25 April 2024

Man filling his car tank with fuel at the gas station. Close-up.

57 / 100

Oleh : Rika Lestari Sinaga, Amd.

Dimensi.id – Harga minyak dunia kembali meroket. Hal ini tentu saja akan berimbas pada Negara yang mengimpor minyak. Seperti Indonesia misalnya, pada tanggal 1 Oktober 2023 telah terjadi lagi kenaikkan harga minyak non subsidi. Sejumlah badan usaha penyedia BBM seperti PT Pertamina (Persero), Shell Indonesia, BP-AKR maupun Vivo Energy Indonesia telah menaikkan harga produk BBM non subsidi tersebut.

Diketahui saat sebelum kenaikan harga, BBM pertamax dipatok dengan harga Rp 13.000 per liter. Kini harga pertamax dinaikkan menjadi Rp 14.000/liter. Kemudian pertamax turbo yang tadinya Rp 15.900/liter, saat ini menjadi Rp 16.600/liter. Harga Dexlite juga naik dari Rp 16.350/liter menjadi Rp 17.200/liter. Pertamina Dex naik dari Rp 16.900/liter menjadi rp 17.900/liter. Dan yang terakhir pertamax green 95 dari Rp 15.000/liter menjadi Rp 16.00/liter.

Mengapa Indonesia termasuk Negara yang mengimpor minyak sementara diketahui memiliki ladang minyak? Pertanyaan ini kerap muncul setiap saat ketika pemerintah merencanakan atau bahkan telah menaikkan harga BBM karena mengikuti mekanisme harga minyak dunia. Tentu hal ini ada penyebabnya.

Selama ini, sebagian besar bahan bakar minyak yang ada di Indonesia adalah hasil impor dari Singapura, yang negaranya tidak memiliki sumber daya alam minyak bumi. Padahal BBM yang diimpor dari Singapura merupakan minyak yang berasal dari sumur-sumur yang ada di Indonesia.

Miris memang, banyak Kontraktor Kontrak Kerjasama atau perusahaan pengeboran minyak di Indonesia menjual minyaknya ke Singapura. Dengan alasan, kilang di Indonesia tak mampu menampung seluruh produksi minyak mentah tanah air. Dengan fenomena ini, maka jelas apabila ada fluktuasi harga minyak dunia, akan mempengaruhi harga jual BBM di Indonesia.

Hal ini tentu tidak akan terjadi apabila Negara mandiri dalam menyediakan BBM, mengelola bahan mentah menjadi bahan jadi di kilang milik sendiri. Maka, Negara kita akan mendapatkan keuntungan yang tinggi jika terjadi kenaikan harga minyak dunia, karena Indonesia memiliki beberapa sumur minyak. Sehingga Indonesia seharusnya bisa menjadi produsen minyak untuk skala besar ke seluruh dunia. Dan harga BBM bisa didapatkan rakyat dengan harga murah.

Namun faktanya, di Indonesia diterapkan sistem ekonomi kapitalis. Yang mana sistem ini tidak memperhatikan kesusahan rakyatnya. Sehingga rakyat menjadi korban dari kerakusan para kapital. Pemilik modal (kapital) tidak perduli dengan berbagai kenaikan-kenaikan harga yang ada dalam kehidupan masyarakatnya. Selama masih ada keuntungan bagi mereka, rakyat menderita pun tak mengapa.

Jika BBM naik, maka secara otomatis, harga barang-barang lain seperti sembako juga akan naik. Tentu kehidupan Masyarakat semakin sempit dalam sehari-hari. Ekonomi kapitalis yang diterapkan oleh Negara dengan sistem kapitalis-demokrasi harus segera ditinggalkan. Karena tidak memberikan kemaslahatan untuk masyarakat secara menyeluruh.

Hanya dengan menerapkan sistem ekonomi Islam lah kita bisa merasakan kesejahteraan hidup. Karena Islam memiliki politik ekonomi yang mendorong Negara untuk maju dan berdaulat, termasuk dalam menyediakan kebutuhan energi. Kebutuhan pokok, termasuk kebutuhan energi yang dibutuhkan masyarakat akan dikelola oleh negara berdasarkan aturan Islam. Tidak akan ditemukan kepentingan-kepentingan individu dalam hal pengelolaan dan pendistribusian sumber daya alam (minyak) dalam sistem Islam.

Islam telah membagi 3 hal tentang kepemilikan, yaitu kepemilikan individu, kepemilikan umum dan kepemilikan negara. Sumber daya alam termasuk minyak bumi adalah merupakan kepemilikan umum, yang dikelola oleh Negara, hasilnya diperuntukkan kepada rakyat secara menyeluruh. Hal ini terdapat pada Sabda Rasulullah SAW;

Kaum Muslimin berserikat dalam 3 perkara yaitu air, rumput liar dan energi api.” (HR. Ahmad)

Dan konsep dasar kepemilikan ini berdasarkan dari Allah SWT :

Kepunyaan Allah lah kerajaan di langit dan di bumi dan apa yang ada di dalamnya, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (TQS. Al-Maidah :120)

Sehingga, dengan konsep ekonomi yang berasaskan dari Sang Khalik, diterapkan dalam aturan Negara, Islam mampu memberikan solusi dalam setiap problematika kehidupan. Termasuk dalam hal pengelolaan SDA minyak bumi secara mandiri, yang akan membawa hasil yang lebih tinggi dan mampu menyejahterakan rakyat. Wallahu’alam Bishshowwab.

Apa pendapatmu?

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.