4 Mei 2024

Penulis : Dwi Perwita Sari, S.Pd, (Guru dan Aktivis Dakwah)

           

Dimensi.id-Kita ketahui bahwasannya menteri Pendidikan dan Budayaan saat ini adalah Nadim Anwar Makarim atau yang biasa disebut dengan Nadim Makarim. Menteri Pendidikan dan Budayaan yaittu Nadim Makarin kini tengah menjadi perbincangan dan sorotan. Bahkan ada beberapa pihak yang meminta agar Nadim Makarim lepas dari jabatannya sebagai menteri pendidikan dan budaya. Mengapa Nadim Makarim kini tengah menjadi sorotan?

           

Nah, ternyata, pada tanggal 25 November 2019 kemarin Nadim Makarim membuat sebuah pidato, dan telah dibaca pula teks pidato dari mendikbud Nadim Makarim.

           

Dari pidato tersebut terdapat dua (2) hal utama yang menjadi sorotan dalam masalah yang membelit para guru. Pertama, terkait dengan adsministras birokrasi pendidikkan. Kedua, terkait inovasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru—dilansir dari Republika.co.id

           

Sebelum Nadim Makarim diangkat menjadi seorang menteri oleh presiden, ternyata pekerjaan Nadim Makarim sebelumnya adalah seorang gojek atau ojek online.

           

Hal ini diperkuat karena pada waktu itu Nadim Makarim dipanggil oleh Presiden dan diminta untuk menjadi seorang menteri dikabinet. Oleh sebab itu, Nadim Makarim mundur dari pekerjaan gojeknya, dan mendapat pekerjaan baru yaitu menjadi seorang menteri di kabinet—dilansir dari Republika.co.id.

           

Kita ketahui bahwa untuk menjadi seorang menteri di kabinet haruslah memang orang yang benar-benar cerdas, dan cerdas saja pun tidak cukup untuk bisa menjabat sebagai menteri. Tetapi juga dibutuhkannya pengalaman, serta latar belakang tengan kehidupan, dan pendidikkan, serta ketelitian dari seorang calom menteri tersebut.

           

Karena menjadi seorang menteri bukanlah tugas yang mudah, ataupun sepele, sehingga bisa sembarangan orang bisa diangkat sebagai menteri. Banyak tanggung jawab yang diemban oleh seorang menteri, terlebih lagi mereka yang memegang kekuasaan untuk memimpin serta mengatur para masyarakat. Tugas seperti itu merupakan tugas yang sangat berat, yang dimana seharusnya tugas tersebut memang dipegang dan dijabat oleh orang yang benar-benar amanah, serta orang yang benar-benar mengetahui arti dari kepemimpinan.

           

Namun pada saat ini banyak para menteri yang menjabat tetapi pekerjaannya tidak sesuai dengan jabatannya, mengapa bisa seperti itu?

           

Presiden telah memperkenalkan dan melantik para menteri-menteri. Dari 34 menteri yang dilantik, banyak dari sejumlah nama menimbulkan banyak pertanyaan, misalnya dipilihnya mantan CEO gojek yaitu Nadim Makarim sebagai menteri pendidikam dan kebudayaan. Atau sosok pengusaha di bidang alat-alat pertanian, Johnny.G.Plate yang dipercayai sebagai menteri komunikasi dan informatika. Dan tidak hanya mereka berdua, sejumlah menteri lain juga diketahui berasal dari latar belakang yang tidak sesuai dengan jabatan yang di emban—dilansir dari kompas.com

           

Lantas bagaimana nasib para masyarakat yang dipimpin oleh orang yang salah? Dan siapakah orang yang benar-benar pantas untuk memimpin para masyarakat? Lalu apakah yang dibutuhkan masyarakat pada saat ini?

           

Dalam Islam jelas hal tersebut tidak diperbolehkan, karena Islam mengetahui untuk menjadi seorang pemimpin itu merupakan tanggung jawab yang sangat besar. Dan di dalam Islam semua perbuatan itu nantinya akan dimintai pertanggungjawaban walaupun hamya sekecil biji zarrah.

           

Banyak dari ayat-ayat al-qur’an yang menjelaskan tentang hal tersebut. Salah satunya, terdapat dalam surah Al-Mudtastsir ayat 36 yang artinya : “tiap-tiap diri bertanggungjawab atas apa yang telah diperbuatnya” (Qs. Al-Mudtastsir : 36)

           

Dari ayat tersebut kita bisa tahu bahwa Islam sendiri juga mengajarkan untuk mengutamakan sikap tanggung jawab. Jadi sudah jelas nasib masyarakat akan menjadi sangat kacau bila dipimpin oleh orang yang salah. Dan orang yang paling pantas untuk memimpin para masyarakat itu hanyalah orang yang benar-benar amanah dan bersifat mengayomi, serta yang senantiasa memikirkan nasib dan kesejahteraan para masyarakat.

           

Dan yang dibutuhkan masyarakat saat ini hanyalah Islam, peraturan Islam, hukum-hukum Islam, serta kepemimpinan Islam. Karena hanya dengan Islam lah semua aspek kehidupan akan berjalan dengan sebaik-baiknya, serta hanya Islam sajalah yang mampu mengatasi segala permasalahan umat.

           

Islam bukan hanya bisa meenyelesaikan permasalahan umat pada saat ini, Islam juga bukan hanya sekedar agama spiritual yang mengatur tentang shalat, puasa dan zakat, namun Islam lebih dari itu. Karena Islam juga sebaga mabda (ideologi yang memancarkan peraturan), yang mengatur setiap urusan umat dari bangun tidur sampai bangun negara. Hanya dengan Islam lah kedamaian, serta ketenangan akan didapat. Dalam peraturan Islam yang datangnya hanya dari sang pencipta yaitu Allah SWT. Itu tidak ada yang namanya pilih memilih, karena peraturan dalam Islam bersifat menyeluruh.

           

Maka hanya dengan Islam, semua dapat terjaga, baik dari perekonomian, pendidikan, keuangan, kesehatan, serta nyawa sekalipun dapat terjaga dengan baik, karena di dalam Islam nyawa itu sangat dijaga. Karena itu kepedulian sosial menjadi salah satu ajaran dalam Islam.

           

Allah SWT secara khusus berfirman sebanyak 7 ayat dalam QS. Al -Ma’un yang isinya untuk pembelaan terhadap orang-orang yang butuh untuk diberikannya bantuan.

Jadi sudah jelas yang dibutuhkan umat hari ini hanyalah Islam. Karena cuma Islam lah yang mampu menyelamatkan seluruh umat bila seluruh umat mengimaninya.

Wallahua’lam bisshowab

Editor : Fadli

Apa pendapatmu?

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.