Oleh : Rika Lestari Sinaga, Amd. (Konten Kreator Dakwah).
Dimensi.id – Seorang tentara Amerika melakukan aksi bakar diri di depan kedubes Israel di Washington pada hari Minggu 25 februari 2024. Tentara tersebut diketahui bernama Aaron Bushnell yang merupakan prajurit aktif Angkatan Udara Amerika Serikat.
Aaron Bushnell melakukan aksi ekstrem tersebut sebagai protes atas genosida yang dilakukan oleh Zionis Israel dan Amerika kepada warga Palestina. Aaron merekam langsung aksinya tersebut melalui platform media sosial berbagi video Twitch. Dengan seragam lengkap Angkatan Udara AS, Aaron melakukan aksinya.
Sebelum ia membakar dirinya, ia sempat berteriak bahwa ia tidak mau terlibat lagi atas genosida. Dan saat ia menyiramkan cairan di bajunya dan menyalakan api, ia pun berteriak berulang kali untuk membebaskan Palestina. Teriakan berhenti saat tubuhnya yang telah terbakar itu terjatuh dan Aaron pun tewas saat dibawa ke rumah sakit.
Aksi bakar diri tentara AS tersebut pun sontak membuat dunia tersadar sejenak. Bahwa hingga saat ini, pembantaian terhadap warga Palestina masih terus dilakukan oleh Zionis Israel beserta antek-anteknya. Bahkan saat ini korban genosida di Palestina mencapai 30.000 orang tewas. Seluruh warga Palestina pun sudah tidak memiliki tempat tinggal karena pemukiman telah di bombardir oleh Zionis Israel.
Kekejaman zionis Israel masih terus berlanjut hingga warga yang mengungsi di kota Rafah tidak luput dari kebiadabannya. Sejumlah anak-anak pun tewas di dalam pengungsian ini akibat kelaparan ekstrem, karena Zionis Israel telah memblokade jalur bantuan kepada penduduk Palestina. Zionis Israel telah mengurung warga Palestina hingga mereka mati karena lapar. Penduduk Palestina telah mencapai puncak genosida secara nyata. Namun dunia tidak ada berbuat apa pun untuk mencegah aksi biadab ini.
Aksi bakar diri yang dilakukan prajurit Angkatan Udara Amerika Serikat tersebut menggambarkan bahwa dunia tak mampu mencegah zionis Israel melakukan aksi genosida di Palestina. Aaron mengatakan bahwa ia sudah tidak sanggup lagi melakukan pengeboman di tanah Palestina.
Hingga akhirnya prajurit yang masih berusia 25 tahun ini melakukan aksi protes ekstrem, karena adanya pertentangan hati nuraninya sebagai manusialah yang membuat Aaron nekat melakukan aksi protes ekstrem tersebut.
Jelas, Zionis Israel telah mendapat dukungan penuh oleh Negara-negara Eropa yang memang sejalan pemikirannya terhadap Israel. Apa yang terjadi di Palestina bukanlah perang antar negara, melainkan aksi penghapusan etnis tertentu beserta agamanya. Bukan perang antara Israel dan Hamas, tapi ini adalah penjajahan yang nyata terhadap tanah Palestina.
Namun pada faktanya, dunia hanya bisa mengecam saja atas perbuatan Zionis Israel, tanpa melakukan aksi pencegahan atas pembantaian yang terjadi di Palestina. Sekat-sekat nasionalisme dan ketundukan atas keputusan PBB membuat seluruh negeri-negeri Arab hanya sebagai penonton semata.
Solusi yang dibutuhkan Palestina saat ini bukan hanya makanan dan pakaian saja.
Solusi yang sangat dibutuhkan harusnya solusi yang dapat menuntaskan semua problem yang ada di sana. Jika menggunakan solusi dari Negara Barat yang menganut Sistem Kapitalis Sekuler, itu tidak akan menyelesaikan problem pembantaian dan penjajahan di Palestina.
Pengiriman tentara untuk melawan zionis adalah solusi satu-satunya bagi warga Palestina saat ini. Jika sekat nasionalisme menjadi hambatan negeri-negeri Islam untuk membantu Palestina, maka kita harus segera menerapkan Sistem Islam agar tidak ada lagi sekat nasionalisme antar negeri-negeri muslim. Negeri-negeri muslim wajib membantu Palestina karena ikatan aqidah yang ada.
Dari Nu’man bin Basyir, bersabda Rasulullah SAW, “Perumpamaan kaum mukminin dalam hal cinta mencintai, sayang menyayangi, bahu membahu, seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuhnya sakit, maka seluruh anggota tubuhnya yang lain ikut merasakan sakit juga dengan tidak bisa tidur dan demam.” (HR. Bukhori, Muslim, Ahmad).
Editor : Vindy Maramis