17 Mei 2024
58 / 100

Oleh Nur Atikah

Wanita atau perempuan masih dalam nestapa. Tindakan kekerasan pada perempuan kerap menimpa. Upaya untuk mengangkat derajat dan nasib perempuan terus dilakukan. Salah satunya dengan Peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan 2023 (16 Days of Activism against Gender-Based Violence 2023) yang berlangsung mulai 25 November sampai 10 Desember 2023. Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan telah dimulai sejak 1991. Saat itu, para aktivis memulai kampanye ini dalam peresmian Women’s Global Leadership Institute. Kampanye ini mempunyai tujuan untuk mencegah dan menghapus kekerasan terhadap anak-anak perempuan maupun perempuan dewasa. Akankah kampanye ini menjadi solusi kekerasan terhadap perempuan?

Faktanya, kasus kekerasan terhadap perempuan terus meningkat. Ada beberapa faktor yang memicu terjadinya kekerasan terhadap perempuan. Diantaranya rendahnya perekonomian,perselingkuhan,nikah dini,budaya patriarki yang memandang rendah perempuan.

Jika kita ulas terkait faktor pemicu terjadinya kekerasan terhadap perempuan karena rendahnya perekonomian atau kemiskinan, ini disebabkan karena lapangan pekerjaan lebih banyak dibuka untuk perempuan. Sehingga hal ini membuat para lelaki sulit mendapat pekerjaan dan terhalang untuk mencari nafkah. Tidak hanya itu,hal ini juga mampu merubah kodratnya perempuan yang seharusnya menjadi ummu warabatul bait dan madrasatul ula bagi anaknya berubah menjadi tulang punggung keluarga. Pertukaran posisi dan peran yang tidak sesuai membuat keharmonisan rumah tangga berkurang dan bisa menyebabkan terjadinya perselingkuhan hingga perceraian.

Faktor selanjutnya karena terjadinya pernikahan dini akibat hamil diluar nikah. Mereka menjadi orang tua dalam usia yang sangat muda dan labil, masih kurang ilmu rumah tangga sehingga memicu terjadinya keributan atau pertengkaran hingga pembunuhan pasutri. Budaya patriarki memandang perempuan hanya sebelah mata, di mana mereka menganggap bahwa perempuan itu lemah sehingga tidak bisa mengungguli laki-laki.

Selain itu, di masyarakat sudah hilang budaya mencegah kekerasan akibat dari perilaku individualistis masyarakat dan lemahnya sistem pendidikan serta penegakkan hukum yang tidak tegas tanpa memberi efek jera. Walhasil, kasus tindakan kekerasan dalam rumah tangga selalu meningkat. Lantas bagaimana Islam memandang perempuan?

Di dalam Islam, perempuan adalah seseorang yang wajib dilindungi dan dimuliakan. Islam mengatur secara detail segala yang berkaitan dengan perempuan. Hal ini bertujuan menjaga perempuan dari kehinaan. Islam juga memandang sama kedudukan antara laki-laki dan perempuan dihadapan Allah Swt.,yang membedakan hanyalah tingkat ketakwaannya. Allah Swt. berfirman,

“Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Teliti.” (TQS. Al-Hujurat : 13)

Islam juga memiliki aturan sosial masyarakat yang mengatur perempuan agar terjaga dan terlindungi. Diantaranya ada kewajiban menutup aurat secara syar’i (memakai jilbab dan kerudung),larangan bertabaruj,larangan ikhtilat,larangan berkhalwat dll. Selain itu, Islam memandang bahwa peran negara dalam mencegah dan mengatasi permasalahan terhadap perempuan dengan menegakkan sistem sanksi yang tegas sesuai dengan syariat islam. Sehingga dalam penerapan Islam secara kaffah,laki-laki dan perempuan akan terjaga dan terlindungi.

Sungguh, maraknya tindakan kekerasan yang menimpa perempuan saat ini tidak lain karena tidak diterapkannya Islam dalam seluruh aspek kehidupan. Kemuliaan derajat perempuan yang sudah diberikan oleh syarak akhirnya tercoreng karena abainya masyarakat dan negara dalam melindungi perempuan. Sudah saatnya masyarakat sadar dan memahami bahwa aturan Islam merupakan aturan yang terbaik untuk umat manusia. Karena ia berasal dari Sang Pencipta, Allah Swt.

Wallahu a’lam bishawab.

1 thought on “Kemuliaan Derajat Wanita dalam Islam

Apa pendapatmu?

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.