2 Mei 2024
80 / 100

 

Dimensi.id-Kemiskinan masih terus meliputi kehidupan masyarakat. Tak hanya orang dewasa, generasi pun ikut terdampak atasnya. Padahal, generasi adalah penopang utama peradaban dunia. Tapi saat ini generasi yang seharusnya menjadi kebanggaan dan harapan kita untuk membangun peradaban dunia yang lebih baik terancam masa depannya. Ini semua karena mereka kehilangan sumber daya dan kebutuhan dasar yang mereka perlukan untuk tumbuh menjadi generasi unggul, produktif, dan kompetitif. Akibat dari dampak kemiskinan ekstrem berupa kelaparan, kekurangan gizi, dan pendidikan layak.

Dilansir oleh kumparanbisnis.com (15/02/2024), Direktur Global Kebijakan Sosial dan Perlindungan Sosial UNICEF, Natalia Winder Rossi mengatakan bahwa secara global, terdapat 333 juta anak hidup dalam kemiskinan ekstrem, berjuang untuk bertahan hidup dengan pendapatan kurang dari 2,15 dolar AS (Rp33.565) per hari, dan hampir satu miliar anak hidup dalam kemiskinan multidimensi.

Apa Penyebab Kemiskinan Ekstrem?

Wahai Saudaraku, sungguh kemiskinan ekstrem yang terjadi saat ini adalah akibat dari penerapan sistem kapitalisme atas dunia. Karena sistem ini memberi kebebasan dalam berekonomi. Termasuk kebebasan individu untuk memiliki sumber daya alam. Penguasaan hajat hidup rakyat pun dipegang oleh segelintir orang, yaitu para pengusaha atau kapital. Kondisi ini merupakan konsekuensi dari reinventing government, di mana negara hanya sebagai regulator.

Kesenjangan antara yang kaya dan miskin tercipta dalam sistem ini. Bahkan akan semakin terlihat jelas kesenjangannya dengan si kaya akan semakin kaya karena dia menguasai seluruh sumber daya dan si miskin akan semakin miskin karena mereka tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk mereka manfaatkan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Dalam sistem kapitalisme, kesenjangan tinggi antara si kaya dan si miskin memang hal yang wajar. Sebab, pemerintah lebih fokus untuk memenuhi keinginan para kapitalis daripada rakyatnya. Rakyat harus berjuang sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Padahal, kekayaan alam yang ada tidak boleh diprivatisasi baik oleh individu, swasta, maupun asing. Rasulullah saw. telah bersabda,

Manusia berserikat dalam tiga hal: air, padang rumput, dan api.” (HR. Abu Dawud)

Baca juga : https://dimensi.id/dbd-merajalela/

Islam Solusi Penyelamat Generasi dari Kemiskinan Ekstrem

Islam memiliki serangkaian mekanisme yang sudah ditetapkan dalam sistem Islam. Di mana wajib bagi setiap Muslim menerapkan hukum Islam. Persoalan kesejahteraan masyarakat adalah tanggung jawab negara, apalagi persoalan untuk memastikan generasi muda Islam agar menjadi pemuda yang unggul, produktif dan kompetitif. Hal ini dalam rangka mewujudkan peradaban yang unggul di bawah aturan yang di ridai oleh Allah Swt.

Islam mewajibkan negara untuk memastikan kebutuhan dasar (sandang, pangan, papan) terpenuhi dengan layak. Salah satunya dengan memberikan lapangan pekerjaan seluas-luasnya, contohnya, jika ada tanah mati (tanah yang tidak di tanami atau diurus oleh pemiliknya selama 3 tahun) maka negara akan mengambil alih dan diberikan kepada warga yang sanggup untuk mengelolanya.

Islam juga melarang adanya privatisasi kekayaan alam. Islam mewajibkan negara untuk mendistribusikan zakat kepada delapan golongan yang berhak. Negara juga harus membuka lapangan pekerjaan dan memastikan setiap pencari nafkah mendapatkan pekerjaan. Dengan demikian, kemiskinan ekstrem tidak akan terjadi apalagi sampai mengancam generasi.

Wallahua’lam bishawab. []

 

Penulis :  Ummu Habib

Apa pendapatmu?

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.