12 Mei 2024

Ide Khilafah semakin hari semakin banyak yang memperbincangkan. Mulai dari politikus, ulama sampai tataran intelektual. Namun sering kali ditengah- tengah perbincangan itulah ada yang menganggap utopis tetapi juga tidak sedikit yang meyakini dan mempejuangkannya.

Bagi kaum muslimin yang meyakini bahwa sumber hukumnya adalah Al-Qur’an dan As-Sunnah tentu tidak akan gagal faham terhadap ide Khilafah. Karena tegaknya Khilafah bukanlah perkara yang aneh, bukan pula sebagai ide yang mengancam suatu negri, dan bukan pula berkaitan dengan radikalisme.  

Bisyarah adalah kabar baik dari Allah SWT yang diturunkan untuk hambanya, baik melalui kitab suci al-Qur’an ataupun melalui nabi besar kita, Nabi Muhammad SAW, Bisyarah adalah janji Allah SWT dan menjadi penyemangat kaum muslim selama berabad-abad lamanya, keyakinan ini membuat kaum muslimin yang sedang dalam keputusasaan menjadi bersemangat, dengan bisyarah inilah kaum muslimin dapat berjuang dan menorehkan tinta emas perjuangan Islam dalam sejarah peradaban dunia. (Brinly.co.id)

Bagi orang yang membenci islam, bisa jadi ide tersebut dianggap omong kosong dan khayalan belaka. Namun bagi seorang muslim, bahwa tegaknya Khilafah adalah janji Allah, sedangkan kaum muslimin berkwajiban memenuhi syarat- syarat kemenangan tersebut.  Karena jika kita menilik kondisi kaum muslimin saat ini yang jauh dari derajat khairu ummah, seolah jauh dari kemenangan. Tetapi ketika kita kembali pada janji Allah tentu semua itu akan bersifat pasti. Itulah manifestasi dari keimanan seorang muslim yang meyakini keberadaan sang pencipta sekaligus maha pengatur.

Tidak ada yang mengetahui kapan tegaknya Khilafah. Namun keyakinan terhadap tegaknya Khilafah merupakan bagian keimanan. Karena semua itu adalah hadiah dari Allah untuk kaum muslimin. Dengan demikian kaum muslimin perlu kiranya dalam memenuhi syarat kemenangan tersebut adalah dengan dakwah, yakni melakukan aktivitas amar ma’ruf nahi munkar.

Begitu juga dengan aktivitas dakwah merupakan aktivitas  menyeru pada yang ma’ruf dan mencegah kemunkaran dengan cara aktivitas non kekerasan. Yang mana dengan mengajak dan menyadarkan umat melalui proses berfikir. Sebagaimana yang pernah dicontohkan Rasulullah saat melakukan pembinaan di rumah Arqom bin arqom. Rasulullah dalam berdakwah dengan metode membina umat, berinteraksi dengan umat dan beralihnya kekuasaan pada seluruh aturan islam.

Dengan demikian Islam perlu diterapkan secara sempurna dan menyeluruh (revolusioner). Sehingga nantinya tegaknya Khilafah bukan sekedar kemenangan tetapi juga sebagai kebutuhan. Karena Khilafah mengayomi kaum muslimin maupun non muslim yang menjadi kafir dzimmi. Seperti tegaknya daulah Islam di Madinah yang saat itu kaum muslimin dan non muslim hidup berdampingan. Wallahu’alam bish showab.

Penulis: Asri Prasasti, SE.I

Editor: Fadli

Apa pendapatmu?

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.