25 April 2024
google.com

Ada satu kewajiban yang banyak ditinggalkan atau kurang diperhatikan oleh kaum Muslimin, yakni dakwah, padahal dakwah hukumnya fardhu. Ketahuilah,  Dakwah adalah jalan para nabi dan rasul Allah SWT. Tak ada seorang nabi dan rasul pun diutus oleh Allah SWT kecuali untuk dakwah,  menyampaikan risalah-Nya kepada umat manusia.

Tak mengherankan,  dakwah adalah aktivitas mulia,  bahkan tidak ada aktivitas yang lebih baik daripada dakwah.  Allah SWT tegas berfirman:

وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِمَّنْ دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ

Siapakah yang lebih baik ucapannya daripada orang-orang yang menyeru (manusia) ke jalan Allah, beramal shalih dan berkata, “Sungguh aku ini termasuk kaum Muslim.” (TQS Fushilat [41] : 33).

Namun, sebagai bagian dari sunatullah, jalan dakwah bukanlah jalan yang mulus. Tapi terjal, penuh onak dan duri. Terkadang mengundang bahaya. Karena itu tak sedikit yang berguguran di jalan dakwah. Hanya para nabi dan para rasul yang tidak gugur di medan dakwah.

Salah satu contohnya adalah Nabi Nuh as. Beliau mendakwahi umatnya selama 950 tahun. Nabi Ibrahim as dibakar Raja Namrud, Nabi Musa menghadapi Fir’aun bahkan Rasulullah saw sendiri menghadapi tantangan berat, beliau pernah dipukul sampai pingsan, dilempar dengan batu,  dll. Rasulullah bersama sahabat bahkan diboikot selama 3 tahun oleh kaumnya hanya karena menyampaikan Islam.  Namun, semua itu tidak sedikit pun membuat mereka mundur dan surut dari jalan dakwah.

Mengapa para nabi dan para rasul Allah SWT seluruhnya mengalami ragam tantangan, rintangan dan gangguan di jalan dakwah? Jawabannya setidaknya ada dua. Pertama, karena arah perjuangan dakwah mereka jelas dan tegas: menentang segala bentuk kekufuran dan kesyirikan; menentang rezim zalim; menentang sistem status quo yang notabene rusak dan merusak, yang bertentangan dengan risalah yang mereka emban. Itulah risalah tauhid. Risalah yang mengajari manusia agar menyembah dan mengabdi hanya kepada Allah SWT.

Kedua,  karena konsistensi, keistiqamahan dan keteguhan mereka di jalan dakwah. Tak ada sedikit pun sikap putus asa, gentar apalagi takut.  Allah SWT berfirman:

الَّذِينَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ إِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَانًا وَقَالُوا حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ

 

Mereka ditakut-takuti oleh orang-orang yang berseru, “Sungguh orang-orang telah berkumpul untuk menyerang kalian. Karena itu takutlah kalian kepada mereka!” Namun, seruan itu malah makin menambah keimanan mereka. Mereka berkata, “Cukuplah Allah Penolong kami dan Dia adalah sebaik-baik Penolong.” (TQS Ali Imran [3] : 173).

Mari kita ikuti jalan para nabi dan rasul ini.  Karena kita umat Rasulullah SAW maka arah dakwah pun harus fokus yakni menegakkan risalah Nabi SAW, menerapkan syariah Islam secara kâffah dalam seluruh aspek kehidupan.

Tantangan, rintangan dan gangguan di jalan dakwah sudah pasti terjadi, tak boleh takut dan mundur.  Harus senantiasa tertanam dalam jiwa kita sikap optimis. Optimis bahwa pada akhirnya pertolongan Allah SWT akan segera tiba dan kemenangan dakwah akan segera datang. Sebabnya, pertolongan Allah SWT itu amat dekat. Demikian sebagaimana firman-Nya:

أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّى يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ مَتَى نَصْرُ اللَّهِ أَلَا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ

Apakah kalian mengira bahwa kalian akan masuk surga, sementara belum datang kepada kalian seumpama yang pernah dialami oleh orang-orang sebelum kalian. Mereka ditimpa ragam kesulitan dan bahaya serta berbagai guncangan hingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersama beliau berkata, “Kapankah datang pertolongan Allah?” Ingatlah sungguh pertolongan Allah itu amat dekat (TQS al-Baqarah [2] : 214).

Ingtlah Islam ini agama yang haq. Kita adalah umat yang terbaik. Karena itu Allah menetepakan kita dan umat ini sebagai pemimpin dunia,  dengan membawa peradaban Islam yang sempurna.  Dan Allah swt memerintahkan kita menerapkan pemerintahan berdasarkan wahyu yang telah Dia turunkan. Ini merupakan keniscayaan,  bahwa kita dan umat ini adalah pemimpin seluruh umat manusia.

Ketahuilah Allah SWT telah berjanji akan memenangkan agamaNya atas semua agama yang lain.  Janji ini telah dipenuhi oleh Allah ketika Nabi Muhammad SAW masih hidup.  Dan Allah janjikan kemenangan lagi atas seluruh Ideologi yang ada di dunia.  Kgilafah akan tegak kembali.  Ingat janji Allah itu pasti.

Mari gelorakan dakwah semaksimal mungkin.  Soal hasil,  serahkan kepada Allah. Ingat,  haram hukumnya meninggalkan dakwah. Haram pula kita berhukum selain hukum Allah.

 

WalLâhu a’lam.

 

Penulis : Risqia Rahmi
Aktivis Dakwah

Apa pendapatmu?

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.