18 Mei 2024

Dimensi.id-Sangat menyedihkan membaca berita yang terjadi di Serang, CNN Indonesia — Seorang ibu rumah tangga di Serang, Banten, menghembuskan nafas terakhirnya, Senin (20/4) sore sekitar pukul 15.09 WIB, setelah menahan lapar dengan hanya minum air galon isi ulang selama dua hari. Ibu bernama Yulie Nuramelia (43) itu menahan lapar dua hari karena tak ada pemasukan akibat wabah virus corona (Covid-19).

Diwartakan The Nation Thailand, seorang ibu bernama Irada Lordpet (26) ditemukan gantung diri di rumahnya pada 20 April 2020 lalu.Diduga Irada gantung diri karena dia telah kehilangan pekerjaannya disaat pandemi wabah virus covid  melanda negaranya. Dia kehilangan pemasukan sehingga anaknya kelaparan dan membuatnya putus asa melakukan tindakan tersebut.

Begitu banyak masalah yang ditimbulkan wabah virus corona (Covid-19) terhadap kehidupan masyarakat di dunia.Yang paling terasa adalah tentunya dari sisi ekonomi. Dimana tak sedikit orang yang kehilangan pekerjaan karena wabah virus corona ini. Alhasil banyak dari mereka yang kesulitan mendapatkan uang untuk kehidupan sehari-hari. Mereka kehilangan sumber pemasukan untuk menopang kehidupan sehari- harinya.

Sangat miris kita melihat peristiwa-peristiwa tersebut. Siapa yang patut disalahkan ? Bagaimana seharusnya sikap kita ?

Kalau dilihat bagaimana ekonomi negara-negara berkembang saat ini sebelum adanya pandemi ini juga sudah sangat mengkhawatitkan, ditambah lagi dengan adanya pandemi ini membuat semakin memperparah keadaan ekonomi negara tersebut. Jangankan negara-begara berkembang ataupun negara miskin saat ini yg terdampak dengan adanya pandemi ini , setingkat negara-negara dieropa dan Amerika sendiri juga menghadapi goncangan ekonomi.

Saya tidak ingin membahas negara-begara diluar sana , yang saya ingin bahas disini adalah negara kita saat ini . Sebelum adanya wabah ini Indonesia sudah mengalami ancaman ekonomi. Bagaimana tidak pembangunan infrastruktur yang dilakukan mengandalkan hutang dari luar negri. Belum lagi penyerbuan produk impor dari efek pasar global yang memaksa negara melakukan impor sebagai kebijakan dari pasar global. Dan hal ini membawa pengaruh nagatif didalam negeri yaitu adanya ketergantungan dengan negara-negara pengimpor, Masyarakat menjadi konsumtif dan mematikan usaha-usaha kecil dalam negeri.

Ditambah negara juga hanya mengandalkan sektor pariwisata dan pajak  untuk menopang ekonomi rakyat dan pemasukan negara, sedangkan Sumber daya alam dilelang habis kepada pihak swasta. Belum lagi ditambah dengan membebaskan investor asing untuk masuk dengan mudah tetapi tidak didukung dengan perlindungan tenaga kerja yang mewajibkan memakai tenaga kerja lokal. Sehingga meaki banyak perusahaan asing yang masuk ke Indonesia tapi tidak menjamin rakyat Indonesia untuk bisa mendapatkan lowongan pekerjaan . Maka tidak heran ditengah ekonomi yang tidak sehat ini ditambah dengan adanya pandemi wabah covid 19 maka ekonomi negara juga semakin terancam .

Inilah efek dari penerapan ekonomi kapitalis. Siapa yang memiliki modal maka dia memiliki kekuasaan. Segala sesuatunya hanya dinilai dari manfaat belaka, serta hitungannya adalah untung rugi. Sehingga negara pun akan menerapkan sistem untung rugi kepada rakyatnya. Bahkan disaat wabah pandemi ini melanda, negara masih memperhitungkan keuntungan dan kerugian bagi negara dalam penanganan menanggulangi wabah. Nyawa rakyat bukanlah prioritas negara tetapi menyelamatkan ekonomi negara yang utama.

