5 Mei 2024

Dimensi.id-Lagi-lagi, muslim dijadikan kambing hitam dan sasaran fitnah kezaliman.Tak lagi peduli di tengah kondisi darurat kemanusiaan. Sungguh, kebencian yang nampak dari musuh-musuh Islam begitu nyata. Tentu lebih besar lagi apa yang terpendam dalam dada-dada mereka.

Umat Islam di berbagai negeri tengah menjadi korban diskriminasi. Mereka diuji dengan berbagai tindakan keji. Muslim India dihunjam dengan kampanye kebencian yang bertajuk ‘Corona Jihad’. Kelompok-kelompok sayap kanan di India dan AS serentak menggunakan tanda pagar #coronajihad untuk mendiskreditkan umat Islam.

Mereka menuding Muslim sengaja menyebar corona untuk membunuh. (kumparan.com). Hingga trending topik di Twitter dengan tagar #coronajihad telah muncul hampir 300.000 kali dan berpotensi dilihat oleh 165 juta orang di twitter.

Berbagai unggahan video fitnah pun viral di dunia media sosial. Yakni tentang seorang pedagang muslim yang sengaja meludahi makanan ketika sedang membungkusnya, dengan diberi judul “Corona Jihad.” Beredar pula video-video yang mengklaim anggota kelompok Muslim meludahi polisi.

Ketegangan di India pun terjadi karena dipicu oleh otoritas India yang telah menghubungkan beberapa kasus Covid-19 dengan kelompok  Muslim yang mengadakan konferensi tahunannya di Delhi pada awal Maret. Para pejabat kesehatan pun berlomba melacak siapa saja yang berhubungan dengan para peserta.

Sehingga propaganda semacam ‘Membersihkan India dari Muslim’ dan ‘Operator epidemi Covid-19′ tengah menggaung di dunia. Akibatnya, label sebagai masyarakat brutal, keras kepala dan jorok telah tersemat dalam diri muslim. Merekalah penyebab utama derasnya penularan virus corona.

Kebencian Musuh Islam terhadap Muslim

Sudah nyata-nyata banyak fitnah jahat yang mendera Islam dan para pemeluknya, namun pemerintah terkait tidak menunjukkan kepedulian sama sekali. Justru malah terkesan membiarkan. Hal ini sekali lagi menjadi bukti bahwa kebencian mereka terhadap Islam sudah di ubun-ubun. Negara barat pun begitu khawatir akan kebangkitan dunia Islam, sehingga segala upaya dilakukan untuk memojokkan muslim.

Targetnya adalah menanamkan Islamofobia bagi masyarakat dunia. Menciptakan persepsi bahwa Islam adalah agama bar-bar yang tidak sejalan dengan kemanusiaan, anti kemapanan, memiliki budaya rendah yang layak diberangus. 

Semakin banyak penduduk dunia yang mengakui kehebatan Islam, membuat para musuhnya kejang-kejang. Bangkitnya muslim  yang mengusung kembali Islam sebagai sebuah ideologi tengah mengancam hegemoni para penjajah. Karena mereka sepenuhnya menyadari, jika banyak muslim yang bangkit pemikirannya, pasti akan muncul kekuatan politik terbesar di dunia yang bisa mengalahkan kedigdayaannya.

Maka tak heran jika di negeri minoritas muslim, tekanan penguasa kepada muslim begitu keji. Berbagai upaya mereka lakukan hingga memperlakukan warga muslim di luar batas kemanusiaan. Seperti apa yang dialami oleh muslim Uighur dan Rohingya serta di negeri yang lain. Siapa bangsa bar-bar yang sebenarnya?

Untuk itu, upaya licik dari musuh Islam harus senantiasa dibongkar agar dunia mengetahui betapa jahat fitnah yang dihembuskan ke tengah-tengah mereka. Bagaimanapun, semuanya tak lepas dari apa yang telah diyakini oleh Barat bahwa Islam adalah common enemy (musuh bersama).

Paham liberal dan demokrasi telah dijadikan nilai dan norma tertinggi untuk mencapai kesuksesan dan kemajuan material. Sementara, penghalang utama mereka adalah ideologi Islam. Maka Islamofobia diharapkan mampu menjadi senjata untuk mengalahkannya.

Tak Ada yang Lebih Tinggi dari Islam

Dalam firman Allah dan juga hadits Rosulullah telah menggambarkan posisi dinul Islam.

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Allah.” (QS. Ali Imran: 110).

“Islam itu tinggi dan tidak ada yang mengalahkan ketinggiannya.” (HR. Ad-Daruquthni).

Demikianlah, Allah telah memberikan kabar gembira sekaligus penekanan kepada muslim bahwa Islam adalah agama yang terbaik dan tertinggi. Seberapa besar kekuatan yang mencoba meminggirkan Islam, maka tidak akan memalingkan manusia dari kehebatannya.

Seringkali kita mendapati fakta sebaliknya ketika musuh menghunjamkan fitnah agar Islam semakin dibenci. Justru semakin banyak masyarakat Barat yang tertarik pada cahaya kebenaran Islam yang semakin nampak, lalu mereka memeluk Islam secara berbondong-bondong. 

Islam adalah sebuah kebenaran  yang mampu menghantarkan kepada rahmatan lil alamin. Maka dari itu, menjadi kewajiban muslim untuk menunjukkan kepada dunia betapa Islam adalah ideologi sempurna mulia. Akidah dan syariatnya mampu untuk menjadikan para pemeluknya sebagai masyarakat beradap. Islam datang sebagai solusi atas 

segala permasalahan manusia di dunia.

Namun warna Islam tak akan nampak tanpa berdirinya sebuah negara Khilafah yang besar dan kokoh. Khilafahlah sebagai penerap syariat-Nya yang mulia. Untuk itu butuh perjuangan besar dari berbagai elemen umat Islam agar ketinggiannya mampu menjadi mercusuar dunia. Wallahu a’lam bish-shawwab.

Penulis : Ita Mumtaz

Editor : Fadli

Apa pendapatmu?

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.