6 Mei 2024

Dimensi.id-Ramadhan tiba, hati gembira menyambut ramadhan yang dinanti. Bulan diturunnya Al-Qur’an mulia dan bulan penuh ampunan, sungguh semua rindu untuk bertemu dengannya. Namun, Ramadhan kali ini sedikit berbeda dan lebih istimewa, karena Allah sedang memberi kita ujian yang luar biasa. Ujian yang mampu menggerakkan setiap manusia sadar betapa kecilnya kita di hadapan Allah swt. 

Ujian yang dimana dunia juga bertekuk lutut pasrah menghadapi wabah ini, selain berserah akan qadha Allah. Dunia diliputi awan kabut covid-19, kematian serasa dekat di depan mata. Tak tangung-tanggung ribuan nyawa sudah melayang karena abainya pemerintah, seolah menganggapnya ini kasus biasa dan tak kan sehebat itu bisa memporak-porandakkan dunia.

Harusnya mereka sadar, ini adalah buah dari kemaksiatan kita kepada Allah karena mencampakkan syariat-Nya. Padahal dengannya kemuliaan dan keagungan itu bisa kita raih bersama tanpa perlu sombong menolak kebenaran yang datang dari-Nya. Maka ramadhan kali ini harusnya menjadi momentum kita untuk bertaubat dari segala perbuatan maksiat. Bahkan sudah saatnya para ulama berada dibarisan terdepan memimpin pertaubatan ini. Karena tanpa mereka umat juga tidak akan bergerak dan sadar akan pentingnya hal ini.

Wabah ini harusnya mendorong kita menjadi insan yang lebih taat secara sempurna pada syariatNya. Mungkin tahun lalu ramadhan kita masih biasa, bisa kumpul dengan keluarga, dan urusan dunia lainnya. Namun kita lupa bahwa ada satu hal yang membuat ramadhan lalu merasa sia-sia, yaitu Islam belum diterapkan secara sempurna. Sehingga ramadhan berlalu dan maksiat kembali memenuhi dunia lagi. Ramadhan kali ini Allah menegur kita dengan ujian besar, dimana kita tidak dapat kumpul dengan keluarga, ibadah berjamaah juga tidak bisa apalagi memikirkan urusan lainnya.

Disaat dunia mulai menggila mencari solusi terbaik untuk menemukan penawar bagi wabah ini, sesungguhnya Islam telah ribuan tahun mengajarkan kita melalui para sahabat nabi bagaimana cara terbaik untuk menghindari wabah ini. Namun hal ini di abaikan oleh pemerintah dengan banyak pertimbangan menjatuhkan ekonomi. Padahal ada ribuan nyawa yang harus diselamatkan dan masih pantas untuk hidup, meski banyak orang mengatakan itu sudah qadha Allah yang tidak dapat kita hindari bahkan meski kita berlari.

Harus kita yakini bahwa ujian ini tanda sayangnya Allah kepada hambanya,sekaligus azab bagi para pembangkang. Karena itu kita harus bertaubat dan taat pada syariat-Nya agar selamat dunia akhirat. Tiada jalan lain selain ikhitar kita pada Allah untuk mendapatkan solusi tuntas untuk dunia yang saat ini tidak mampu mencari solusi selain dari Islam.

Insyallah solusi ini juga akan mampu menggerakkan para ilmuan yang terus berikhtiar menyelamatkan nyawa manusia untuk membawa obat bagi pandemic covid-19. Allah tidak saja menurunkan penyakit selainnya itu disertai obat penawarnya. Disebutkan dalam hadits shahih riwayat Imam Bukhari, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

Tidaklah Allah menurunkan penyakit kecuali Dia juga menurunkan penawarnya.” (HR Bukhari).

Ini merupakan wujud dari sempurnanya rahmat Allah subhanahu wa ta’ala kepada hamba-hambaNya. Maka dari itu orang-orang yang beriman sangat beruntung karena mereka dekat dengan sumber rahmat Allah yang sempurna didalam wahyu Allah yang diturunkan ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits-hadits yang shahih dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Sungguh Allah tidak pernah mengikari janjiNya dan menukar semua keadaan ini menjadi lebih baik lagi. Dan kemenangan itu semakin aromanya mewangi seantero dunia bisa kita rasakan. Dimana mereka membuang semua berhala dan bersujud memohon kepada penguasa jagat raya untuk menyelamatkan mereka. Dan wabah ini juga menunjukkan betapa lemahnya kapitalis, bagaimana mereka membuang kita saat tidak lagi dibutuhkan. Kejam ya…itulah faktanya yang tidak mungkin bisa dipungkiri.

Allah berfirman :

Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman terhadap Allah dan mengerjakan amal-amal yang saleh di antara kalian bahwa Dia sungguh akan menolong mereka untuk mengalahkan musuh-musuh mereka, dan akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka dari kalangan kaum mukminin untuk berkuasa, dan sungguh Dia berjanji akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridai-Nya untuk mereka yaitu Islam, serta berjanji benar-benar akan menukar keadaan mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentosa.

Mereka tetap menyembah-Ku semata, dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan-Ku. Dan barangsiapa yang tetap kafir sesudah adanya nikmat dan karunia itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik lagi keluar dari ketaatan kepada Allah. (QS. An-Nuur : 55)

Memang benar, tidak akan pernah sempurna taatnya kita tanpa tegakknya khilafah, karena itu marilah kita mewujudkan hal itu. Dimana khilafah adalah pemersatu segala bangsa yang terpisah, dan merupakan sebuah perisai yang akan melindungi umat manusia. Umat tidak akan kebingungan dengan bermacam variasi keputusan dari pemimpinnya.

Satu komando dalam penerapannya, terselamatkan jiwa raga dan hartanya. Sungguh Islam yang sempurna datang dari sang pencipta alam semesta. Sudah terbukti pernah berjaya 1300 tahun lamanya dengan menguasai 2/3 dunia. Maka jangan sekalipun kita ragu bahwa Islam Rahamatan Lil A’lamin itu mampu diwujudkan dalam bingkai yang sama. Wallahu a’lam.

Penulis : Cut Zhiya Kelana, S.Kom

Editor : Fadli

Apa pendapatmu?

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.