4 Mei 2024

Penulis : Shafira Hana Marsyah, Mahasiswa Program Studi FITK Jurusan Tadris Biologi UINSU Medan

Dimensi.id-Buat para pejuang toga, khususnya dalam bidang pendidikan sains ini memberikan ancaman keras, dimana sejak dikeluarkannya surat edaran oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bahwa kegiatan perkuliahan tatap muka harus ditiadakan, sebagai bentuk pencegahan penyebaran Covid-19 di lingkungan perguruan tinggi.

Perkuliahan tatap muka diganti dengan perkuliahan daring sebagai bentuk upaya agar kegiatan perkuliahan tetap berjalan sebagaimana semestinya. Namun, untuk pendidikan sains perkuliahan daring cukup memusingkan, dimana para mahasiswa akan menghadapi kegiatan praktikum secara daring.

Bisa dibayangkan gimana jadinya praktikum secara daring ? misalnya mahasiswa jurusan biologi, mungkinkah kegiatan membedah katak secara daring atau melakukan pengamatan perkembangbiakan bakteri secara daring ? Nah, banyak pendapat mahasiswa mengatakan bahwa, praktikum daring menyulitkan dimana alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan tidak semua mahasiswa punya, yang mana biasanya sudah tersedia di ruang laboratorium.

Pada dasarnya, dosen akan memandu kegiatan praktikum daring, dengan memberikan buku panduan, dan memberikan referensi video terkait kegiatan praktikum yang akan dilaksanakan. Namun, tetap saja masih ada yang kurang, walaupun materi praktikum yang diberikan disesuaikan dengan kondisi mahasiswa yang melakukan kegiatan praktikum dirumah, tentu materi yang diberikan lebih mudah dan lebih sedikit ilmu yang didapat dibandingkan dengan praktikum secara langsung. Ini sudah menjadi dampak dari pandemi Covid-19. Belum lagi masalah mahasiswa yang pulang ke kampung halamannya, yang tentu saja tidak semua kampung memiliki koneksi jaringan internet yang memadai, ditambah lagi kuota yang dibutuhkan selama perkuliahan daring cukup banyak. Masalah-masalah seperti ini bisa menjadikan halangan besar bagi mahasiswa aktif di masa pandemi saat ini.

Sudah seharusnya pemerintah memutar otak untuk menyikapi pandemi ini. Misalnya dengan tindakan memberikan subsidi bantuan kuota internet, ataupun bekerja sama dengan perusahaan telekomunikasi agar perkuliahan daring bisa terlaksana dengan lancar tanpa hambatan terbatasnya kuota atau mengeluarkan harga kuota internet sesuai dengan kantong mahasiswa. Peran para dosen juga membantu mahasiswanya untuk mengefektifkan waktu pembelajaran daring sedemikian rupa agar mengajar tepat pada waktunya dengan kepadatan ilmu yang disampaikan serta melakukan balance learning sehingga mengurangi penggunaan kuota internet yang berlebihan.

Jika semua permasalahan bisa diatasi maka dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, kemudahan dalam mendapatkan berbagai informasi bisa menjadi gambaran semua mahasiswa walau praktikum daring tapi tetap mendapat ilmu dengan mudah dan bahkan bisa mendapatkan ilmu yang lebih banyak, tinggal bagaimana kita bisa menyikapi pandemi Covid-19 saat ini.

Mungkin masih banyak yang perlu kita persiapkan untuk mental kita dalam melakukan adaptasi terhadap perubahan pembelajaran yang berbeda dari biasanya. Kesiapan kita yang mampu mengikuti perubahan zaman ini. Tetap semangat mengejar pendidikan walau dalam kondisi apapun.

Jangan sampai pandemi Covid-19 ini menjajah pendidikan dengan memberikan efek terhadap penurunan kualitas pendidikan di Indonesia. Tentu sangat disayangkan jika hal itu benar-benar terjadi. Tinggal bagaimana kita semua mencari solusi terbaik untuk memerangi pandemi ini salah satunya tetap megikuti protokol kesehatan yang sudah ditetapkan. Pakailah masker saat berpergian, rajinlah mencuci tangan, tetap menjaga jarak, serta selalau menjaga kesehatan tubuh yang paling utama. Kita semua berharap besar pendemi ini cepat berlalu secepatnya dan bisa melakukan aktifitas seperti biasanya.

Dalam ajaran Islam terdapat dua kenikmtan yang telah dikaruniakan Allah Swt kepada hamba-Nya dan sering dilupakan oleh manusia yaitu nikmat sehat dan nikmat waktu luang. Sungguh sangat merugi seseorang hamba Allah Swt, ketika tidak mensyukuri atas apa yang telah Allah berikan kepadanya. Maka dari itu sepatutnyalah manusia bersyukur kepada Allah Swt, karena masih diberikan nikmat sehat dan nikmat waktu senggang.

Editor : Fadli

10 thoughts on “Dampak Covid-19 Praktikum Daring Buat Pusing

Apa pendapatmu?

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.