2 Mei 2024

Penulis : Shofiyatuzahra

           

Dimensi.id-Mengagetkan lewat akun instagram resminya, Unilever Global mendukung LGBT. Secara terang-terangan pihak Unilever Global memposting logo perusahaan dengan warna pelangi khas LGBT pada tanggal 18 Juni 2020. Mereka menyatakan secara gamblang bahwa perusahaan asal Inggris ini mendukung gerakan Lesbian Gay Biseksual Transgender Queer (LGBTQ+).

           

“Kami berkomitmen untuk membuat kolega LGBTQI + kami bangga dengan kami seperti kami. Itu sebabnya kami mengambil tindakan bulan Pride ini,” tulis Unilever di akun instagram.

           

“Inisiatif-inisiatif ini hanyalah permulaan. Keragaman kita sebagai manusia adalah yang membuat kita lebih kuat. Inklusi untuk semua adalah apa yang akan membuat kita lebih baik,” tutup pihak Unilever—(detik.com).

           

Dari postingan pihak Unilever mendukung LGBT, ini mengundang ribuan komentar dari para netizen termasuk netizen Indonesia. Ribuan like, komentar, pro dan kontra membanjiri postingan Unilever. Instagram Unilever Indonesia pun langsung diserang dan dibanjiri komentar-komentar dari para netizen Indonesia dan pengikutnya.

           

Padahal tidak ada unggahan dari pihak unilever Indonesia mendukung LGBT ini. Namun para netizen membanjiri komentar di unggahan terakhir Unilever Indonesia sebagai berikut yakni oleh shella_lilama “Menakutkan kalo Unilever bener bener mendukung LGBT..dari sekarang harus lebih selektif jangan menggunkan produk Unilever.”

           

Dan oleh diannada59 “Mulai detik ini coret dari daftar beli.” Ada juga dari kevin_indira “Parah pro LGBT…. udh lah saya cari produk lain aja.” Dan ribuan komentar lainnya terus membanjiri unggahan Unilever dan banyak netizen yang terkejut dan kecewa. Bahkan ada ajakan untuk memboikot produk Unilever. Dan beragam komentar pro dan kontra merespon unggahan Unilever tersebut.

           

Namun sebelum Unilver, ada juga Starbucks yang juga mengakui sejalan dengan pihak manajemen pusat Starbucks di Amerika Serikat (AS) memberikan dukungan terhadap LGBT. Lewat Marketing Communications & CSR Manager, PT Sari Coffee Indonesia, selaku pemegang lisensi Starbucks Indonesia, Yuti Resani, mengatakan pihaknya tetap menghargai keragaman dan kesetaraan dan berkomitmen sejalan dengan kebijakan manajemen Starbucks.

           

“Starbucks menghargai keragaman dan kesetaraan, dan kami berkomitmen untuk menyediakan lingkungan yang inklusif dan ramah untuk semuapartners (pegawai Starbucks) dan pelanggan kami,” ujar Yuti kepada Republika.co.id, Kamis (11/2/2016).

           

Dan bukan Unilver dan Starbucks saja yang terang-terangan mendukung LGBT ini, namun juga ada Facebook, Mark Zuckerberg secara terbuka melalui akun pribadinya menyatakan dukungan terhadap komunitas LGBT di seluruh dunia.

           

“Kami mengubah peta hubungan menjadi setiap warna untuk bulan kebanggaan LGBT. Kita masih punya jalan yang panjang untuk mencapai kesetaraan, tapi kita bergerak ke arah yang benar. Kami berkomitmen untuk tetap membuat Facebook tempat yang aman bagi komunitas LGBT dan seluruh orang di seluruh dunia.”—(tirto.id).

            Karena kita ketahui bahwa dukungan atas LGBT ini bukanlah yang pertama kali kita dengar. Pasalnya sudah banyak perusahaan-perusahaan besar yang sebelumnya juga menyatakan dukungannya terhadap LGBT. Seperti Facebook, Google, Instagram, Microsoft, NIKE, Apple dan Starbucks—(boombastis.com).

           

Jadi tidak heran jika Unilever juga menyatakan dengan terang-terang mendukung LGBT. Seperti yang kita lihat saat ini bahwa LGBT mendapatkan banyak dukungan. Mendukung LBGT dikatakan sebagai toleransi, karena mendukung kebebasan berekspresi. Jika orang membenci dan menolak dikatakan sebagai intoleran. Orang-orang yang mendukung mendapatkan perlindungan di bawah (HAM). Malah orang-orang yang tidak mendukung akan dikatakan sebagai tidak mempunyai rasa menghargai sesama manusia.

           

Kita tahu bahwa sistem yang sekarang dipakai didunia termasuk juga negara kita adalah sistem kapitalisme. Sistem kapitalisme atau disebut juga dengan pemisahan agama dari kehidupan. Di mana dalam sistem inilah kebebasan manusia yang diagung-agungkan di bawah lindungan HAM (Hak Asasi Manusia). Manusia bebas memilih peraturan didalam hidupnya sesuai yang diinginkan selama itu membuat kebagiaan untuknya walaupun bertentangan dengan agamanya.

           

Tidak heran banyak perusahaan yang mendukung LGBT. Karena memang sistem yang kita gunakan sekarang adalah sistem kapitalisme. Dari sini kita bisa lihat bahwa di sistem sekarang tidak adanya hukum yang berlaku bagi pelaku LGBT, karena beranggapan lagi-lagi di bawah lindungan (HAM).

           

LGBT inilah hasil dari sistem kapitalisme yang jelas-jelas sangat bertentangan dengan Islam. Padahal kita ketahui bahwa Islam sangat membenci dan mengharamkan perbuatan ini. Jika untuk mendukungnya saja tidak diperbolehkan dalam Islam, apalagi untuk melakukan. Sebagaimana di dalam Al-Qur’an yaitu Surat al-A’raf [7] : 80, al-Naml [27] : 54 dan al-‘Ankabut [29] : 28. Sudah jelas bahwa Allah melarang perbuatan ini.

           

Adapun salah satu ayat Al-Qur’an mengenai hukuman bagi pelaku LGBT yakni :

وَلُوطًا إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ أَتَأْتُونَ الْفَاحِشَةَ مَا سَبَقَكُم بِهَا مِنْ أَحَدٍ مِّنَ الْعَالَمِينَ إِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِّن دُونِ النِّسَاءِ ۚ بَلْ أَنتُمْ قَوْمٌ مُّسْرِفُونَ

           

Dan (kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada mereka “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan  fahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun  (di dunia ini) sebelummu ? Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk  melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, maka kamu ini adalah kaum yang melampaui batas. (QS. Al-A’raf [7] : 80 – 81)

           

Berbanding terbalik jika yang kita gunakan adalah sistem Islam. Karena di dalam sistem Islam kita tidak akan pernah menjumpai hal seperti ini. Jika pun ada negara Islam akan secera tegas menghukum pelaku LGBT.

           

Menuntaskan masalah ini dengan cara menghilangkan paham LGBT ditengah-tengah masyarakat. Karena kita ketahui bahwa LGBT adalah perbuatan yang sebenarnya pernah terjadi pada masa kaum nabi luth. Inilah tugas kita sebagai pengemban dakwah, untuk menyuarakan dan mendakwahkan bahwa LGBT ini benar dibenci oleh Allah subhanahu wa ta’ala dan terus berdakwah bahwa sistem Allah lah yang hanya mampu menuntaskan semua masalah. Jadi kejadian seperti ini tidak akan pernah ada.

Editor : Fadli

Apa pendapatmu?

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.