14 Mei 2024

Dimensi.id-Saat masalah membelit negeri, bencana datang bertubi-tubi, hidup susah seolah pintu berkah dari langit tertutup untuk penduduk suatu negeri. Pergantian rezim ternyata bukan solusi, karena masalah tidak ada kunjung selesai meskipun berganti rezim berkali-kali. Negeri ini mayoritas penduduknya muslim, tapi bukan Islam yang digunakan untuk mengatur kehidupan penduduknya. Bahkan, penistaan terhadap ajaran Islam marak terjadi tanpa tersentuh oleh hukum karena dianggap sebagai bentuk kebebasan dalam sistem demokrasi. Apakah ini adzab bagi mereka yang sudah mendustakan ayat-ayat Allah atau ujian bagi orang-orang yang masih memiliki iman tetapi diam meskipun hidup dalam sistem yang tidak menerapkan Islam secara kaffah.

Negeri yang memiliki kekayaan sumber daya alam yang luar biasa, tapi rakyat tidak hidup sejahtera. Rakyat harus memenuhi kebutuhan dasarnya sendiri. Rakyat sakit hidupnya semakin sulit dan terjepit. Hutang semakin menggunung dengan riba, dosa besar yang mengundang bencana dan tertutupnya pintu berkah dari langit dan bumi. Biaya pendidikan tinggi semakin mahal dan tidak terjangkau oleh rakyat dengan penghasilan rendah. Negeri yang dikuasai oligargi, orang-orang yang ada dilingkaran kekuasaan. Kapitalisme tidak berpihak pada rakyat tapi para cukong dan konglomerat yang dianggap menyokong kekuasaan agar tetap dalam genggaman meskipun harus mendholimi rakyatnya sendiri.

Saatnya kita semua bertaubat, taubatan nasuhah untuk menghentikan bencana bertubi-tubi dan berbagai masalah membelit negeri. Para pemimpin dan juga rakyatnya bertaubat dengan menyadari kesalahan dan mengambil hukum Allah secara kaffah, bukan setengah-setengah. Hukum Allah adalah yang terbaik untuk mengatur kehidupan manusia. Keberkahan saat kita mampu menerapkan satu hukum saja, apalagi jika secara menyeluruh dan terus menerus dalam kehidupan nyata, hukum Islam bisa diterapkan. Tentunya pintu berkah dari langit dan bumi benar-benar terbuka untuk penduduk satu negeri jika penduduknya beriman dan bertaqwa. Sebaliknya, adzab pedih berupa bencana dan masalah, penghidupan yang sulit menimpa mereka, karena ayat-ayat Allah telah didustakan dan dinistakan. Rasulullah, Muhammad SAW bersabda, “Dilaksanakannya suatu hukum had di muka bumi, lebih baik bagi penduduknya dari pada turunnya hujan selama 40 hari.”

Allah berfirman dalam surat al-Araaf ayat 96, “Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan.” Jadi jika kita menginginkan perubahan yang lebih baik, kata kuncinya beriman dan bertaqwa penduduk satu negeri. Tentunya kita tidak bisa berharap dari sistem demokrasi untuk mewujudkannya. Hanya Sistem khilafah yang menerapkan Islam secara kaffah yang mempu mewujudkan kehidupan Islami yang mendorong penduduknya untuk beriman dan bertaqwa. Dalam Sistem Islam penduduk suatu negeri enggan untuk bermaksiat dan melakukan penyimpangan dan pelanggaran hukum sara’ karena hukum bertindak keras dan tegas sehingga memberikan efek jera bagi pelaku tindak kejahatan.

Khilafah juga akan menjamin kesejahteraan rakyat sehingga tidak ada alasan bagi mereka untuk melakukan tindak kriminal karena terpaksa untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka. Fasilitas kesehatan diberikan pada mereka yang sakit secara gratis, sehingga mereka tidak semakin terjepit saat tidak bisa memenuhi kebutuhan keluarga dan harus membayar biaya rumah sakit yang tidak sedikit. Bahkan saat yang sakit adalah tulang punggung keluarga sehingga tidak lagi bisa bekerja saat ditinggal sakit, negara juga harus ikut membantu dengan terlebih dulu memberdayakan keluarga terdekat atau tetangga untuk ikut meringankan beban saudaranya terkena musibah. Negara harus berperan aktif untuk menjamin kebutuhan dasar rakyat dan menjamin rasa aman dan keadilan bagi setiap orang.

Apakah kita inginkan perubahan negeri ini ke arah yang labih baik? Marilah kita bersama-sama renungkan apa yang sudah terjadi di negeri yang kita cintai ini. Apa kesalahan yang sudah kita lakukan dan setelah menyadarinya, marilah bersama-sama melakukan taubatan nasukha sebagai solusi tepat dan tuntas untuk memperbaiki keadaan ini agar tidak semakin terpuruk dengan berbagai masalah yang tidak ada ujung pangkalnya. Tentunya hanya sistem khilafah yang akan mampu menerapkan Islam secara kaffah dalam kehidupan nyata, bukan demokrasi. Sudah saatnya kita menyadarinya solusi tepat dan tuntas dengan meninggalkan demokrasi dan menggantinya dengan sistem khilafah yang akan membawa pada kehidupan penduduk suatu negeri yang beriman dan bertaqwa sehinngga pintu berkah akan terbuka dari langit dan bumi untuk penduduk negeri ini, dan bencana serta berbagai masalah segera terselesaikan dengan Islam. (ME)

Apa pendapatmu?

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.