3 Mei 2024
57 / 100

Oleh : Sabrina Nusaiba

Dimensi.id – Generasi merupakan aset yang sangat berharga bagi suatu bangsa yang akan menjadi penerus peradaban. Peradaban dimasa mendatang tergantung dari kualitas generasi saat ini. Generasi harus dijaga, dibina, dididik untuk membentuk pola pikir dan bertindak yang baik dan benar.

Akan tetapi, sangat disayangkan karena sebagaimana fakta yang ada, generasi saat ini mengalami kerusakan yang sangat parah, banyak dari generasi saat ini yang tidak sekedar menjadi korban tetapi menjadi pelaku utama berbagai kejahatan.

Seperti yang dilansir dari Kompas.com (11/3) – Siswi SMP di Lampung diperkosa 10 pria, disekap 3 hari tanpa makan ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Dari 10 pelaku 6 orang sudah ditangkap, 3 orang masih dibawah umur, 3 orang dewasa dan 4 orang masih DPO. Ungkap Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Lampung Komisaris Besar (Kombes) Umi Fadilah.

Berbagai macam kasus yang bermunculan seperti ini semakin menunjukkan potret buram sistem pendidikan sekuler. Berbagai lembaga pendidikan tidak luput dari masalah kasus kekerasan, pembullyan, pembunuhan, pemerkosaan selalu mewarnai sistem pendidikan sekuler.

Perilaku buruk yang dilakukan oleh pemuda dan generasi tidak lepas dari cengkraman sekulerisme, dimana agama dipisahkan dari kehidupan. Agama diletakkan dalam posisi yang hanya boleh di pandang tapi tidak boleh disentuh. Ditambah lagi para pemuda dan generasi diatur dalam sistem liberal dan mirisnya negara menjamin hal tersebut.

Dalam sistem demokrasi, kebijakan yang lahir melindungi perilaku amoral, seperti UU perlindungan anak dibawah umur tanpa dibentuk aqidah yang baik dan benar terhadap anak sehingga lahirlah tindakan amoral lainnya dan diksi sexual consent misalnya dalam beberapa pasal UU TPKS melegalkan kumpul kebo dan diperburuk pula dengan sistem kapitalisme sehingga menambah perilaku buruk para pemuda dan generasi dengan mengatasnamakan keuntungan bisnis pornografi melalui media sosial, film-film rusak yang sah diperjualbelikan. Bahkan kominfo menyatakan bahwa Indonesia merupakan pengakses situs porno ketiga dunia.

Kerusakan pemuda dan generasi hanya bisa dihentikan apabila diterapkan sistem Islam. Dalam sistem Islam pemuda dan generasi mampu memimpin peradaban berbeda dengan sistem sekuler kapitalisme yang menjadikan pemuda dan generasi sebagai konsumen semata.

Sistem Islam memiliki dua konsep untuk menciptakan pemuda dan generasi yang berkualitas. Pertama, sistem pendidikan Islam mencetak pemuda dan generasi yang bersyakhsiyah (berkepribadian) Islam dan mengawali kurikulum dengan pembahasan aqidah sehingga tidak ada dikotomi antara pendidikan agama dan dunia.

Kedua, fungsi utama negara adalah sebagai pelindung umat, seluruh hal terkait kebutuhan primer rakyat ada dibawah kendali negara bukan swasta. Negara juga bertanggung jawab dan melindungi mulai dari sandang, pangan, papan kesehatan, keamanan dan pendidikan. Negara akan melarang konten-konten nirfaedah apalagi konten haram jelas terlarang untuk ditayangkan. Negara akan menegakkan penerapan nilai-nilai sesuai syariat. Pada era digital menjadi upaya syiar yang sangat efektif demi menjaga suasana keimanan masyarakat.

Yang terpenting adalah poin-poin diatas hanya akan terwujud apabila negara menerapkan sistem Islam secara kaffah. Oleh karena itu, diperlukan perjuangan yang konsisten dan bersungguh-sungguh agar persoalan pemuda dan generasi cepat terselesaikan sehingga terlahir pemuda dan generasi yang mampu menjadi pemimpin umat dimasa yang akan datang.

Wallahu A’lam Bish Shawab.

 

Editor : Vindy Maramis

Apa pendapatmu?

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.