3 Mei 2024
66 / 100

 

Dimensi.id-“Bumi Pasundan lahir ketika Tuhan sedang tersenyum.” – M. A. W. Brouwer

 

Bandung begitu menarik dan memikat di setiap sudutnya. Panoramanya yang indah, cuacanya yang ramah, penduduknya yang someah, kuliner dan fashionnya yang wah. Ah, sungguh beruntung tinggal di Bandung. Sayang, kini Bandung sedang tidak baik-baik saja.

 

Curanmor di Bandung

 

Beberapa waktu lalu, akun Instagram info Bandung membagikan sebuah video penggagalan curanmor di daerah Cisaranten Kulon, tepatnya di jalan Anthorium. Dua petugas keamanan terlihat bekerja sama untuk menggagalkan pelaku curanmor yang mengaku membawa motor pegawai untuk diservis. Alhamdulillah curanmor berhasil digagalkan. Sayangnya, masih banyak curanmor yang terjadi di Bandung.

 

Dilansir dari laman pikiran rakyat (31/1/2024) , Kapolrestabes Bandung Komisaris Besar Budi Sartono mengatakan, ada 3.382 kasus pidana di Bandung sepanjang 2023. Kasus pidana ini didominasi oleh curanmor.

 

Sedih nian, kota dengan motto gemah ripah wibawa mukti ternyata belum berhasil membawa ketentraman pada penduduknya. Buktinya tingkat kriminalitas kota Bandung justru meningkat dari tahun sebelumnya. Mengapa hal ini bisa terjadi?

 

Buta Hati Terjebak Duniawi

 

Senang pada barang orang. Merasa memiliki pada barang orang lain. Tak merasa bersalah mengambil barang orang tanpa ijin. Semua fenomena ini terjadi karena pemisahan agama dari kehidupan yang melahirkan manusia-manusia yang jauh dari nilai agama.

 

Mereka tak peduli lagi norma agama, tak kenal halal haram. Yang penting keinginannya bisa tercapai apapun akan dilakukan.

 

Bukan hanya itu, gaya hidup materialis juga membuat manusia menyandarkan segalanya pada materi. Dipandang karena punya materi, didengar karena ada materi, dilihat dan disegani karena materi. Bagaimana dengan yang ditakdirkan tidak bergelimang materi? Apalagi posisinya jauh dengan agama, tak kenal rida pada qadha. Yang hadir stress dan frustasi. Akhirnya buta hatinya terjebak nafsu duniawi. Hingga nekat mencuri.

 

Inilah potret buram kapitalisme yang diterapkan di Bumi Pertiwi. Pelaku kejahatan tumbuh subur karena support sistemnya ramah pelaku kejahatan. Apalagi masyarakat sudah individualis, cuek dan tak acuh akan kondisi sekitar, hanya sedikit yang masih memiliki empati dan peduli orang lain.

 

Syariat Islam jadi Solusi

 

Sebagai kota yang agamis, memiliki banyak institusi pendidikan bernafas islam, tentu hal yang wajar jika kita menimbang syariat atas setiap persoalan, termasuk dalam mencari solusi problematika curanmor di Bandung. Islam diturunkan oleh Allah swt sebagai aturan kehidupan, tentu Islam memiliki aturan yang khas tentang pemberantasan curanmor.

 

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan sesuai dengan tuntunan syariat Islam. Pertama, Islam akan mengajarkan dan menanamkan sejak dini bagaimana posisi materi dalam kehidupan ini. Sebagaimana Rasulullah saw ajarkan materi hanya sebagai sarana beribadah pada Allah swt. Ia menjadi nikmat jika menambah dekat kita dengan Rabb semesta alam. Ia menjadi bencana jika menjauhkan kita dari Allah swt.

 

Allah juga berfirman dalam Alquran surat Al Kahfi ayat 46 yang artinya, “Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amal kebajikan yang terus menerus adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu, serta lebih baik untuk menjadi harapan.”

 

Dengan prinsip demikian dalam benak setiap muslim, maka takkan ada yang berani untuk mencuri, mengambil hak orang lain. Belum lagi mendengar konsekuensi yang Allah berikan bagi setiap yang mencuri. Akan timbul tembok yang menjadi penghalang antara kita dan maksiat.

 

Lahirlah manusia-manusia yang fokus pada amal ibadah dan bermanfaat bagi orang lain. Jika masih ada yang nekat melakukan pencurian, maka imam atau sang pemimpin akan menimpakan hukuman sesuai dengan kejahatannya.

 

Kedua, Islam akan ditanamkan sejak dini dengan mempertebal keimanan. Mulai dari masa pra sekolah, belajar bersama orang tua dan keluarga di rumah, hingga dewasa. Harapannya tumbuh rasa cinta pada Allah dan Rasul, sehingga lahir anak-anak yang mencintai syariat Allah. Ketika sudah cinta, maka akan mudah untuk melaksanakan syariat. Ringan juga untuk menjauhi yang Allah larang.

 

Hal ini diwujudkan dengan penerapan kurikulum pendidikan yang berlandaskan islam, sistem ekonomi yang tak mengandalkan riba, departemen media yang mengatur sesuai dengan syariat.

 

Masyaallah, inilah indahnya islam kala diterapkan dalam bingkai kehidupan. Bukan hanya teori tapi tercatat kegemilangan penerapannya. Betapa Islam menjaga kepemilikan pribadi, dan menekan angka kriminalitas.

 

Sehingga ia bukan hanya jadi Solusi bagi curanmor di Bandung tapi menjadi solusi seluruh problematika manusia di dunia.

 

Wallahua’lam bish shawab.

 

 

 

 

 

Apa pendapatmu?

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.