4 Mei 2024

Penulis : Maria Ulfa

Dimensi.id-Dipenghujung   bulan syawal 1441 H dan berakhirnya Ramadhan sebagai bulan paling istimewa diantara bulan bulan yang lain sudah kita lalui dengan tetap melaksanakan  perintah puasa walau ditengah wabah Covid 19, namaun tetap berharap semua amalan  dapat  dilipatgandakan pahalanya. Dalam setiap ibadah khususnya ibadah puasa,  Allah mengajarkan kita   melatih kesabaran dan keikhlasan dalam melaksanakan perintahNya. Selain itu ramadhan adalah bulan perjuangan. Perjuangan melawan hawa nafsu. Perjuangan menjadi hamba-hamba terbaik di hadapan Allah subhanahu wa Ta’ala. perjuangan untuk meraih ketakwaan tertinggi di hadapan Rabb Yang Mulia. Dan tak lupa, perjuangan untuk mengembalikan kehidupan Islam dengan tegaknya syariat Islam secara kaffah.

Saat ini kondisi umatpun sedang berjuang keluar dari kondisi yg terpuruk ditengah ujian dan musibah. Ditengah pandemi covid 19 masih banyak saudara kita di negeri2 muslim masih terdzalimi dan terjajah, di palestina, suriah,yaman,india,myanmar dan lainnya. Termasuk kita di indonesia yang terjadi krisis kepemimpinan. Ketidaksiapan dan ketidakmampuan penguasa dalam melindungi rakyatnya menghadapi covid 19 bahkan dalam kondisi  seperti inipun penguasa justru menaikkan iuran BPJS.

Kebijakan yang saling tumpang tindih antara pemerintah pusat dan pemerinta daerah dalam penanganan covid 19 mengakibatkan korban semakin berjatuhan. termasuk new normal life, untuk hidup berdampingan    ditengah wabah yang belum hilang Padahal dalam islam pemimpin adalah pemelihara,pelayan dan pelindung rakyatnya. Pemimpin adalah pemeliharan setiap urusan rakyat sehingga rakyat terurus dan sejahtera. Pemimpin dalam islam adalah pelayan rakyat yang memeberikan jaminan terpenuhinya kebutuhan setiap individu rakyat hingga rakyat mendapatkan hak haknya. Pemimpin juga adalah pelindung yang bisa memberikan rasa aman bagi rakyat yang dipimpinnya.

Berbagai ujian dan musibah yang menimpa kaum muslim di dunia pada umumnya dan di Indonesia pada khususnnya, termasuk wabah virus Covid 19 ini, menimbulkan kecemasan dan ketakutan  manusia seluruh dunia.  Sebagai  peringatan Allah SWT karena saat ini tidak ada satu negeri pun di dunia menjadikan Alquran sebagai sumber hukum. Demikianlah ketika syariat Allah ditinggalkan dan lebih memilih menggunakan syariat buatan manusia. Padahal Allah SWT telah berfirman

وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى.

Artinya : “Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta”. (QS Thaha [20] : 124)

Sudah seharusnya   kita tetap berjuang untuk bisa keluar dari kondisi yang sempit ini menuju pada kondisi yang lebih baik. Kondisi yang lebih biak itu harus kita perjuangakan dengan keimanan dan ketakwaan. Dengan melaksanakan smua perintahNya dan meninggalkan semua laranganNya.

Rosulullah sejak diutus menjadi pembawa risalah islam pada 610M telah memberikan gambaran tentang apa itu perjuangan. Tidak ada teladan yg lebih utama selain rosulullah dalam berjuang. Keistiqomahan rosulullah dan para sahabat dalam mmperjuangkan islam di tengah permusuhan dan ancaman kafir quraisy. Banyak diantara para sahabat yang disiksa dengan sangat berat bahkan merenggut nyawa mereka dalam perjuangan keimanan. Salah satunya menimpa keluarga ammar bin yasir.

Firman Allah SWT:

أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ

“Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan mengatakan: “Kami telah beriman” padahal mereka belum lagi diuji?” (QS Al-Ankabut: 2)

dan firman Allah SWT yang lain:

أَمْ حَسِبْتُمْ أَن تَدْخُلُوا۟ ٱلْجَنَّةَ وَلَمَّا يَعْلَمِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ جَٰهَدُوا۟ مِنكُمْ وَيَعْلَمَ ٱلصَّٰبِرِينَ

“Apakah kalian mengira akan dapat masuk surga, padahal belum lagi terbukti bagi Allah orang-orang yang berjuang di antara kalian, begitu pun orang-orang yang tabah?” (QS Ali Imran: 142)

Suatu hari, ketika Rasulullah SAW mengunjungi mereka, Ammar berkata, “Wahai Rasulullah, azab yang kami derita telah sampai ke puncak.”

