3 Mei 2024
74 / 100

Oleh. Muthingatus Sholichah

Dimensi.id– Hai hai hai sobat, sadar enggak sih kalau mungkin diri kita sering banget merasa insecure dan tertinggal dari tren zaman sekarang? Nah masalah ini banyak banget terjadi di kalangan gen Z. Contohnya, waktu lihat orang lain yang punya banyak prestasi. Aduh, rasanya insecure selangit. Atau saat ada orang lain yang menunjukkan kekayaan, pencapaian, dan yang lainnya. Wah, rasanya kayak tertinggal banget. Hem, sebenarnya boleh enggak sih merasa insecure?

Insecure dalam Sistem Kapitalisme

Perasaan minder ada pada diri seseorang jika ia melihat keberhasilan atau pencapaian orang lain merupakan naluri manusia. Perasaan ini bahkan terkadang juga ada dalam lingkungan keluarga sendiri. Misalnya ketika sering dibandingkan dengan anak lain atau sama anak tetangga.

Selain itu di dunia media sosial, isinya juga banyak yang hedonis, flexing, pamer, dan lain-lain. Ini nih yang bikin orang rendah diri bila tidak bisa memperoleh materi seperti orang lain. Jadi apa sih penyebab dari masalah ini?

Gini sobat, merasa tertinggal kalau dibandingkan dengan orang lain, sebenarnya dipengaruhi oleh mindset tertentu. Perbedaan orang yang berpikiran kapitalisme dan Islam. Banyak yang memandang tujuan hidup dari sistem kapitalisme adalah untuk meraih materi sebanyak banyaknya. Hidup selalu berlomba-lomba untuk mengejar materi.

Ya, meskipun individu dan masyarakat yang mengejar materi juga enggak lepas dari pendidikannya. Sejak kecil biasanya kita dilatih agar mendapatkan nilai yang tinggi. Kenapa? Biar bisa naik kelas, terus dapat ijazah, lanjut ke terima di kampus impian, dan tujuan akhirnya adalah bisa dapat kerja dan mendapatkan uang banyak. Sedangkan materi pelajaran agama begitu minim. Wajar dong, generasi sekarang banyak materi dan yang enggak mampu mengejar materi standar mereka, akan merasa tertinggal dan tersisihkan.

Baca juga : https://dimensi.id/menangani-dbd-dengan-islam/

Insecure dalam Pandangan Islam

Bagaimana Islam memandang atas permasalahan ini? Orang yang berpikiran Islam enggak akan menyibukkan diri dengan mengejar materi. Seorang muslim harus tahu tujuan hidupnya untuk beribadah kepada Allah. Karena amal perbuatan akan dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, mereka berlomba-lomba beramal saleh.

Suasana masyarakat Islam yang mereka memiliki pemikiran, perasaan, dan peraturan yang sama yaitu Islam. Seseorang itu akan dilihat darin ketakwaannya. Suasana dalam masyarakat Islam adalah berlomba-lomba dalam kebaikan, sob. So, insecure nya seorang muslim juga berkualitas. Ia akan malu bila orang lain menyibukkan diri dengan ketakwaan dan dakwah, dan akhirnya dia akan bergerak untuk beramal saleh.

Masyarakat Islam akan saling peduli dan saling menasihati agar terhindar dari kemaksiatan. Dalam bermedia sosial juga enggak akan digunakan untuk konten yang enggak bermanfaat. So, memang butuh peran negara untuk mengubah mindset generasi. Karena dalam Islam, negara punya kewajiban untuk mengurusi generasi.

Seperti yang dilakukan oleh negara Islam, Khilafah. Khilafah yang dipimpin oleh seorang khalifah adalah negara yang menerapkan hukum Islam secara kaffah. Khilafah sangat peduli dengan generasi. Suasana keimanan selalu terwujud dalam kehidupan masyarakat. Sehingga, generasinya pun akan selalu terikat dengan syariat Islam. Khilafah yang sudah terbukti berjaya selama 13 abad dan menguasai 2/3 dunia, di dalamnya diterapkan pendidikan Islam yang bertujuan untuk mencetak generasi yang bertsaqofah Islam. So, jangan sampai salah merasa insecure ya.

Wallahu a’lam bishawab. [DMS/FU]

Apa pendapatmu?

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.