Negara menolak memberlakukan undang-undang kesehatan karantina wilayah dengan alasan negara tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan pokok setiap warga negaranya apabila undang-undang itu diberlakukan. Rakyat harus berusaha sendiri dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya. Tidak menafikan adanya bantuan dari negara tetapi bisa dibilang bantuan tersebut tidaklah tepat sasaran dan tiidak mencukupi. Belum lagi adanya oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang mengambil keuntungan ditengah kesulitan. Tidaklah heran karena sistem kapitalis ini tidak akan melahirkan manusia-manusia yang memiliki ketakwaan, tetapi sistem ini hanya akan melahirkan manusia-manusia individualis dan hanya memikirkan keuntungan pribadi.

Melihat kesulitan-kesulitan yang terjadi ditengah masyarakat, banyak juga masyarakat-masyarakat Yeng memiliki kemampuan berlebih mengulurkan tangannya untuk membantu. Tapi itu tidaklah menjamin permasalahannya selesai. Karena sebenarnya itu adalah tugas negara dalam melindungi rakyatnya dalam pemenuhan kebutuhan hajat hidup rakyat yang merupakan tugas pokok negara untuk dapat memenuhinya. Selama sistem negara ini adalah sistem Demokrasi Kapitalis hal itu akan sulit dipenuhi.

Padahal, UUD 1945 menyatakan, ”Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan” (Pasal 33 Ayat 1); ”Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara” (Pasal 33 Ayat 2); ”Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat” (Pasal 33 Ayat 3); dan ”Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional” (Pasal 33 Ayat 4).

Lalu disambung lagi dengan Pasal 34 Ayat 1: ”Fakir miskin dan anak-anak yang telantar dipelihara oleh negara”; Ayat 2: ”Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan”; dan Ayat 3: ”Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak”

Dan semua itu hanya simbolik saja, hanya sistem yang benarlah yang dapat mewujudkan itu semua. Yaitu Sistem Pemerintahan yang berbasis kepada Islam. Dalam sistem pemerintahan Islam secara kaffah yang akan menjaminnya. Karena dalam Islam yang utama adalah pembinaan ketakwaan individu dalam masyarakatnya adalah hal pokok yang wajib  diwujudkan. Sedangkan kedaulatan tertinggi adalah berada ditangan syara’. Dan hukum yang diterapkan adalah hukum Allah SWT. Hanya islamlah yang memiliki seperangkat aturan yang dapat menyelesaikan berbagai problematika.

Tidak ada yang dapat menandingi sistem kapitalis saat ini selain sistem Islam. Sudah saatnya kita beralih kepada sistem yang lebih baik. Sistem yang dapat menjamin keadilan terlaksana, sistem yang bersumber dari sang Khalik. Sistem Islam secara kaffah. Karena hanya sistem inilah yang akan dapat menjamin kemandirian dan melepaskan ketergantungan terhadap negara-negara yang hanya ingin mengeruk keuntungan dari sumber daya alam negara. Sudah tiba saatnya kita buang jauh sistem kapitalis yang lebih banyak menghasilkan kesengsaraan bagi umati dan sudah saatnya Islam kembali kita terapkan didalam kehidupan.

Islam dan syariatnya adalah agama dan sumber hukum yang sempurna, Tidak ada satu pihak pun yang mampu menciptakan atau membuat aturan dan perundangan-undangan selengkap, sesempurna, seadil, dan sejujur syariat Islam yang diturunkan oleh Allah l. Hal ini sebagaimana firman-Nya:

“Telah sempurnalah syariat Rabbmu (Al-Qur’an) sebagai syariat yang benar dan adil. Tidak ada satu pihak pun yang mampu mengubah syariat-syariat-Nya dan Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (al-An’am: 115)

Maka mengapa mereka mencari agama yang lain selain agama Allah, padahal apa yang ada dilangit dan di bumi berserah diri kepada-Nya, (baik) dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada-Nya-lah mereka dikembalikan ?” [Ali ‘Imran: 83] .

Penulis : Ade Cassidy

Editor : Fadli

Apa pendapatmu?

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.