2 Mei 2024
64 / 100

Oleh : Rika Lestari Sinaga, Amd.

Dimensi.id – Penangkapan seorang pemuda di Bandara Internasional Kuala Namu pada tanggal 5 Desember yang lalu cukup mengejutkan. Pasalnya, pemuda itu ditangkap saat hendak terbang ke India untuk melakukan transaksi penjualan ginjal. Diduga pemuda ini merupakan sindikat jual beli organ tubuh manusia jenis ginjal. Pemuda yang diketahui bernama Mus Muliadji berusia 25 tahun itu hendak pergi bersama seseorang berinisial RA yang merupakan calon korban untuk menjual ginjalnya.

Kasus ini terbongkar karena sang korban yang hendak menjual ginjalnya disebarkan melalui medsos, dengan alasan untuk membantu biaya kesembuhan saudaranya. Mus Muliadji yang mengetahui hal itupun langsung menghubungi korban yang berdomisili di Kudus, Jawa Tengah. Dan akhirnya bersepakat untuk bertemu di KNIA untuk pergi bersama ke calon pembeli yang akan membayar ginjalnya tersebut seharga Rp 175 juta.

Ini bukan kali pertama terjadinya aksi jual organ tubuh jenis ginjal di Indonesia. Sudah banyak kasus yang serupa dengan alasan jual ginjal karena desakan ekonomi atau butuh biaya. Melihat kasus ini yang di up di media, sedikit banyak juga mengajari masyarakat lain yang jika terhimpit ekonomi bisa menempuh jalur cepat mendapatkan uang dengan cara menjual organ tubuh. Terlihat dari komentar-komentar para netizen yang justru seperti mendapatkan solusi saat terhimpit ekonomi nantinya.

Sungguh miris hidup di dalam sistem kapitalis sekuler saat ini. Begitu banyak peluang terjadinya tindak kejahatan di tengah masyarakat akibat kesenjangan ekonomi yang ada dimasyarakat. Pendapatan masyarakat di bawah rata-rata kebutuhan hidup, mengakibatkan berbagai jenis kejahatan dan keputusasaan. Jual ginjal dijadikan salah satu cara terakhir yang digunakan seseorang saat mereka terdesak akan kebutuhan hidupnya. Apalagi sindikat kejahatan ini tidak ditindak secara tegas dan tuntas diberantas oleh aparat penegak hukum. Sehingga membuka peluang bagi yang lain untuk mencoba melakukan hal yang sama untuk mengatasi masalah ekonominya.

Padahal kita hidup di sebuah negara yang memiliki SDA melimpah. Namun, SDA tersebut banyak yang dikuasai oleh para oligarki untuk kepentingan pribadinya. Sehingga muncullah kesenjangan ekonomi di masyarakat. Orang kaya semakin kaya, yang miskin menjadi miskin ekstrem. Hal ini menjadi faktor utama maraknya kriminalitas di masyarakat. Belum lagi dalam memenuhi kebutuhan rakyat yang tidak dilaksanakan oleh negara saat ini, membuat rakyat rela melakukan tindakan berbahaya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Kesalahan lain sistem kapitalis yaitu dalam hal pengelolaan SDA yang tidak semestinya menjadikan negara kita terkategori miskin. Sehingga ada sebagian dari masyarakat yang berani mengambil jalur cepat untuk mendapatkan uang, yaitu jual organ tubuh, berjudi, mencuri dan sebagainya. Hukum yang berlaku di negeri inipun masih lemah. Sehingga tak memberikan efek jera bagi para pelakunya.

Namun jika kita berada di dalam negara yang menerapkan aturan Islam secara Kaffah, kita tidak akan menemukan hal-hal ekstrem untuk mendapatkan uang. Karena negara akan memberikan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan oleh setiap rakyatnya. Sehingga rakyat tidak perlu menjual organ tubuhnya untuk memenuhi kebutuhannya.

Sistem Islam juga akan mampu mencegah munculnya sindikat-sindikat haram yang berbahaya bagi rakyatnya. Hukum Islam yang tegas dan keras akan mampu memberikan efek jera kepada para pelaku kejahatan dan kemaksiatan. Sehingga kejahatan-kejahatan yang terorganisasi ataupun individualis tidak akan ada lagi di masyarakat.

 

Apa pendapatmu?

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.