Dimensi.id-Sejarah kelam telah ditorehkan oleh Partai Komunis di negeri yang mayoritas penduduknya Muslim. Kejam dan sadis ditunjukkan oleh mereka yang menganggap agama sebagai candu, sehingga menghalalkan segala untuk meraih tujuan politik mereka, kekuasaan dianggap biasa. Kesadaran hubungannya dengan sang pencipta hilang oleh pemahaman mereka yang terbentuk dari ideologi komunis yang tidak layak hidup di negeri ini dan tidak pula di muka bumi karena bertentangan dengan hakekat penciptaan manusia, yakni untuk beribadah kepada Sang Pencipta. Tidak pula pantas bagi seorang Muslim mengucapkan selamat pada partai komunis yang saat ini masih dengan bangganya berani unjuk gigi dan merasa berhasil menerapkan ideologi komunis di negerinya.
Ternyata ideologi memang tidak pernah mati, meskipun sudah jelas salah, namun masih ada saja yang bangga menjadi pendukung dan pembelanya mati-matian. Bangga menjadi anak PKI dalam goresan tulisannya merupakan bukti dukungan pada ideologi yang terlarang. Hasil dari pemahaman dan ungkapan perasaan atas dukungannya terhadap paham komunis yang sesat nyata ada dan bukan sekedar hoax. Meskipun pengemban ideologi komunis berani unjuk gigi dengan memutar balikkan fakta sejarah yang seolah-olah PKI menjadi korban, tidak ada tindakan tegas bagi mereka. Komunis mulai bangkit dengan menyebarkan pemahanan yang akan menjauhkan umat dari kayakinannya. Pemahaman komunis akan mencoba mendangkalkan akidah, dengan menyebarkan ide senkritisme yang menganggap semua agama sama. Monsterisasi ajaran Islam juga bukti komunis mulai bangkit, dan sayangnya sebagian umat termakan hasutan mereka untuk memusuhi saudaranya sendiri.
Hembusan ideologi komunis memang semakin kuat, sehingga umat harus waspada. Islamophobia disebarkan, membuat mereka takut dengan ajarannya sendiri. Bangga dengan agamanya dianggap radikal dan perlu dicurigai. Menyeru berislam kaffah dianggap menyebarkan bibit-bibit radikalisme. Sementara ajaran komunis yang mendangkalkan aqidah dibiarkan merasuki pemahaman umat agar berislam setengah-setengah.
Sungguh, umat harus waspada dan jangan mau terjebak dalam pemahaman yang menyesatkan. Moderasi adalah bukti nyata untuk mendangkalkan keyakinan umat. Keraguan terhadap ajaran agamanya mulai dihembuskan dengan membangun pemahaman bahwa semua agama benar karena mengajarkan kebaikan. Hembusan ide-ide menyesatkan harus diwaspadai agar umat tidak terjebak pada pemahaman yang salah terhadap agamanya sendiri. Pemahaman yang dangkal dan setengah-setengah terhadap agama, akan mudah dibelokan dengan pemahan komunis yang sesat dan menyesatkan.
Umat Islam harus bersatu sehingga tidak mudah dipecah belah dan lemah. Islam harus menjadi sumber inspirasi dan kebenaran hakiki, bukan pemahaman manusia yang lemah dan banyak salah. Komunis Gaya Baru jangan diberi tempat untuk tumbuh di negeri yang mayoritas penduduknya muslim. Jangan biarkan ide sesat dari ideologi komunis tumbuh dan berkembang. Suburnya pemikiran nyleneh dalam sistem demokrasi menjadi jalan masuknya komunis gaya baru untuk menyebarkan ide-ide sesatnya.
Hanya satu-satunya solusi agar bisa menghentikan komunis dengan menegakkan sistem khilafah yang akan menerapkan Islam secara kaffah. Demokrasi dengan semangat kebebasannya hanya akan menyuburkan ide-ide sesat yang menjauhkan umat dari jalan lurus. Hanya sistem khilafah dengan penerapan Islam secara kaffah akan menghancurkan ide sesat termasuk pemikiran yang dihasilkan dari idelologi komunis.
Sistem khilafah harus diperjuangkan, bukan sistem demokrasi. Sejarah telah membuktikan bahwa hanya sistem khilafah yang mampu menjaga pemahaman umat agar tetap lurus pada jalan yang benar. Khilafah juga mampu menjamin keadilan dan kesejahteraan bagi suluruh rakyat, bukan hanya kesejahteraan para pejabat dan konglomerat. Sebaliknya, komunis dan kapitalis terbukti sudah menyengsarakan rakyat, sehingga sudah saatnya diganti dengan Sistem Islam yang membawa rahmat bagi seluruh alam. Dalam sistem Islam bibit-bibit kebaikan akan mudah tumbuh dari pemikiran yang lurus dan benar. Sementara, kemungkaran dan pemikiran sesat tidak ada tempat untuk tumbuh. Kehidupan Islami akan mendorong terciptanya generasi unggul yang berkepribadian Islam.(ME)