3 Mei 2024
64 / 100

 

Oleh Annisa Hendrawati

 

Problem generasi rasanya tak pernah ada habisnya. Anak yang bunuh diri, mahasiswa yang gantung diri, anak yang depresi, dan lain-lain kini sering membanjiri berita di bumi pertiwi. Semua kasus anak, remaja, dan generasi merupakan problem yang harus segera ditangani dengan tuntas. Agar kasus serupa tidak terjadi kembali.

 

Masalah di kalangan remaja merupakan masalah serius yang memerlukan perhatian dan penanganan yang mendalam. Beberapa faktor umum yang sering dianggap sebagai penyebab masalah remaja antara lain:

  1. Tekanan sosial dan akademis.

Remaja sering menghadapi tekanan dari berbagai aspek kehidupan, termasuk tekanan akademis, ekspektasi keluarga, dan tekanan sosial dari teman-teman sebaya. Ketidakmampuan untuk mengatasi tekanan ini dapat menyebabkan stres berlebihan.

  1. Isolasi dan kesepian

Perasaan kesepian atau isolasi sosial dapat menjadi faktor pemicu bunuh diri. Remaja yang merasa tidak memiliki dukungan sosial atau tidak dapat berkomunikasi dengan orang-orang di sekitarnya mungkin lebih rentan terhadap masalah mental.

  1. Masalah Kesehatan mental

Gangguan kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, atau gangguan makan, dapat memainkan peran penting dalam kasus bunuh diri atau self harm. Adanya stigma terkait dengan kesehatan mental bisa menjadi hambatan untuk pencarian bantuan

  1. Akses terhadap media sosial dan konten berbahaya

Penggunaan media sosial dan paparan terhadap konten berbahaya, termasuk konten yang mempromosikan perbuatan buruk, dapat memengaruhi pikiran remaja. Akses yang mudah terhadap informasi yang merugikan dapat meningkatkan risiko bunuh diri.

  1. Bullying (perundungan)

Kasus bullying di sekolah atau melalui media sosial dapat memiliki dampak serius pada kesejahteraan emosional remaja. Ini bisa memicu perasaan putus asa dan keinginan untuk mengakhiri hidup.

 

Penanganan berbagai masalah pada remaja memerlukan pendekatan yang komprehensif dan melibatkan berbagai pihak, termasuk keluarga, sekolah, layanan kesehatan mental, dan masyarakat. Penting untuk dicatat bahwa penanganan masalah remaja memerlukan kerjasama antara berbagai pihak dan perlu dianggap sebagai prioritas kesehatan masyarakat. Dukungan dan pemahaman yang luas dari masyarakat dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih aman dan peduli untuk remaja.

 

Memang, problem generasi tak lepas dari penerapan sistem sekuler saat ini. Ketika manusia dibiarkan melakukan aktivitas dalam kehidupan tanpa aturan dari Sang Pencipta, maka yang terjadi adalah kesengsaraan hidup. Seperti yang terjadi pada generasi sekarang. Sistem pendidikan sekuler turut memengaruhi degradasi moral pada generasi. Budaya hidup yang hedonis, konsumtif, dan permisif juga tak luput memperparah mental generasi. Oleh karena itu, solusinya tidak lain adalah membuang sistem sekuler kapitalisme dalam kehidupan. Menggantinya dengan sistem terbaik yaitu sistem Islam.

 

Islam merupakan agama sekaligus pedoman hidup manusia. Islam merupakan solusi atas segala permasalahan hidup termasuk masalah generasi. Dalam pandangan Islam, generasi adalah aset berharga yang harus dilindungi dan dididik dengan baik dan benar. Dengan sistem pendidikan Islam yang berbasis akidah Islam dan lingkungan hidup yang juga menerapkan aturan Islam. Peran keluarga, masyarakat, dan negara sangat memengaruhi karakter para generasi. Ketika semua komponen memiliki keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt. tentu akan lahir generasi islami yang penuh keimanan dan ketakwaan pula.

 

Bahkan, dalam pandangan Islam, generasi muda yang taat kepada Allah akan mendapatkan pertolongan kelak di akhirat di mana tidak ada pertolongan selain pertolongan Allah. Rasulullah saw. bersabda,

“Ada tujuh (golongan orang beriman) yang akan mendapat naungan (perlindungan) dari Allah dibawah naunganNya (pada hari kiamat) yang ketika tidak ada naungan kecuali naunganNya. Yaitu; Pemimpin yang adil, seorang pemuda yang menyibukkan dirinya dengan ‘ibadah kepada Rabnya, seorang laki-laki yang hatinya terpaut dengan masjid, dua orang laki-laki yang saling mencintai karena Allah, keduanya bertemu karena Allah dan berpisah karena Allah, seorang laki-laki yang diajak berbuat maksiat oleh seorang wanita kaya lagi cantik lalu dia berkata, “aku takut kepada Allah”, seorang yang bersedekah dengan menyembunyikannya hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfaqkan oleh tangan kanannya, dan seorang laki-laki yang berdzikir kepada Allah dengan mengasingkan diri sendirian hingga kedua matanya basah karena menangis”. (HR. Mutafaq Alaih)

 

Sudah saatnya masyarakat memahami bahwa sumber masalah generasi ada pada penerapan sistem sekuler kapitalisme. Sebuah sistem yang menjauhkan manusia dari aturan Sang Pencipta. Sebaliknya, solusi tuntas untuk menyelamatkan dan menyelesaikan masalah generasi adalah kembali kepada aturan Islam. Aturan yang sesuai dengan fitrah manusia, yang mampu memuaskan akal, dan menyejukkan hati.

Wallahu a’lam bishawab.

Apa pendapatmu?

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.