4 Mei 2024

Penulis :Muthi Nidaul Fitriyah

Dimensi.id-Pandemi SARS-CoV-2 atau Covid-19 telah memaksa orang-orang berdiam diri di rumah, Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) pun masih dilakukan, hal ini membuat perekonomian melambat bahkan ada diantara pelaku usaha yang menghentikan total operasi usaha mereka, angka Pemutusan Hubungan  Kerja (PHK) pun begitu besar, layanan transportasi publik pun belum beroperasi normal. Ekonomi, sosial, politik, kesehatan, peribadatan dan seluruh sendi-sendi kehidupan masyarakat tersentuh dampak dari pandemi ini. Rayat secara keseluruhan baik pengusaha atau rakyat biasa, pada dasarnya membutuhkan bantuan dan solusi hidup atas wabah ini.

Dalam upaya menggeliatkan sektor pariwisata ditengah penyebaran pandemi Virus Corona, Pemimpin BNI Kantor Cabang Sumedang, Herry Juhaeri, menggelar silaturahmi serta diskusi bersama pengelola Wisata Alam Kampung Karuhun. Ia sengaja menggandeng pengelola Wisata Alam Kampung Karuhun sekaligus Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumedang, H. Nana Mulyana. Karena merupakan nasabah BNI.

Menurut H. Nana Mulyana, Kampung Karuhun ini sudah menjadi ikon Sumedang. Diharapkan jika pandemi Covid-19 berakhir, maka Kampung Karuhun akan tetap menjadi tujuan wisata keluarga yang nyaman warga sudah lelah dan penat dengan wabah Covid-19 dan Kampung Karuhun itu bisa menjadi pelipur lara dan menjadi solusi mengatasi penat warga pasca berdiam diri dirumah. Dampak Covid-19 sangat memporak-porandakan dunia usaha, bahkan bisnis kedepan tidak akan ada yang bisa memprediksinya, jika terus berkepanjangan tidak menutupi kemungkinan perekonomian akan lumpuh total.

Begitupun kata Herry Juhaeri, dari sudut pandang perbankan sebagai pihak yang menerima kelebihan dana untuk disimpan serta menerima titipan dana untuk disimpan. Dengan kondisi Pandemi ini bisnis ada yang turun, ada yang berjaya, bahkan ada yang ambruk dan mati.

Aksi kucing-kucingan pun terjadi antara pelaku usaha di sejumlah titik di Kota Sumedang dan petugas patroli gabungan beberapa hari ini kerap terjadi. Padahal seperti diketahui saat ini pemberlakuan PSBB sudah diperpanjang. Sehingga khusus bagi tempat usaha diluar sembako, kesehatan, bahan pokok, dilarang beroperasi selama pemberlakuan PSBB Jabar khususnya di Sumedang. (sumedang.radarbandung.id)

Dalam Sistem Demokrasi Kapitalis ini sadarkah bahwa kita selalu dipaksa taat oleh kebijakan yang ‘memeras’, yang tidak pro terhadap rakyat. Harus tepat waktu bayar pajak, bayar listrik, beli air, beli bahan bakar dengan harga yang terus naik, sekali lagi sebagai rakyat harus patuh dan tunduk dengannya.

Seperti krisis ekonomi ini, saat terjadi wabah dan tidak memilih karantina wilayah karena negara harus menanggung kebutuhan dasar rakyat dan ternak, posisinya sebagai rakyat harus memaklumi dan merelakan bahwa negara tidak mampu untuk melakukan hal itu, sehingga rakyat terus hidup dalam kesulitan dan ketertindasan.

Disisi lain, kitapun seperti masuk dalam putaran pola sistem Kapitalis dan lupa bahwa kita sebgai rakyat, punya hak yang tidak pernah kita tagih kepada para pemimpin Demokrasi Kapitalis. Hak kita yaitu untuk dilayani dan disejahterakan. Sebagaimana perannya pemimpin adalah pelayan rakyat. Kenyataannya berbalik, justeru kita yang terus melayani para pemimpin.

