5 Mei 2024

Young woman studying with books and laptop. Smiling girl in hijab. A student prepares for a test exam, writes an essay, does homework, takes notes. Education concept. Flat vector isolated.

59 / 100

Oleh : Rika Lestari Sinaga, Amd.

Dimensi.id – Pernyataan dari Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) mengenai meningkatnya Indeks Pembangunan Gender menunjukkan bahwa perempuan semakin berdaya selama tahun 2023. Beliau menyatakan bahwa keterwakilan perempuan dalam lini-lini penting dan sektoral ikut mendorong kesetaraan gender di Indonesia yang semakin setara. Peran perempuan yang mampu memberikan pendapatan signifikan bagi keluarga, menduduki posisi strategis di tempat kerja, dan terlibat dalam politik pembangunan di lembaga legislatif merupakan indikasi meningkatnya Indeks Pemberdayaan Gender. Menurut Lenny N Rosalin (Deputi Bidang Kesetaraan Gender KemenPPPA), perempuan berdaya akan menjadi landasan yang kuat dalam pembangunan bangsa.

Melihat banyaknya peran perempuan dilingkungan yang dianggap penting tersebut ternyata tidak mampu mensejahterakan perempuan secara menyeluruh. Perempuan-perempuan yang berkecimpung dalam lini-lini penting tersebut tidak mampu melindungi kehormatan saudara-saudara perempuan lainnya yang masih hidup dibawah garis kemiskinan dan kemelaratan. Perempuan-perempuan saat ini masih banyak yang diperlakukan semena-mena, di injak-injak harga dirinya, dan dijadikan budak uang oleh orang lain.

Bahkan, kepribadian perempuan-perempuan saat inipun bisa dibilang jauh dari fitrahnya, dalam hal berperan menjadi seorang istri dan ibu. Justru, semakin perempuan keluar untuk bekerja, maka pelan-pelan mereka akan meninggalkan fitrahnya. Sehingga, dampak yang terjadi dari hal tersebut adalah hilangnya generasi muda yang berjiwa kuat dan tangguh sebagai generasi penerus bangsa.

Bagai pungguk merindukan bulan. Perempuan tidak akan bisa sejahtera jika berada di dalam sistem kapitalis sekuler. Karena sejatinya sistem ini tidak sesuai dengan fitrah manusia, termasuk fitrah perempuan. Sistem ini menawarkan fatamorgana bagi kaum perempuan. Mereka dijadikan objek penghasil pundi-pundi uang. Mereka dijadikan tulang punggung dalam rumah tangga, padahal mereka diciptakan sebagai tulang rusuk yang harus dimuliakan di dalam rumahnya. Mengeluarkan perempuan dari fitrahnya memang target barat terhadap para perempuan. Terutama untuk perempuan-perempuan muslim.

Ketika para perempuan dianjurkan untuk banyak terlibat dalam hal-hal umum, maka mereka sedikit demi sedikit akan meninggalkan peran khususnya. Mereka tidak lagi terlibat langsung dalam mengurus rumah tangga dan anak-anaknya. Mereka akan terlibat pergaulan dengan laki-laki non mahromnya , baik ikhtilat maupun khalwat. Tentu hal ini menghantarkan kemaksiatan dalam aqidah Islam.

Untuk itu, hal yang tepat untuk mensejahterakan perempuan secara keseluruhan adalah dengan menerapkan sistem Islam di dalam kehidupan bernegara. Sistem Islam akan memperlakukan para perempuan sesuai dengan fitrahnya.

Kebutuhan-kebutuhan mereka akan dipenuhi oleh Negara, sehingga mereka tak perlu mengubah peran menjadi tulang punggung keluarga. Kehormatan mereka akan dijaga, mereka akan mulia dalam sistem Islam.

Wallahu’alam bishshowwab.

Apa pendapatmu?

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.