4 Mei 2024

Bulan Rajab merupakan salah satu bulan mulia bagi umat Islam. Setiap bulan Rajab tiba,  umat menyambutnya dengan mulia  dan umat Islam dianjurkan untuk senantiasa meningkatkan amal ibadahnya karena  bulan Rajab memiliki banyak keistimewaan yang bisa mendatangkan kebaikan dalam kehidupan umat Islam.

 

Bulan Rajab merupakan bulan ketujuh dalam kalender Hijriah. Kata Rajab sendiri berasal dari Bahasa Arab yang artinya “keagungan”,“kebesaran” atau “kemuliaan”. Dengan demikian, Rajab merupakan salah satu bulan yang dimuliakan Allah SWT, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqadah, Dzulhijjah, dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadil (akhir) dan Sya’ban.” (HR. Bukhari-Muslim).

 

Bulan Rajab, bulan mulia bagi umat Islam yang memiliki keistimewaan di dalamnya. Di antara keistimewaan bulan Rajab sebagai berikut :

  1. Bulan Yang Amat Mulia

Sebenarnya umat Islam harus menghindari kemaksiatan setiap waktu. Namun di empat bulan haram, termasuk Rajab, perkara ini sangat ditekankan. Allah SWT berfirman dalam surat at-Taubah ayat 36 yang artinya:

Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah 12 bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.

 

Dalam kitab Zaadul Masiir tentang tafsir surat at-Taubah ayat 36, diterangkan bahwa di bulan-bulan suci, larangan melakukan perbuatan haram lebih ditekankan. Ini karena bulan tersebut amat mulia. Pada saat yang sama, umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan ketakwaan.

Sangat tegas di bulan mulia ini untuk memperbanyak melakukan amalan-amalan kebajikan dan meninggalkan perbuatan dosa. Menjalankan kewajiban-kewajiban Allah SWT dan memperbanyak amalan sunnah, seperti memperbanyak sedekah, memperbanyak dzikir untuk mengingat Allah, menyeru dan memahamkan umat untuk kembali kepada Islam Kaffah, sehingga umat bisa mencapai tujuannya adalah untuk mencari keridloan Allah SWT semata.

 

  1. Bulan Pengampunan

Bulan Rajab merupakan bulan penuh rahmat dan ampunan Allah SWT. Allah membuka pintu luas pintu ampunan bagi siapa saja yang mau bertaubat. Bulan Rajab juga di sebut Syahr al Istighfar. Bulan yang memberikan ampunan dosa selama kita hidup di dunia. Mengutip dari buku Doa dan Amalan di Bulan Rajab terbitan Zahra (2005: 9-10), Rajab merupakan bulan pengampunan, sehingga umat Islam diperintahkan untuk memperbanyak istighfar. Imam Ja’far ash Shadiq meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

Rajab adalah bulan pengampunan bagi umatku, maka perbanyaklah beristighfar di bulan ini, karena Ia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Bulan Rajab dijuluki dengan al-Ashab (pelimpahan) karena pada bulan ini rahmat Allah dilimpahkan kepada umat-Ku, karena itu perbanyaklah mengucapkan Astagfirullah wa as’aluhu al-taubah yang artinya “aku memohon ampun kepada Allah dan aku meminta kepada-Nya agar diterima taubatku”.

Sangat jelas pada bulan Rajab, Allah SWT akan memberi limpahan pahala dan ampunan untuk segala dosa yang dilakukan manusia, jika ia bertaubat benar-benar menyesali perbuatannya untuk tidak melakukan dosa lagi.

 

  1. Peristiwa Isra Miraj

Bulan Rajab adalah  bulan yang di dalamnya ada peristiwa penting yaitu Isra dan Miraj Rasulullah SAW serta perintah ibadah sholat fardlu lima waktu yang diterima langsung oleh Rasulullah SAW dari Allah SWT, tanpa melalui malaikat Jibril AS. Peristiwa Isra Miraj terjadi pada 27 Rajab. Dalam Fiqh al-Sîrah al-Nabawiyah oleh Said Muhammad Ramadhan al-Buthy (2012: 108), kala itu Rasulullah SAW menempuh perjalanan dari Masjid al-Haram di Mekkah menuju Masjid al-Aqsha di al-Quds, Palestina.

 

Sedangkan Miraj adalah naiknya Rasulullah SAW menembus lapisan langit yang tidak bisa dijangkau oleh semua makhluk, malaikat, jin dan manusia. Perjalanan tersebut berlangsung hanya dalam waktu satu malam. Peristiwa ini tentu berada di luar nalar manusia. Namun justru inilah bukti bahwa tidak ada sesuatu yang sulit jika Allah telah berkehendak.

 

Bulan Mulia, Masifkan Islam Kaffah

Telah kita pahami bahwa bulan Rajab adalah bulan yang istimewa, jika berbuat baik di dalamnya maka kita akan mendapatkan kebaikan yang banyak. Demikian sebaliknya, jika bermaksiat maka akan ditimpakan berlipat keburukan pula. Karenanya, di bulan Rajab ini hendaknya kita menguatkan dan memperbanyak amal sholih termasuk  menunaikan amalan  fardu kifayah.

 

Salah satunya adalah kita gencar untuk mencerdaskan umat dengan Islam Kaffah, agar umat menjadikan Islam sebagai aturan dalam kehidupannya dan meningkatkan spirit perjuangan untuk menegakkan Islam dalam naungan Khilafah ‘ala minhaj an-nubuwwah yang kedua, dengan izin dan pertolongan Allah SWT. Karena ketiadaan kepemimpinan Islam, umat Islam semakin tertindas tidak berdaya.

 

Itulah wujud hakiki ketakwaan kita kepada Allah SWT. Ketakwaan inilah yang akan mewujudkan keberkahan dari langit dan bumi untuk kita, sebagaimana yang Allah janjikan,

 

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ ٱلْقُرَىٰٓ ءَامَنُوا۟ وَٱتَّقَوْا۟ لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَٰتٍ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلْأَرْضِ وَلَٰكِن كَذَّبُوا۟ فَأَخَذْنَٰهُم بِمَا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ

 

“Sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, Kami pasti akan membuka untuk mereka ragam keberkahan dari langit dan bumi. Namun, mereka mendustakan (Kami). Karena itu Kami mengazab mereka karena perbuatan dosa yang telah mereka lakukan itu.” (QS Al A’raf: 96)

 

Penulis: Fifit Maria

Apa pendapatmu?

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.