2 Mei 2024
79 / 100

Dimensi.id-DBD kembali bermunculan. Ya, kasus demam berdarah dengue kembali menjangkiti di beberapa wilayah Indonesia. Di Jawa Barat, terdapat 36 orang telah meninggal dari sekitar lebih dari 4.600 kasus sejak Januari hingga saat ini (detik.com, 27/02/2024). Musim hujan, memang rawan berbagai penyakit. Beberapa di antaranya yang disebabkan oleh nyamuk. Upaya 3M (Menguras, Menutup, Mengubur) tentu harus dilakukan untuk menghindari berkembangnya jentik-jentik nyamuk pembawa penyakit berbahaya ini. Lalu, apakah cukup dengan upaya 3M?

Seputar DBD

Dilansir dalam halodoc.com, demam berdarah merupakan penyakit yang ditularkan melalui nyamuk di daerah subtropis dan tropis. Gejala orang yang terkena penyakit ini antara lain, mengalami demam tinggi, sakit kepala, mual dan muntah, nyeri otot, ruam, dll. Dalam kondisi parah, penderita DBD bisa mengalami pecahnya pembuluh darah yang bisa mengakibatkan pada kematian.

Penyakit ini dibawa oleh virus dari dua jenis nyamuk, yaitu Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Untuk menangani penyakit ini, penderita harus dibawa ke rumah sakit untuk penanganan medis. Sebab, mengonsumsi pereda panas bisa berisiko membawa bahaya yang lebih tinggi.

Upaya pencegahan terhadap penyakit DBD dapat dilakukan dengan beberapa hal. Di antaranya menjaga imunitas tubuh, menggunakan kelambu saat tidur, melakukan 3M, menggunakan pakaian tertutup untuk mencegah gigitan nyamuk, dll. Vaksinasi DBD juga dapat dilakukan sebagai upaya lebih untuk mencegah penyakit ini.

Baca juga : https://dimensi.id/ketika-limbah-sampah-plastik-butuh-solusi/

Pandangan terhadap DBD

Sejatinya, untuk mencegah DBD membutuhkan kerja sama antara keluarga, masyarakat, dan negara. Pola hidup yang kurang memperhatikan kebersihan lingkungan juga menjadi penyebab wabah DBD. Tidak dimungkiri saat ini banyak ruang hidup rakyat yang tak layak dan tidak ada jaminan kesehatan.

Pencegahan DBD membutuhkan kekuatan ekonomi, tidak cukup hanya dengan melakukan penyuluhan. Bagaimana rakyat bisa hidup sehat, hidup layak, menjaga lingkungannya dan asupan makanannya, jika ekonomi mereka lemah? Jangankan membersihkan genangan air, akses terhadap air bersih saja kesulitan.

Tapi kebijakan yang kapitalistik mementingkan keuntungan menjadikan negara abai sehingga rakyat sulit mendapatkan rumah layak huni, kecukupan gizi, air bersih dan segala kebutuhan rakyat. Hal ini karena negara menyerahkan tugasnya kepada swasta. Rakyat miskin tidak memiliki satu rumah layak sedangkan orang kaya terus menambah rumah mewahnya demi investasi.

Kondisi hari ini rakyat kian jauh dari asupan bergizi ditambah lagi kebijakan UU Omnibus Law Cipta kerja yang menjadikan upah buruh makin rendah, sedangkan kebutuhan pokok makin tinggi. Begitu juga akses kesehatan yang berupa fasilitas dan tenaga kesehatan yang tak merata dan berbayar yang tidak murah membuat penderita DBD tidak tertangani.

Pandangan Islam

Islam bisa mengatasi wabah karena Daulah Islam mengayomi urusan semua individu rakyat dengan membangun perumahan layak huni, menjamin semua laki-laki pencari nafkah mendapatkan pekerjaan sehingga bisa tercukupi asupan gizi keluarganya. Menyantuni keluarga jika ada kepala rumah tangga yang tidak bisa mencari nafkah karena sakit atau cacat dan ketika tidak ada kerabatnya yang bisa membantu.

Penanganan pasien yang terkena DBD dan semua keluhan kesehatan mudah dan cepat tertangani karena dijamin Daulah Islam dengan fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan tersebar merata di seluruh wilayah. Selain itu edukasi dan sosialisasi untuk menjaga kesehatan yang merupakan perintah Allah Taala.

Dengan demikian, Daulah Islam dengan mudah menangani segala wabah dan berbagai macam masalah karena kebijakannya didasarkan pada syariat kafah. Rakyat dengan ringan menjaga lingkungannya agar tetap bersih dan sehat karena dalam suasana takwa. Maka keberkahan Allah akan datang dari langit dan bumi.

Daulah Islam akan mampu menangani wabah sebab dipimpin oleh muslim yang amanah, sebagaimana sabda Rasulullah saw.,

Sesungguhnya kepemimpinan merupakan sebuah amanah, di mana kelak di hari kiamat akan mengakibatkan kerugian dan penyesalan. Kecuali mereka yang melaksanakannya dengan cara baik, serta dapat menjalankan amanahnya sebagai pemimpin.” (HR Muslim)

Wallahualam.

 

Penulis : Ririn

1 thought on “DBD Merajalela?

Apa pendapatmu?

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.