak manusiawi yang hanya memberikan karpet merah pada siapa saja yang ingin menjajah dan menguasai negeri ini. Masihkah kita pertahankan sistem kapitalis yang tidak berpihak pada rakyat, tapi lebih membela para konglomerat dan komprador yang ingin menguasai negeri ini. Utang luar negeri terus bertambah membuat negeri ini semakin tidak berdaya, intervensi asing semakin kuat mencengkram dengan munculnya RUU yang tidak berpihak pada rakyat. Sumber Daya alam juga tidak lagi sepenuhnya untuk rakyat, sehingga jalan satu-satunya agar menyelesaikan utang dengan cara memalak rakyat dengan pajak. Negeri yang kaya raya tapi tidak berdaya karena sistem kapitalis. Sudah saatnya rakyat tersadarkan dan tidak mau lagi diatur dengan sistem kapitalis, tapi kembali pada sistem Islam yang akan membawa pada keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyatnya.

Apa pendapatmu?

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.