6 Mei 2024
77 / 100

 

Oleh Athia Nuha

 

Dimensi.id-Dilansir dari detik.com (18/04/2024), lima pemuda atau remaja yang hendak tawuran dan membawa molotov hingga celurit diamankan warga di persawahan wilayah Pendowoharjo, Kabupaten Bantul. Kelimanya menjalani pemeriksaan di Mapolsek Sewon. Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry mengatakan kejadian berawal saat polisi mendapat informasi ihwal pelajar dari dua SMA akan tawuran di jalan Ring Road Selatan, pada Kamis (18/4) dini hari. Sekitar pukul 02.30 WIB, komunitas warga yang juga mendapat informasi itu melihat rombongan bermotor melintas dari Pajangan menuju ke Jalan Bantul.

Rawan Kenakalan Remaja

Jika melihat pada tahapan perkembangan anak, memang di usia belasan tahun jiwa mereka tengah bergejolak dan jika tidak mendapat pengasuhan yang tepat akan berakibat pada hilangnya identitas anak tersebut. Secara fisik perawakan mereka seperti orang dewasa namun jiwa mereka terombang-ambing, berapi-api namun juga rapuh. Berbagai persoalan lain yang menghampiri para remaja pun juga turut andil sehingga menambah gejolak yang siap meledak pada diri mereka.

Keluarga memiliki peran penting dalam mencegah pemuda tersebut berbuat kekerasan. Namun sungguh miris, hari ini keluarga meninggalkan peran penting ini. Dimulai dari hilangnya tanggung jawab seorang ayah mendampingi anak dan memberinya pendidikan karena perubahan persepsi bahwa kini kewajiban ayah sekedar mencari nafkah dan berlepas tangan terhadap pendidikan dan pengasuhan anak yang semestinya hal itu dilakukan beriringan dengan ibu. Begitu pula tanggung jawab seorang ibu sebagai pendidik pertama telah bergeser mengikuti pandangan feminis bahwa ibu juga perlu keluar rumah untuk bekerja atau menyalurkan bakat-bakat lain sehingga tugas utamanya mendidik anak terganggu.

Hal ini menjadikan anak tidak mendapatkan pendidikan terbaik sekalipun kebutuhan jasmaninya terpenuhi. Akhirnya mereka menemui kegagalan dalam mencari identitas diri hingga mencari pengakuan terhadap dirinya dengan melakukan . Lalu bagaimana dengan negara?

Peran Negara

Negara memiliki peran sentral sebagai benteng penjaga generasi muda. Jika melihat realita hari ini negara pun abai dalam memberikan pendidikan terbaik yang membentuk pribadi pemuda tangguh. Berbagai upaya pendidikan dilakukan hingga yang terbaru revolusi mental dan merdeka belajar ternnyata pun gagal mengantarkan pemuda menemukan jati diri yang sesungguhnya dan gagal dalam membentuk anak didik yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia. Agama semakin dijauhkan dari kurikulum pendidikan. Arus sekularisasi pendidikan makin menjauhkan pemuda dari pemahaman agama yang benar. Adapun pemuda yang ingin serius belajar Islam yang kaffah (menyeluruh) justru diberikan cap sebagai pemuda radikal. Miris!

Alhasil, pemuda tidak menemukan jati dirinya melainkan makin terjebak dalam budaya kekerasan. Justru menjadi trouble maker bagi kehidupan. Dalam sistem sekularisme akal manusia yang memiliki sifat lemah dan terbatas dijadikan sebagai standar penentu benar dan salah dalam kehidupan. Oleh karena itu, tidak akan mampu secara tuntas menyelesaikan persoalan pemuda.

Baca juga : https://dimensi.id/ketidakseriusan-negara-menangani-kejahatan/

Pandangan Islam

Sedangkan menurut Islam seluruh pemikiran dan aturan yang diterapkan di tengah masyarakat harus berstandar pada akidah Islam yang langsung berasal dari pencipta seluruh makhluk di dunia. Islam juga memiliki solusi yang sifatnya komprehensif terhadap masalah budaya kekerasan pada pemuda.

Dimulai dengan membangun sistem pendidikan yang berstandar akidah Islam yang bertujuan membentuk seseorang dengan kepribadian Islam yang memiliki pola pikir dan pola sikap Islam.

Mewujudkan pemuda taat pada syariat dan jauh dari budaya kenakalan remaja. Kemudian membangun peran keluarga sebagai pendidikan pertama bagi anak agar ketika dihadapkan pada dunia luar dia tetap berpegang teguh pada nilai-nilai pendidikan keluarga yang sesuai dengan Islam.

Peran masyarakat pun akan dimaksimalkan sebagai kontrol sosial untuk melakukan amar makruf nahi mungkar. Dengan maksimalnya peran keluarga, masyarakat, dan negara yang sangat serius mendidik dan menjaga generasi muda sesuai aturan Islam Insyaallah budaya kekerasan akan hilang dan musnah tergantikan dengan pemuda penuh harapan pembangunan peradaban gemilang.

Wallahu’alam bishawab. [DMS/FU]

]

Apa pendapatmu?

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.