17 Mei 2024

Bentrokan antara mahasiswa dengan polisi anti huru hara / Brimob saat unjuk rasa mahasiswa di dekat gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, 1998. [TEMPO/Rully Kesuma; 25d/365/98; 25d36511]rn<br>rnDimuat majalah TEMPO 20000709-025

Indikator Politik Indonesia melakukan survei  tentang isu-isu sosial politik pada 4-10 Maret 2021 kepada 1.200 responden berusia 17-21 tahun. Sebanyak 39 persen anak muda menyatakan keberatan jika orang non-Muslim menjadi presiden, sedangkan anak muda yang tidak keberatan 27 persen, dan tergantung 28 persen.

Sementara, mayoritas anak muda menyatakan tidak keberatan apabila orang non-Muslim menjadi gubernur (36 persen) maupun bupati/wali kota (35 persen), ada 29 persen yang keberatan, serta 30 persen dan 32 persen tergantung. 

Namun, sebanyak 62 persen anak muda menyatakan tidak keberatan apabila non-Muslim membangun tempat ibadah di sekitar tempat tinggalnya. Ada 16 persen yang keberatan san 18 persen menyatakan tergantung. Mayoritas anak muda juga tidak keberatan jika non-Muslim mengadakan acara keagamaan di sekitar tempat tinggalnya (65 persen). Anak muda yang keberatan sekitar 12 persen dan 20 persen menyatakan tergantung. (Republika, 21 Maret 2021)

Dari hasil survei tersebut, terlihat bahwa rata-rata generasi muda Indonesia masih galau antara melihat perlunya perubahan politik dan ketidak fahaman terhadap sistem politik alternatif. Bagaimana tidak, meski menganggap politisi dan partai tidak mampu mengatasi persoalan, namun masih berharap penyempurnaan praktik demokrasi menjadi solusi.

Padahal jika kita mau melihat kembali, sejak 75 tahun Indonesia merdeka, masalah negeri ini masih sama. Penerapan demokrasi dan pergantian pemimpin tak pernah menyeleseikan masalah, justru semakin parah.

Oleh karena itu, generasi muda, khususnya generasi muda Islam harus sadar akan masalah tersebut dan segera menelaah kembali bagaimana pengaturan politik dalam Islam. Karena, Politik dalam Islam adalah riayah suunil Ummah, pengurusan urusan rakyat. Dalam Islam, politik tak sekedar intrik untuk meraih kekuasaaan semata demi keuntungan pribadi.

Politik Islam meniscayakan adanya penguasa yang harus mengelola urusan rakyat dengan aturan Islam secara sempurna sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Nabi Agung Muhammad SAW, dan para Khalifah setelah beliau hingga kekhilafahan Utsmani runtuh tahun 1924. Insya Allah, upaya untuk mengenal dan melek politik Islam akan menjadikan generasi muda Islam memiliki gambaran dalam harapan perubahan hakiki

Namun tak dipungkiri, arus informasi yang begitu cepat  melalui sosial media dan isu isu yang menjatuhkan Islam semakin digencarkan oleh kafir Penjajah, menjadi tantangan tersendiri bagi pemuda Islam kini. Perjuangan politik akan mudah mengalami pembelokan dan bahkan mampu menjauhkan pemuda Islam dari Islam itu sendiri.

Oleh Karena itu, Pemuda Islam haruslah memiliki pegangan yang kuat agar bisa menghadapi tantangan kekinian yg bisa membelokkan mereka dari dari perubahan hakiki. Pegangan itu, hanyalah Islam. Semangatlah Pemuda, kalianlah penerus para pahlawan Islam berikutnya

Wallahu a’lam Bi Showaab

Penulis: Ummu Taqy

Editor: Fadli

Apa pendapatmu?

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.