2 Mei 2024
Nguliah, Ngampus, Ngetrend Lewat Nge-dance, Emang Boleh?
62 / 100

Dimensi.id-Dance atau tarian modern muncul di Amerika pada abad XIX hingga mencapai puncaknya di awal abad XX. Munculnya dance atau tari modern merupakan bentuk perlawanan terhadap tari Ballet Klasik yang dianggap mengungkung kebebasan seniman dalam mengekpresikan diri (damariotimes.com). Dance sendiri terus mengalami perkembangan seiring berjalannya waktu.

Pendahuluan

Dance merupakan hiburan yang banyak disukai oleh masyarakat dari kalangan muda sampai tua, terutama generasi muda.  Misalnya saja K-pop, siapa yang tidak tahu K-pop? Budaya poluler yang sedang digandrungi oleh kaum muda di seluruh dunia ini seakan-akan menjadi syarat seseorang untuk menjadi bagian dari generasi milenial dan generasi Z.

K-pop sendiri telah berhasil memasarkan nilai-nilai barat, hedonisme dan pemujaan idola ala Barat. Apalagi fandom K-pop fanatik yang menderita delusi dan pemujaan yang berlebihan. Ini berdampak langsung bagi umat Islam karena banyak negara muslim dianggap sebagai pasar terbesar untuk industri K-pop.

Disamping itu dampak langsung dari merebaknya K-pop sebagai industri budaya populer adalah perusakan dan pelemahan generasi muslim. Kaum muda muslim hanya menjadi generasi Imma’ah yang tidak mempunyai pendirian, hanya senang ikut-ikutan tren dan gaya hidup hedonis.

Eksistensi seseorang bukan lagi lewat akalnya, tetapi bagaimana dia bisa mengikuti terhadap apa yang sedang berkembang saat itu. Hal ini menyebabkan mereka menyibukkan dengan perkara yang tidak jelas dan membuang waktu. Itu juga yang sedang terjadi di kalangan pemuda sekarang khususnya mahasiswa, salah satunya mereka suka untuk mengikuti trend yang ada seperti halnya dance, dan aktifitas-aktifitas lainnya yang sedang marak dikalangan anak muda.

Fakta Kelam K-Pop

Padahal jika kita telusuri lebih dalam K-pop menyimpan banyak fakta kelam. Untuk mendapatkan ketenaran, seorang calon idol harus melakukan debut di usia muda bahkan sejak anak-anak. Semakin muda akan semakin tenar. Mereka harus menjalani karantina dan serangkaian aturan ketat dari agensi atau manajemen yang menaungi karir. Sehingga tidak sedikit dari mereka mengalami depresi sampai melakukan bunuh diri.

Sayangnya, fakta tersebut tidak membuat generasi muda sadar. Mereka terbuai dengan kegemerlapan dan kesenangan duniawi. Terbukti dari mereka yang jutru lebih sering membahas hal-hal yang berbau hiburan dan trend yang sedang berkembang. Gaya hedonis yang muncul akibat pengaruh 4F (food, fun, fashion, film) yang marak dikalangan pemuda.

Dampak Dari Gaya Hidup Barat

Akibatnya mereka jadi bebas, bergaul tanpa batas bahkan yang lebih parah penyimpangan seksual yang marak terjadi akibat dari faham sekularime. Begitu pun ketika menjadi seorang mahasiswa mereka disibukkan aktivitas organisasi yang padat dan cenderung berfokus kepada aspek duniawi semata.

Mereka mengikuti organisasi hanya untuk menambah banyak relasi agar mudah mencari pekerjaan yang layak dengan gajih yang tinggi, menaikkan pangkat dll. Sampai-sampai mereka melupakan prioritas utamanya adalah sebagai seorang mahasiswa seperti mengikuti perkuliah, menyelesaikan tugas-tugas akademik dengan integritas serta melupakan fungsi dan peran mahasiswa dalam masyarakat diantaranya adalah agent of change.

Sangat jelas semua itu terjadi dibawah sistem kapitalisme yang sudah di setting sedemikian rupa untuk mendapatkan keuntungan yang sebanyak-banyaknya lewat budaya yang mereka tawarkan (food, fund, fashion, film) dengan tujuan mencemari pemikiran umat Islam yang pada akhirnya akan melemahkan aqidah umat muslim.

Terlihat jelas pemuda hari ini tengah dalam kondisi yang memprihatinkan. Banyak dari mereka yang mulai terkontaminasi arus deras dari dunia barat berupa sekularisme, kapitalisme dan hedonisme. Kapitalisme sendiri adalah bentuk penjajahan secara pemikiran, merampas peran kita sebagai mahasiswa dan pemuda, yang mana mereka disibukkan dengan masalah pribadi.

