17 Mei 2024

Kejutan tak terduga dari Presiden AS Joe Biden pada Jumat mengadakan pertemuan empat arah pertama dengan para pemimpin Australia, India, dan Jepang. KTT tersebut bertujuan untuk meningkatkan upaya memperkuat aliansi Karena kekhawatiran atas kebangkitan China.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison menyebut pembicaraan itu sebagai “momen bersejarah di kawasan kita” sementara India mengatakan bahwa Perdana Menteri Narendra Modi akan mempromosikan “kawasan Indo-Pasifik yang bebas, terbuka dan inklusif”. 

Kapitalis sedang mengejar target sasarannya yang telah menjalari segala arah termasuk Indo-pasifik. Mereka akan mengupayakan 1001 cara, untuk mempertahankan kekuasaan dan kehausan akan pemasukan. Letak geografis Asia-pasifik mapun Indo-pasifik sudah sejak lama memikat perhatian dunia. Sebab, Indo-pasifik memiliki kondisi yang strategis dari sisi politik, militer ataupun ekonomi.

Salah satunya Negara Indonesia yang kita ketahui memiliki tiga laut kepulauan Indonesia atau ALKI merupakan jalur laut perdagangan Internasional yang melintasi perairan Indonesia, seperti contoh jalur proyek OBOR China yang melintasi Indonesia. Sehingga, Indonesia memiliki peran sentral di Indo-pasifik terkait kawasannya.

Negeri kaum muslim yang kaya sumber daya alam yang melimpah seperti Indonesia hanyalah menjadi obyek kepentingan Negara kapitalis Barat dan Timur. Sejatinya kapitalisme tidak akan mungkin melawan kungkungan induk kapitalisme dunia seperti Negara AS apalagi yang dianggap solusi selama ini adalah dengan melakukan kerja sama, yang ada hanyalah meraup SDA dan kepentingan abadi saja.

Maka, hal yang paling memperihatinkan ialah kondisi masyarakat yang tak henti-hentinya harus kehilangan kekayaan SDA negerinya serta kawasannya. Semestinya masyarakat menyadari betul kondisinya sekarang ini berada dalam cengkraman kapitalis hingga menghadapi kesulitan dalam berbagai lini kehidupan.

Selayaknya, sebagai salah satu kaum muslim terbesar di dunia seperti Indonesia, harus melawan segala bentuk penjarahan maupun penjajahan dengan menerapkan sistem Islam. Karena seyogyanya, sistem Islamlah yang mampu melawan sistem kapitalisme-sekulersime. Penerang kehidupan itu hanya akan berasal dari Sang pencipta dengan penerapan seperangkat aturan-Nya.

Meletakkan kedaulatan di tangan syara’ dengan menerapkan Islam dan membaiat khalifah sebagai kepala negaranya, sebab kekuasaan ditangan ummat. Kehidupan islam akan kembali sebagaimana dalam sejarah kekhilafahan islam sanggup menaungi dua per tiga belahan dunia.

Satu-satunya sistem yang bertahan dalam waktu yang cukup lama, menggores tinta keemasan melahirkan kesejahteraan dan kedamaian. Hanya dengan Islam kita mampu mempertahankan kekayaan alam kita dan keluar dari jeratan kapitalisme. Wallahu a’lam bishawab.       

Penulis: Susanti Pratiwi Sagala | Aktivis Mahasiswa      

Editor: Fadli

Apa pendapatmu?

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.