2 Mei 2024
60 / 100

Setiap orang adalah istimewa, termasuk setiap anak. Setiap anak yang lahir adalah juara sejak dilahirkan. Yang terpilih untuk menjadi hamba Allah. Oleh karena itu, menggunakan potensi yang Allah berikan kepada anak untuk menjalankan misi Allah di muka bumi merupakan bagian dari kewajiban sebagai hamba yang harus taat dan beribadah kepada-Nya. Sebagaimana firman Allah Swt. dalam Al-Qur’an surah Adz-Dzariyat ayat 56.

Bagi orang tua, mendidik anak agar sesuai dengan misi kehidupan merupakan kewajiban yang harus dilakukan. Karena, pada dasarnya setiap anak memiliki akal dan potensi kehidupan yang sama. Diberi naluri-naluri yaitu naluri mengesakan Allah, mempertahankan diri, kasih sayang dan hasrat untuk memenuhi kebutuhan hidup yang sama. Diberi akal yang mampu memahami ayat-ayat Allah Swt. dan sabda Rasulullah saw.

Saat mendidik anak, orang tua juga harus memahami bahwa anak akan hidup di jaman yang berbeda dengan para orang tua dan guru kalian hidup. Anak-anak akan menghadapi segala tantangan yang tidak ada di jaman orang tua hidup. Maka mengajari anak untuk berpegang teguh pada agama Allah Swt. adalah hal yang harus dilakukan orang tua. Selain itu, memahamkan anak syariat Islam dan membiasakan untuk beramal sesuai syariat harus selalu diberikan agar anak tidak menggadaikan iman dan keislamannya dengan kenikmatan dunia yang bersifat semu. Sebab semua perbuatan manusia akan dimintai pertanggungjawaban kelak di akhirat.

Sekularisme Racun Dunia

Pemahaman sekuler yang menjauhkan agama dari kehidupan adalah racun kehidupan. Sekulerisme merupakan buatan kaum kafir penjajah yang ingin menjauhkan kaum muslimin kepada iman dan Islam. Asas manfaat dan materi belaka merupakan tolak ukur perbuatan bagi paham ini.dalam kehidupan yang fana ini. Tak hanya itu, paham kebebasan (liberalisme) juga merusak tatanan kehidupan dan alam. Kebebasan kepemilikan membuat dunia ini hanya dimiliki sebagian kecil orang. Kebebasan berekspresi melahirkan manusia-manusia tidak bermoral dan beradab. Kebebasan berakidah membuat manusia tak takut untuk melecehkan ajaran dan agama Islam. Kebebasan berpendapat membuat manusia berani dalam menolak kema’rufan (Islam) dan malah menyeru kepada kemungkaran (selain Islam).

Kaum kafir harbi yang membenci dan memusuhi Islam serta kaum muslim akan terus berupaya melenyapkan Islam dan para pengemban risalahnya. Mereka akan melakukan segala tipu daya dan muslihat dengan segala daya upaya mereka. Baik dengan pemikiran, perasaan dan peraturan yang bertentangan dengan syariat Islam. Maka orang tua harus senantiasa menempa diri dengan tsaqafah Islam agar kalian dapat mengajarkan kepada anak mana yang hak dan yang batil.

Menjadi Muslim yang Bersyakhsiyah Islam

Mendidik anak agar mampu menghadapi segala tantangan kehidupan harus disertakan dengan menjadikannya berkepribadian Islam. Yaitu yang memiliki pola pikir dan pola sikap Islam. Memegang teguh akidah Islam dan menjadikan Islam sebagai kepemimpinan Menuntut ilmu agama selagi nafas masih berhembus dan menuntut ilmu dunia untuk kebaikan umat manusia. Segala aktivitas yang dilakukan hanya untuk menggapai rida Allah Swt. Seperti sabda Rasulullah saw.,

“Menuntut ilmu wajib (ain) bagi setiap muslim.” (HR. Ibnu Majah)

Ukhuwah islamiyah sebagai ikatan persaudaraan yang paling kuat harus selalu dijaga. Ikatan ini disatukan dengan akidah Islam. Anak harus diajarkan menjaga hak-hak saudara seiman kalian. Jangan menzalimi satu sama lain. Menyampaikan nasihat agama kepada yang membutuhkan meskipun masih memiliki banyak kekurangan. Menjadikan Rasulullah saw. sebagai panutan hidup, memperbanyak salawat dan amalan sunah yang Rasulullah ajarkan kepada umat Islam. Memperjuangkan apa yang Rasulullah perjuangkan bersama para sahabat dan umat terdahulu yaitu tegakknya Islam di muka bumi.

Semua itu akan mudah diraih ketika orang tua senantiasa berjalan di muka sesuai dengan syariat-Nya. Turut memperjuangkan agama Islam bersama orang-orang salih yang berjuang sesuai dengan metode dakwah yang telah Rasulullah contohkan. Selalu mendekatkan diri kepada-Nya, sabar dan ikhlas dalam mendidik anak dengan segala tantangannya. Selalu menempa diri dengan pembinaan dari jemaah dakwah yang salih. Sebagaimana firman Allah Swt.,

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh berbuat yang makruf dan mencegah kepada yang mungkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (TQS. ALi Imran : 104)

Wallahu a’lam bishawab.

Apa pendapatmu?

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.