5 Mei 2024

Ingatkah anda,  49 TKA Cina yang pernah datang saat pandemi covid-19 di sulawesi utara,  kedatangannya sungguh sangat meresahkan warga. Apalagi akhir-akhir ini kita dikejutkan kabar yang tidak diinginkan dengan masuknya 500 TKA ke daerah yang sama,  dengan jumlah yang sangat besar bukan?  Padahal sulawesi utara termasuk daerah “zona merah” covid-19.

Aneh, tapi nyata.  Sayangnya pemerintah indonesia raya merdeka,  memberikan izin kepada TKA tersebut,  sepertinya  tersimpan rasa ketakutan yang teramat  dalam,  ketika berhadapan  dengan negara investor tersebut.  Meskipun faktanya rakyat meronta ronta jiwanya dengan kondisi ini,  tapi tidak  diperdulikan sedikitpun. Kondisi  ini yang akhirnya mengundang kemarahan masyarakat.

Rusuhnya lagi saat kondiis PSBB di semarakkan bersama masyarakat  lawan covid-19, peraturan  semakin ketat,  mudik tidak boleh,  demi terjalin kerjasama untuk mengakhiri  covid-19, nah lagi lagi masyarakat  dikhianati,  pemerintah  akhirnya menjalin kerjasaama dibelakang layar,  dengan masuknya  tamu undangan yang datang dari Cina.  Ini sungguh tidak adil..

Menteri koordinator  bidang kemaritiman dan investasi,  luhut binsar panjaitan terkait 500 TKA cina,  dengan motif kerjasama,  dan direncanakan  akan dipekerjakan di PT Virtue Dragon Nickle Industrial Park dan PT Obsidian Stainlessteel. Alasan alasan terus di gaungkan,  yang akhirnya,  kedoknya tercium kepermukaan.  Dalam kondisi  banyak nya rakyat pribumi  yang di PHK,  angka pengangguran  terus memuncak,  malah memberdayakan penduduk  negeri sebelah,  meskipun alsannya ini dan itu.  Tentu hal ini menjadi debat dan kritik  pedas dari masyarakat.

Bila di telisik lebih jauh lagi,  seperti nya pemerintah  berupaya menyelamatkan  ekonomi yang sedang hancur lebur ditengah-tengah covid-19 ini,  padahal sejatinya  ekonomi indonesia sudah hancur tercabik cabik sebelum adanya covid-19. Sekarang covid-19 menjadi pihak tertuduh,  dan   menambah ruwetnya ekonomi Indonesia. Padahal seharusnya pemerintah  semakin fokus untuk menghentikan penyebaran  covid – 19, karena virus ini terus merebak hampir ke seluruh  provinsi,  dan butuh penanganan  yang optimal dan sesempurna mungkin.  Namun,  jika ini tidak bisa dibendung maka krisis 1998 sangat mungkin terjadi, menambah gegap gempita ekonomi dunia.  

Wakil ketua DPRD Endang SKA,  Berpendapat  bahwa prinsip PSBB seharusnya dilakukan secara merata,  hal ini termasuk  kepada TKA Cina,  tidak diterima  dengan alasan apapun. Tapi sayangnya,  aturan ketat untuk pribumi,  longgar untuk TKA. Sungguh mengelus dada.

Inilah sedikit  potret kehidupan  dunia kapitalisme-demokrasi,  yang di agung agungkan sebagian besar orang,  yang terus siap menergap mangsanya,  tak kunjung puas dengan kondisi yang ada,  haus akan kekuasaan  dan harta dunia,  yang pada akhirnya  rela menelantarkan masyarakat,  demi kepentingan  pribadi.

Sungguh berbeda pula dengan potret kehidupan dalam islam,  yang mengedepankan kepentingan  masyarakat,  dengan prinsip  bahwa untuk menyelesaikan  masalah rakyat,  harus dikembalikan lagi pada aturan sang pencipta. Kepala negara dalam islam, akan terus berupaya  untuk menyelesaikan masalah  negeri  tanpa memperhitungkan  untung dan rugi,  karena semua kebijakan  akan dipertanggungjawabkan  dihadapan  sang pemilik alam semesta,  tentu ini berbeda dengan motovasi pemimpin  ala demokrasi. Maka dari itu, apakah kita layak bertahan pada sistem yang rusak?  sudah saatnya kita bangkit dan kembali pada aturan islam yang akan mensejahterkan manusia diseluruh penjuru dunia.

Nama penulis : Radiati Pardosi (Aktivis Muslimah Medan)

Editor : Ilham Imanul Azka

Apa pendapatmu?

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.