Itulah peran kapitalis yang pada akhirnya menjauhkan mahasiswa akan tujuan kuliah dan organisasi sebenarnya, menjauhkan dari agama, agama hanya dikenal sebatas aspek ibadah spiritual semata. Pemikiran pemuda sekarang hanya terfokus kepada kesenangan dunia, yang penting sholat puasa. Begitu juga dalam pekerjaan yang terfokus hanya kepada dunia.

Fakta Islam, Menghadapi Gaya Hidup Barat

Dalam Islam usia pemuda adalah usia produktif yang seharusnya menggunakan waktu ini untuk menghasilkan karya yang bermanfaat bagi umat. Bagaimana peran kita sebagai pemuda yang memiliki aqidah yang kuat dan memaksimalkan perannya sebagai generasi yang akan mengantarkan pada kegemilangan suatu peradaban.

Umat Islam pada masa kekhilafahan pernah menjadi mercusuar peradaban dunia di bidang pendidikan. Bahkan, mencapai rentang waktu yang sangat panjang, tidak kurang dari delapan abad abad lamanya, jauh meninggalkan dunia Barat (Eropa) yang masih tertatih tatih merumuskan hakikat sebuah peradaban dunia bagi manusia.

Kini, ketika Khilafah telah runtuh, dunia pendidikan dinaungi sistem kapitalisme yang cacat dan sekularisme menggantikan aqidah Islam sebagai asas sistem dan kurikulum pendidikan. Dunia Islam mengalami krisis pendidikan yang sungguh mengerikan. Kurikulum pendidikan dipaksa tunduk pada pengawasan Barat.

Hal ini berpengaruh pada pandangan generasi muda muslim hingga berkiblat ke peradaban Barat. Ditambah lagi dengan proyek arus moderasi beragama yang mengakibatkan para memuda muslim mengamalkan ajaran Islam hanya sebatas ritual saja bukan menerapkan Islam secara kaffah.

Islam memiliki aturan yang sangat sempurna dan harus diterapkan dalam semua dimensi kehidupan (Islam Kaffah). Misalnya saja seperti aspek pendidikan, dalam Islam seluruh umat akan dijamin haknya untuk duduk dibangku pendidikan, bahkan fasilitas dan semua yang dibutuhkan akan dijamin oleh negara, sehingga mereka tidak perlu untuk memikirkan bagaimana biaya sekolah, kuliah dll.

Bagaimana Generasi Islam Dididik

Generasi cemerlang hanya lahir dari peradaban yang gemilang. Generasi cemerlang adalah generasi yang menjadikan Islam sebagai pembentuk karakter dan kepribadian mereka. Pendidikan dalam Islam memadukan keimanan dengan ilmu kehidupan sehingga berpengaruh besar dalam setiap amal perbuatan. Pendidikan semacam ini pernah lahir pada masa peradaban Islam selama 13 abad lamanya.

Peradaban Islam telah banyak melahirkan cendekiawan dan ilmuwan yang ahli berbagai bidang. Semisal Al Khawarizmi, seorang ahli matematika, dikenal Barat dengan Algebra atau Aljabar. Dengan kecerdasannya, beliau merumuskan hitungan matematika jauh lebih mudah dengan angka nol ketika kala itu Peradaban Romawi masih menggunakan angka romawi yang susah dipelajari.

Sistem pendidikan Islam memiliki visi yang jelas, yakni mencetak generasi dengan pola pikir dan pola sikap yang sesuai dengan Islam (syahsiah islamiah). Dengan kurikulum yang berlandaskan akidah Islam, bukan sebuah utopia lahir generasi yang tinggi akhlaknya, cerdas akalnya, dan kuat imannya. Ditopang dengan ekonomi Islam yang menyejahterakan dan kebijakan yang bersumber pada syariat Islam, seluruh elemen masyarakat dapat merasakan hak pendidikan secara gratis.

Peran Negara dalam Meningkatkan Kualitas Generasi

Negara berperan dalam menjamin hak pendidikan, menyusun kurikulum pendidikan berbasis akidah Islam, dan menciptakan lingkungan dengan ketakwaan komunal melalui sistem pergaulan Islam. Tidak kalah penting, orang tua harus memiliki bekal pemahaman Islam secara kafah agar tidak salah dalam mendidik dan mengasuh anak-anaknya. Dengan begitu, anak-anak tumbuh dalam suasana kondusif dan tercipta kepribadian Islam yang unik dan khas.

Wallahu a’lam bishawab

Penulis : Mahfuzah, A.Md.Ak.

Apa pendapatmu?

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.