Dimensi.id-Pemerintah kini memberikan intensif motor listrik, yang tujuannya untuk menarik minat masyarakat. Hal ini disampaikan oleh kementerian ESDM yang membuka peluang kenaikan nominal konversi motor BBM menjadi motor listrik. Insentif konversi motor listrik dari program ini, ditetapkan sebesar Rp 7 juta per unit. (KumparanBISNIS, 20/8/2023).
Kebijakan ini menunjukkan betapa pemerintah memberikan perhatian khusus terhadap para pengusaha dan orang kaya secara pribadi, yang terlihat lebih besar dibandingkan dengan rakyat kecil. Di sisi lain, adanya pengabaian persoalan transportasi yang secara kompleks. Mulai dari masalah kemacetan, kepadatan, polusi udara, serta kendaraan jarak jauh sebagai kebutuhan.
Juga perlu diketahui motor listrik lebih banyak memberikan limbah B3 yang berbahaya bagi kesehatan dalam kehidupan rakyat. Akan berdampak pada manusia yaitu dapat menimbulkan berbagai macam penyakit, seperti kanker dan ginjal.
Selain itu juga dalam perairan jika limbah tersebut masuk, dapat menimbulkan pencemaran terhadap air yang akan mengandung banyak virus penyakit. Serta membuat ikan dan organisme air mati, bahkan punah. Ini jelas dapat menimbulkan masalah pada ekosistem.
Itu hanya sebagian kecil, selain itu akan ada lebih banyak lagi dampaknya terhadap kehidupan manusia. Saat ini, rakyat sangat membutuhkan jaminan pemenuhan kebutuhan transportasi yang aman dan murah tentunya.
Seharusnya negara mampu memberikan pelayanan yang terbaik terhadap rakyat. Serta memiliki politik ekonomi yang mampu menjamin kebutuhan bagi rakyat secara menyeluruh dengan lebih mudah, murah, memberikan keamanan, juga kenyamanan. Pelayanan secara komprehensif seperti ini, hanya akan didapat jika sistem kufur dalam negeri ini diganti dengan aturan syariat Islam di bawah naungan Khilafah. Dan sudah terbukti kesempurnaannya pada masa Khulafaur Rasyidin.[]
Penulis : Mariyam Sundari (Jurnalis Ideologis)