Rasulullah SAW berkata, “Sabarlah, wahai Abal Yaqdhan… Sabarlah wahai keluarga Yasir, tempat yang dijanjikan bagi kalian ialah surga!”

Siksaan yang diami oleh Ammar dilukiskan oleh kawan-kawannya dalam beberapa riwayat. Berkata Amar bin Hakam, “Ammar itu disiksa sampai-sampai ia tak menyadari apa yang diucapkannya.”

Perjuangan rosulullah dan para sahabat tidak hanya ketika di mekkah saja, ketika Rosulullah sudah mendapat pertolongan Allah SWT dengan berhijrah ke madinah perjuangan tetap berlanjut.Sejarah telah mencatat perjuangan dalam menghilangkan rintangan rintangan fisik berupa permusuhan terhadap dakwah Islam, berikut 3 peristiwa besar yang terjadi dibulan ramadhan;

Rintangan dakwah Rasulullah & para sahabat amatlah berat,dari kehilangan harta bahkan nyawa,hingga akhirnya berhasil menegakkan hukum Islam dgn berdirinya negara Daulah.

Perang Badar al Kubro pada tahun kedua hijriyah. Pasukan kaum muslim yang berjumlah 313 dipimpin langsung oleh Rosulullah menghadapi pasukan kafir qurays yang sangat besar yaitu 1.300 pasukan. Allah SWT memenangkan kaum muslim melawan kebatilan dan kemusyrikan. Kemenangan ini hanya bisa terwujud karena pertolongan dari Allah: SWT sebagaimana diabadikan dalam firman-Nya:

وَلَقَدْ نَصَرَكُمُ ٱللَّهُ بِبَدْرٍ وَأَنتُمْ أَذِلَّةٌ ۖ فَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

“Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya”(QS Ali imron: 123)

 Pada 21 Ramadhan tahun kedelapan hijriyah, kota suci Makkah berhasil dibebaskan dan bersatu dalam pangkuan islam sehingga kemusyrikan dan kekufuran bisa dihilangkan dengan syariat islam yang agung. Pembebasan Makkah ini menjadi tanda bahwa Islam mulai tersebar ke seluruh jazirah Arab. Peristiwa inipun tertulis dalam Alquran:

إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ (۱) وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ فِي دِينِ اللَّهِ أَفْوَاجًا (۲) فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا (۳)

“Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, Dan kamu melihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong. Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat”.(Q.S. An-Nashr [110] : 1-3).

Di bulan Ramadhan tahun kesembilan hijriyah, perjuangan dan keikhlasan kaum muslim teruji dalam perang Tabuk(perang Usrah/ perang dimasa penuh kesulitan). Pasukan islam berangkat dari Madinah pada bulan rajab dan kembali di Madinah pada 26 Ramadhan. Saat itu,kondisi Madinah berada pada ujung musim kemarau dan kurma kurma belum matang di pohonnya. Perbekalan untuk kebutuhan perang didapatkan dari harta infak para sahabat. erjalanan berangkat maupun pulang menempuh wilayah Tabuk sangat berat. Dalam kondisi berpuasa, medan yang berat harus dialalui kaum muslimin. Yakni teriknya matahari yang begitu menyengat.

Belajar dari kegigihan Rasulullah dan para shahabat, kita  jadikan  sebagai  momen sebaik-baiknya perjuangan. Perjuangan untuk terus menyampaikan Islam sebagai jalan kehidupan. Mendakwahkannya agar masyarakat semakin memahami dan mencintai ajaran Islam. Agar masyarakat mampu menerapkannya dalam kehidupan, Walaupun penuh rintangan, apalagi saat ini sedang mewabahnya virus Covid 19, karena tidak mungkin ada satu kemenangan tanpa perjuangan dan pengorbanan,maka kita sebgai ummatnya juga harus berupaya maksimal mengerahkan setiap potensi yg ada mmperjuangkan islam, berdakwah islam kaffah. Agar kita bisa meraih kemenangan yg tdk semata mata menang melawan hawa nafsu saja tapi kemenangan yg hakiki dengan menjadi orang2 yang bertakwa

 Bila dulu korban penyiksaan dan pembunuhan masih bisa dihitung maka jumlah korban penyiksaan sekarang berkali kali lipat banyaknya bahkan sulit dihitung. Pengemban dakwah di Negeri negeri represif seperti yang terjadi di Uzbekistan, Libya, Bangladesh, Pakistan, Afghanistan telah dengan brutal menculik, memenjarakan, menyiksa dan membunuhi para pengemban dakwah. Propaganda negatif pun semakin gencar dan keji ditujukan kepada dakwah dan pengembannya seperti dituduh teroris, radikal, anti toleransi, pemecah belah, anti kebhinekaan dan sebagainya. Pemboikotan berupa larangan berdakwah juga dilakukan kepada setiap gerakan yang berjuang untuk membangkitkan islam sebagaimana yang terjadi di negeri +62 beberapa tahun silam ketika penguasa mencabut badan hukum ormas HTI.

