17 Mei 2024
Pengemban dakwah

Penulis : Mochamad Efendi

Dimensi.id-Pengemban dakwah sungguh mulia, karena mereka hanya menyeru dan menyampaikan kebenaran yang bersumber dari idealismenya dan ajaran yang lurus dan mulia, Islam. Mereka yakin bahwa Islam adalah risalah sempurna yang berasal dari yang Maha Sempurna. Bukan materi atau gaji tinggi yang menjadi alasan untuk berdakwah.

Mereka mempengaruhi dan menginspirasi yang lain dengan Islam untuk mencari ridho Allah. Pengemban dakwah atas dasar cinta berharap banyak orang tertunjuki ke jalan yang lurus, jalan orang-orang yang telah diberi nikmat bukan yang dimurkai bukan pula mereka yang sesat.

Sungguh, sangat berbeda dengan para buzzer yang bukan menyampaikan sesuatu yang dianggap benar, tapi membela siapa yang mampu membayar Mahal. Mereka sungguh hina karena mereka menipu diri sendiri dengan menyuarakan sesuatu yang bertentangan dengan keyakinannya demi imbalan gaji yang besar.

Idealismenya berubah menjadi nilai pragmatisme yang menghalalkan segala cara selama itu menguntungkan dirinya dan rezim yang dibelanya.

Sungguh hina tapi tidak mereka menyadarinya karena penguasa rezim membelinya dengan bayaran tinggi. Mereka arogan sehingga lupa diri dan jauh dari petunjuk illahi. Kebencian telah membakar hatinya hingga hitam dan tidak lagi mampu melihat kebenaran.

Siapa saja yang dianggap mengganggu rezim dihabisi padahal kritikan keras pada razim adalah bukti cinta anak bangsa pada negeri ini agar tidak hancur dan tenggelam dalam lautan kebencian yang telah mencabik-cabik persatuan.

Buzzer digambarkan sebagai seseorang yang memakan bangkai saudaranya sendiri. Mereka suka mencari-cari kesalahan pribadi orang yang berseberangan dengan penguasa rezim. Kalau hanya mencari kesalahan, seseorang tidak perlu sekolah tinggi.

Sungguh rugi mereka yang secara gelar akademisi sudah mencapai Doktor, tapi sayang sekali pemikirannya kelas rendahan yang mengedepankan kebencian bukan kebenaran hakiki. Idealismenya sudah ditukar dengan uang sehingga pemikirannya diselumuti kedunguan yang akut.

Sungguh rugi jika negara memelihara buzzer-buzzer bayaran yang hanya menciptakan kegaduhan dan mencari kesalahan tanpa memberikan solusi untuk masalah negeri ini. Buzzer penjilat penguasa dan tidak mampu melihat kebenaran hakiki yang diyakini karena pemikirannya sudah terbeli nafsu rezim yang ingin terus berkuasa.

Mereka tidak mampu berfikir cerdas. Dana besar hanya untuk membayar orang-orang yang membawa kerusakan karena dalam dirinya hanya membenci dan menghancurkan orang-orang yang dianggap lawan politik rezim.

Lawan politik dianggap musuh yang harus dihancurkan padahal bisa jadi yang dianggap musuh membawa solusi cerdas untuk menyelesaikan masalah negeri yang hampir tenggelam dan hancur karena ketamakan orang-orang yang tidak mampu memberikan solusi dan gagal memimpin negeri ini tapi enggan turun dari kursi kekuasaan dengan membayar buzzer-buzzer bayaran yang bisanya membuat gaduh dan mengalihkan perhatian dari kesalahan dan kegagakannya memimpin negeri ini.

Para buzzer yang hina tidak sederajat dengan pengemban dakwah yang mulia. Pengemban dakwah hanya membawa kebenaran Islam tanpa mengharap imbalan perhiasan dunia. Dalam Surat Yasin yang sering kita baca di ayat 21, kita diperintahkan untuk mengikuti orang yang tidak meminta imbalan kepada kita dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.

Yang pasti orang yang dimaksud bukankah buzzer yang menyeru sesuatu atas dorongan bayaran tinggi, seperti pengakuan seorang buzzer yang sudah meresahkan masyarakat dan membuat kegaduhan di jagat raya sosmed, namun sampai sekarang belum dijatuhi hukuman setimpal atas kata-katanya yang telah melecehkan dan menistakan Agama Islam dan orang-orang yang mendakwahkannya

Sungguh orang yang dimaksud dalam Surat Yasin ayat 21 adalah orang yang mendapat petunjukNya dan dengan ikhlas untuk mencari ridho Allah menyeru pada kebenaran hakiki, satu risalah yang berasal dari Yang Maha Benar, Allah SWT. Mereka tidak mengharapkan materi atau gaji tinggi seperti para Buzzer yang hanya bekerja untuk yang membayar. Orang-orang yang mendapat petunjuk dari Allah SWT layak diikuti bukan para buzzer yang sesat dan memusuhi agama Allah.

Dakwah adalah kewajiban seorang muslim sejati dan merupakan jalan para nabi dan rasul. Sungguh mulia menjadi pengemban dakwah karena mereka berani membela Agama Allah meskipun tidak mendapatkan imbalan apapun dari manusia. Perkataan mereka hanya berisi kebenaran yang disampaikan untuk memberikan pencerahan pada umat agar tertunjuki pada hidayahNya.

Mereka cerdas dalam berfikir karena terbiasa untuk menemukan kebenaran dengan mengikuti petunjukNya. Sebaliknya Buzzer sungguh hina dan pemikirannya sudah diperbudak oleh materi dan bayaran tinggi. Dia tidak lagi mampu berfikir cerdas karena pemikirannya sudah terbeli dan tidak lagi mampu berfikir sebagai manusia yang mulia.

Editor: Fadli

Apa pendapatmu?

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.