2 Mei 2024
Muslim Yang Satu Di Tahun Baru
68 / 100

Dimensi.id-Sudah menjadi keharusan setiap muslim dengan muslim lainnya memiliki rasa persatuan yang erat dibanding persatuan atas ikatan lainnya. Namun, berbeda dari fakta tersebut malah muslim saat ini berpecah belah. Bagaimana bisa terjadi?

Kedudukan Antar Muslim

Rasulullah telah menegaskan bahwa muslim satu dengan yang lainnya seperti satu tubuh. dalam hadis sahih beliau bersabda :

“Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mengasihi, mencintai, dan menyayangi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan turut merasakan sakitnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Benar. Sebagai muslim, Rasul telah menghimpun kita dalam satu ikatan yang kuat yakni ikatan akidah. Sebagaimana beliau telah mempersaudarakan kaum muhajirin dan kaum anshar, seperti itupula kita menjalin ikatan dengan muslim yang lain.

Muslim Hari Ini Tidak Memahami Hakikat Bersaudara

Namun, ini hari kita mendapati ikatan tersebut mulai kabur. Muslim tidak lagi memahami konsekuensi ikatan antar muslim yang telah Rasul sampaikan. Kita baru saja mengalami pergantian malam tahun baru masehi.

Seperti tahun-tahun yang sudah berlalu, banyak ummat muslim yang menyambutnya dengan berbagai bentuk perayaan. Ada yang merayakannya dengan pesta kembang api, meniup terompet, makan bersama, dan hitung mundur. Ummat muslim begitu antusias merayakannya. Di Jakarta misalnya, ada 9 Lokasi Pesta Kembang Api di Malam Tahun Baru 2024. CNNIndonesia.com

Di Jogjakarta, Pengunjung yang akan menyaksikan malam pergantian tahun baru 2024 mulai memadati kawasan Tugu Pal Putih hingga Malioboro, Kota Yogyakarta, Ahad (31/12/2023). Kawasan tersebut masih menjadi favorit pengunjung yang datang ke DIY untuk menghabiskan malam tahun baru. Republika.com

Padahal, air mata kita belum mengering menyaksikan penderitaan muslim Gaza selama hampir 3 (dua) bulan belakangan ini. Masyarakat muslim di Gaza, terus mendapat serangan dari Israel baik dari kalangan anak-anak, wanita maupun lansia. Semuanya menjadi target genosida yang dilakukan oleh tentara Israel. Tangis kepedihan dan dentuman bom Israel yang biasa dialami warga Gaza menyambut 2024, bukan tawa dan pesta kembang api seperti di negara-negara lain. CNNIndonesia

Sebagai muslim, sangat tidak layak kita berbahagia di tengah kepedihan yang dialami suadara seiman kita. Kita wajib menunjukkan kepedulian kepada saudara kita. Dalam hadis, Rasul bersabda

Barangsiapa yang (bangun) pada pagi harinya hasrat dunianya lebih besar maka itu tidak ada apa-apanya di sisi Allah, dan barangsiapa yang tidak takut kepada Allah maka itu tidak ada apa-apanya di sisi Allah, dan barang siapa yang tidak memikirkan dengan urusan kaum muslimin semuanya maka dia bukan golongan mereka” (HR. Al-Hakim dan Baihaqi).

“Tidaklah beriman kepadaku orang yang kenyang semalaman sedangkan tetangganya dalam kondisi kelaparan, sedangkanl ia mengetahuinya. (HR At-Thabrani).

Apa yang menimpa saudara muslim kita di Gaza telah sama-sama kita ketahui. Penderitaan mereka terpampang dengan jelas dihadapan kita. Kita terus menyaksikan nyawa mereka terbunuh tanpa hak dengan begitu mudahnya. Kita menyaksikan anak-anak kehilangan orangtua, orangtua kehilangan anak, suami kehilangan istri dan istri kehilangan suaminya.

Mereka berada dalam kondisi yang menakutkan, dibawah roket-roket yang mengudara dan dentuman bom yang menghancurkan rumah-rumah mereka. Ini adalah kondisi riil yang dialami oleh saudara seiman kita, ummat Muhammad shallallahu’alaihi wa sallam.

Pantaskah kita menyambut hingar-bingar tahun baru dengan penuh tawa dan bahagia?

Kepedulian Kita Sebagai Ummat Yang Satu

Dalam menyikapi kondisi yang menimpa saudara muslim kita di Gaza, mungkin kita belum mampu berbuat banyak dengan menunjukkan kepedulian kita secara langsung kepada mereka. Namun dalam beberapa perkara tidak langsung, kita bisa melakukannya. Diantaranya melakukan boikot terhadap produk-produk yang berafiliasi dengan penjajah Israel.

Meskipun bukan solusi, namun upaya ini bisa kita lakukan sebagai bentuk kepedulian kita kepada muslim Gaza. Selain itu, kita juga bisa memberikan bantuan berupa logistik dan medis. Bantuan ini juga bukan solusi hakiki, melainkan solusi sementara untuk membantu mereka.

Bentuk kepedulian lain yang bisa kita lakukan yakni tidak turut dalam memeriahkan pergantian malam tahun baru 2024. Berbahagia di malam tahun baru, di tengah nestapa yang menimpa muslim Gaza merupakan bentuk pengkhianatan kita kepada mereka. Terlebih perayaan pergantian malam tahun baru masehi merupakan budaya Barat yang tidak mencerminkan adat-adat Islam di dalamnya.

Menjadi Muslim Yang Satu

Sebagai seorang muslim yang mengimani setiap perkataan Rasul, tentu kita berharap bisa menjadi muslim yang paripurna dalam menerapkan syariat beliau. Termasuk menjadikan ummat muslim sebagai saudara, merupakan bentuk ketaatan kita kepada baginda Rasulullah Muhammad shallallahu’alaihi wa sallam. Kita berharap Rasul sudi menganggap kita sebagai ummat beliau.

Namun jika kita kembalikan pada kondisi hari ini, tidak mudah menjadi muslim yang paripurna dalam menerapkan syariat Rasul. Kita selalu terkendala dengan aturan sistem hari ini yang bersifat sekuler, yakni memisahkan aturan agama dari kehidupan. Sistem ini yang membuat kita jauh dari saudara muslim kita di Gaza.

Kita tidak bisa memberikan bantuan langsung berupa militer untuk muhajidin Gaza tersebab kebijakan internasional yang diadopsi oleh negeri-negeri muslim.  Keberadaan muslim di dunia menjadi lumpuh, tidak memiliki daya dan kekuatan apapun untuk menolong sadaranya di Gaza. Bahkan ketika tahun baru, masih banyak muslim yang lupa dengan penderitaan saudaranya di Gaza.

Untuk mengobati penyakit ummat ini, perlu menyingkirkan paham dan sistem sekulerisme. Paham yang selama ini menjauhkan ummat dari aturan agama. Ummat islam wajib memahami syariatnya dan mengambilnya sebagai aturan sistem kehidupan. Ummat muslim juga wajib bersatu melawan setiap kezaliman yang menimpa saudaranya, tidak tunduk pada aturan nir-agama yang telah melecehkan kehormatan Islam dan kaum muslimin.

Wallahu’alam

Penulis : Tri Handayani

Apa pendapatmu?

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.