27 April 2024

Penulis : Mochamad Efendi

Dimensi.id-Aturan yang bingung,  hukum tebang pilih dan tidak konsisten dalam pelaksanaan penanganan pandemi covid-19, lebih terlihat sebagai bentuk pencitraan dari pada niat tulus untuk mengurusi rakyatnya. Penanganan  pandemi yang carut-marut serta pemerintah yang kurang serius dalam menangani pandemi menjadi faktor utama kegagalan berbagai usaha termasuk PSBB untuk menghentikan penyebaran virus corona di negeri ini.  Rakyat mulai jengah dengan solusi yang setengah hati dan merasa jenuh dengan berbagai aturan yang tidak jelas dan tegas sementara korban terus berjatuhan dan bertambah parah,  penyebarannya semakin meluas,  seolah PSBB 1 bahkan 2 pun tidak membuahkan hasil apa-apa. Maka muncullah ide upaya penanganan pandemi menuju ‘Herd Immunity.

Rakyat bingung dan merasa sakit hati karena diperlakukan tidak adil. Mereka diminta tinggal dirumah saja, tapi TKA China bisa masuk ke negeri ini dengan mudahnya. Disaat rakyat disuruh jaga jarak, social distancing,  konser amal yang mengudang kerumunan dilakukan. Bantuan juga dibagikan dengan mengundang kerumunan agar terkesan perduli dengan rakyat. Warung kopi dan pedagang kecil ditindak tapi Mal dibiarkan buka tanpa mengikuti protokol kesehatan. 

Anjuran untuk tidak mudik dibuat candaan oleh pemimpin yang tidak tegas antara bolehnya pulang kampung dan larangan mudik. Aturan hanya sekedar himbauan tanpa diikuti dengan sanksi yang jelas dan tegas. Terlihat aturan yang tidak sinkron antara pemerintah pusat dan daerah membuat penanganan pandemi seolah-olah hanya main-main saja.  Rakyat bingung karena penyebaran virus corona terus meluas bahkan ke daerah, mengikuti arus mudik dan pulang kapung yang tidak bisa dibendung.  Apalagi pemerintah tidak tegas dan menyatakan bersahabat dengan virus yang mematikan ini. Perlahan ide normalisasi dan releksasi dihembuskan tidak hanya oleh para pejabat tapi juga rakyat yang sudah mulai jengah dan bosan dengan pembatasan sosial mereka.  

Rupanya pemerintah mulai menyerah dan mulai lemah sehingga ada kemungkinan penanganan pandemi covid-19 menuju Herd Immunity. Ini sebenarnya bukan solusi penanganan pandemi,  tapi sikap lepas tangan dan abainya pemerintah terhadap rakyatnya.  Rakyat dibiarkan mempertaruhkan nyawa mereka,  hidup atau mati.  Mereka yang kuat kekebalan tubuhnya akan bertahan hidup dan sebaliknya yang lemah akan mati disebabkan keganasan virus corona.  Ngeri,  rakyat dibiarkan mempertaruhkan nyawanya hanya karena pertimbangan ekonomi.   

Pemimpin yang mati rasa atas rakyatnya karena kehilangan kesadarannya hubungan dengan Tuhannya.  Hati nuraninya menghilang dan juga nilai kemanusian berganti dengan nilai materi dan kekuasaan karena hidup dalam sistem yang mengagungkan uang dan kekayaan. Sangat berbeda dengan seorang pemimpin dalam Islam tidak pernah lelah mengurusi rakyatnya.

Herd Immunity bukan solusi manusiawi karena  lebih mempertimbakan nilai materi dari pada kemanusiaan,  nyawa rakyat. Pemimpin dalam Islam akan mengurusi rakyatnya sampai titik darah penghabisan dan tidak akan menyerah dengan mengambil tindakan suka-suka yang mengorbankan nyawa rakyatnya demi nilai materi dan kekuasaan agar bisa terus dalam genggaman.  Penguasa dzalim dalam sistem demokrasi tidak perduli rakyat dikorbankan dan ditumbalkan untuk kekuasaan. Ngeri,  pemimpin dalam demokrasi yang menghalalkan segala cara untuk kekuasaan termasuk jika harus mengambil tindakan Herd Immunity dalam menangani pandemi.

Solusi Islam sangatlah jelas dan tegas demi keselamatan rakyat. Saat pandemi global terjadi dimulai dari wuhan, China, pemimpin negeri ini harusnya negeri mengambil keputusan lockdown,  tidak memperbolehkan orang asing masuk apalagi dari negeri pusat penyebaran wabah. Namun,  apa yang sudah dilakukan pemerintahan ini yang membuka lebar pintu pariwisata dengan mengelontorkan dana besar agar bisa menarik wisatawan asing masuk ke negeri yang punya keindahan yang menarik dan mempesona.  Kitapun menyaksikan guyonan para pejabat dalam menyikapi pandemi yang saat itu masih belum masuk ke negeri ini bukti ketidakseriusan pemerintah dalam menangani panndemi.

Islam adalah solusi lengkap dan terbaik termasuk saat menangani pandemi covid-19. Negeri dalam kesulitan besar dan kelelahan dalam menangani pandemi sehingga memunculkan ide yang tidak manusiawi, Herd Immunity karena sudah meninggalkan solusi Islam. Kapitalisme terbukti gagal dan menjadikan rakyat sebagai tumbal kekuasaan.  Saatnya untuk kembali pada penerapan Islam kaffah dan menjadikan Islam sebagai solusi fundamental untuk penyelesaian masalah kehidupan. Insyaallah,  hidup rakyat akan aman dan sejahtera dalam kepemimpinan Islam yang akan benar-benar mengurusi rakyatnya.

Editor : Fadli

Apa pendapatmu?

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.