Kenapa kita bisa memaklumi kesalahan demi kesalahan Sistem dan kita tidak pernah tegas mengkritisi Sistem yang rusak ini dan terus menyengsarakan diri kita didalamnya? Hadirnya pandemi ini seharusnya mampu membuka mata dan menyadarkan kita akan realitas kecacatan Sistem Demokrasi Kapitalis ini dan beralih kepada Sistem hidup lain yang sudah nyata mampu menjadi solusi seluruh problem kehidupan. 

Negara dalam pandangan Islam harus bertanggungjawab menjamin keberlangsungan kegiatan ekonomi di tengah pandemi. Bantuan di berikan kepada siapapun, seluruh rakyat yang membutuhkan tidak pandang mana si kaya mana si miskin semuanya memiliki hak untuk dipenuuhi kebutuhannya. Negara yang menerapakan Sisten Islam sangat bisa di pastikan menjadi negara adidaya, tanpa intervensi dari negara manapun, ia hanya akan tunduk kepada Allah SWT pemilik alam dan kehidupan.

Negara bertanggungjawab memenuhi kebutuhan pokok rakyat, dengan mengambil dari pos-pos harta hasil pengelolaan kepemilikan umum (benda-benada yang dibutuhkan dan menguasai hidup orang banyak), yaitu barang tambang dan hutan.

“Kaum muslim bersekutu dalam tiga hal air, padang rumput dan api.”(HR. Abu Dawud dan Ibn Majah)

Atau dari pengelolaan kepemilikan Negara, yaitu harta yang merupakan hak seluruh kaum muslimin yang dikelola oleh Negara. Seperti zakat, pajak dari orang kafir dzimmi (jizyah), pajak tanah taklukan (kharaj), harta rampasan perang (ghanimah), harta orang murtad serta harta yang tidak mempunyai akhil waris.

Negara Islam adalah negara kesatuan dalam satu pimpinan. Jika satu wilayah tersebar wabah, Khalifah (pemimpin Negara Islam) akan benar-benar melakukan karantina (lockdown) sebagaimana yang telah di syariatkan.

“Jika kalian mendengar tentang suatu wabah di suatu negeri , maka janganlah kalian memasukinya. Tetapi jika terjadi di suatu tempat kalian berada, maka janganlah kalian meninggalkan tempat itu.”(HR. Bukhari dan Muslim)

Dengan begitu wilayah lainnya yang tidak terdampak, akan tetap bebas melakukan kegiatan perekonomian dan hal lainnya, sebagaimana mestinya tanpa karantina. Karantina cukup di wilayah yang terinfeksi saja.

Sudah dapat di pastikan wilayah terdampak wabah akan mengalami kesulitan ekonomi, terutama kebutuhan pangan, maka Khilafah akan mengintruksikan kepada para gubernur atau pimpinan wilayah yang tidak terdampak untuk mengirimkan bantuan berupa kebutuhan pangan dan apapun yang diperlukan untuk wilayah yang di karantina. Termasuk Khalifah akan mengirim obat-obatan dan kebutuhan kesehatan dan logistik lainnya secepatnya. Ilmuan di bawah Khalifah juga akan didorong untuk menemukan obat dan perawatan baru melalui penelitian dan pengembangan. Inisyatif cepat akan diambil tanpa mengambil keuntungan semua diberikan secara gratis tanpa melihat suku, ras atau agama.

Meski uji dengan wabah penyakit negara yang menerapkan Sistem Islam akan dapat mengatasinya, tanpa terjadi guncangan dan krisis yang berarti. Karena sesungguhnya Sistem Islam ini adalah Sistem yang di turunkan Sang Maha Pencipta untuk manusia, alam semesta dan kehidupan, yang akan membawa kerahmatan untuk seluruhnya.

Editor : Fadli

Apa pendapatmu?

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.