Lalu bagaimana cara menjemput kemenangan, melihat kondisi umat islam saat ini bisa dkatakan tdk bersatu, seakan-akan  ada sekat satu sama lain?

Kemenganan  yang dimaksud bukan kemenangan  adalah kemenangan   dalam posisi kita sebagai ummat islam yang tengah berada dalam kondisi terpuruk dan  masyarakat yang rusak dan kehidupan yang sempit sebagai akibat dari tidak adanya penerapan syariat islam secara kaffah dan merubahnya dengan menerapkan sistem islam sehingga menjadi kehidupan yang rahmatan lil alamin

Dahulu rintangan dan hambatan dakwah itu dilakukan oleh orang orang kafir yahudi maupun nasrani dan orang orang musyrik saja, maka saat ini justru penentang dakwah bertambah dari golongan saudara seiman. Akibat ketidakfahaman dan pemikiran pemikiran sekuler penjajah menjadikan mereka menolak syariat islam dan memusuhi dakwah islam.  Saat ini umat islam terpecah belah maka yang bisa kita lakukan sebelum tegaknya khilafah adalah dengan berdakwah membangun kesadaran umum. Tentu kita sangat prihatin dengan hal ini, maka dakwah saat ini memerlukan strategi dan kesabaran ekstra agar bisa menyadarkan saudara seiman kita.

Mendakwahkan syariat islam yang kaffah sebagai solusi untuk umat manusia. Menyerukan kepada umat bahwa kita adalah umat yang satu, kita punya syahadat yang sama, alquran yang sama, kiblat yang sama.

 Karena kita menyadari bahwa kemenangan datangnya dari Allah dengan pertolonganNya. Semoga Allah SWT menyatukan hati hati kita, menolong agama ini dengan tegaknya khilafah. Aamiin Ya Robbal ‘Aalamiin

Dahulu Rosulullah berhasil mewujudkan kehidupan islam dengan menerapkan hukum islam dalam seluruh aspek kehidupan. Dengan itu, Rosulullah berhasil membebaskan manusia dari kejahiliyahan sekaligus membawa manusia kepada kehidupan yang agung dan mulia dengan islam.

Maka dari itu, bila kini kita begitu merindukan kehidupan islam maka langkah langkah mengembalikan kehidupan islam adalah dengan mengikuti apa saja yang Rosulullah contohkan. Kita bisa membaca di kitab kitab siroh bagaimana Rosulullah berdakwah dan berjuang dengan menjelaskan islam kepada masyarakat qurays di Mekkah dan kepada setiap kabilah yang datang ke Mekkah terutama pada musim haji. Rosulullah juga mendatangi para pemuka setiap kabialah di sekitar Mekkah dan mendakwahkan islam kepada mereka. Yang harus kita perhatikan disini adalah bahwa Rosulullah dalam dakwahnya tidak hanya mengajak mereka masuk islam tetapi juga menyeru mereka agar mau menerapkan sistem islam.

Jelaslah disini bahwa mengembalikan kehidupan islam adalah perkara yg urgent. Berdakwah serta berjuang mengembalikan kehidupan islam saat ini harus terus digulirkan ditengah tengah umat terutama juga kepada pemangku kekuasaan agar mereka bersegera menegakkan khilafah sehingga Islam menjadi aturan dalam seluruh aspek kehidupan. 🥰🥰semoga ibu2 disini semakin semangat mempelajari islam dan mendakwahkannya yaaa.. agar kita bisa bersegera memenuhi perintah Allah SWT dalam surat al Baqoroh;208 yaitu perintah agar kita masuk kedalam islam secara kaffah. Aamiin Yaa Mujiib

Ketika umat sdh faham dg kondisi mrk saat ini,  barulah umat diseru utk sama2 memperjuangkan solusi atas kondisi mrk saat ini,  yaitu kembali kepada Islam,  kembali kpd syariat Islam,  krn hanya dg Islamlah umat akan kembali kpd predikat yg telah disematkan oleh Allah yaitu “khoiru ummah” ummat terbaik, inilah bentuk kemenangan yang hakiki.

Wallahu a’lam bishshawwab

Editor : Fadli

Apa pendapatmu?

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.