26 April 2024

Dimensi.id-Menjadi orang peka terhadap apa yang disekitar kita adalah perintah Allah. Dalam beberapa ayat di al-Qur’an kita diperintahkan untuk memperhatikan apa yang ada disekitar kita yang mampu ditangkap oleh panca Indra untuk memahami ayat-ayat Allah dan agar bisa meyakini sesuatu yang ghaib. Dalam surat al-Alaq, kita juga diperintahkan untuk membaca sebagai aktifitas mengumpulkan makna-makna, baik dari bacaan ataupun dari ayat-ayat Allah yang terhampar di permukaan bumi yang mampu kita indra. Dari bacaan yang penuh hikmah maupun dari apa yang bisa kita lihat; hidup, manusia maupun alam semesta kita bisa mendapatkan suatu pelajaran agar bisa menjalani hidup ini dengan benar.

Setiap manusia yang memiliki panca indra harusnya peka dan bisa mengambil hikmah dari apa yang ada disekitarnya, apalagi kita memiliki akal yang bisa membedakan mana yang benar dan salah. Dengan potensi yang dimiliki, manusia bisa mulia jika mereka bertaqwa. Sebaliknya mereka bisa menjadi seburuk-buruk makhluk saat ingkar dengan ajaran yang benar yang datang dari Al-Khalik pemilik hidup, manusia dan alam semesta. Menjadi mulia, sebaik-baik makhluk atau hina, menjadi seburuk-buruk makhluk adalah pilihan hidup seseorang.

Gaes, gunakan potensi mu untuk memahami ayat-ayat Allah agar keimanan mu terus meningkat. Mengarahkan perhatian pada sekitar, mengumpulkan makna-makna dari bacaan atau dari apa saja yang terhampar yang mampu ditangkap oleh panca Indra, diolah rasa dan dicerna dengan pemikiran cemerlang yang menggunakan Islam sebagai landasan berfikir, manusia akan menjadi mulia karena akalnya mampu menemukan kebenaran hakiki dengan bukti yang nyata.

Menjadi peka itu harus, jangan cuek dan tidak perduli dengan masalah disekitar. Banyak masalah butuh perhatian kita dan jika perlu ikut berpartisipasi untuk memberi solusi. Ikut berbagi solusi dengan buah pikiran kita yang cemerlang yang dikaitkan dengan Islam sungguh diperlukan umat. Cuek dan tidak mau tau masalah umat Islam bukanlah ciri seorang muslim sejati. Jika bisa membantu dengan tangan, kita lakukan untuk meringankan beban masalah yang membelit saudara kita. Jika tidak bisa, setidaknya kita sumbangkan buah pikiran kita berupa solusi terbaik, atau berupa nasehat yang bisa membuat kita tetap kuat melangkah di jalan yang benar. Berbagi kebaikan harus terus dilakukan agar umat Islam bisa terus bersatu dalam ikatan akhidah yang benar.

Marilah kita menjadi pribadi yang peka terhadap sekitar dan peduli terhadap sesama. Jangan diam saja saat menyaksikan saudara kita butuh ulur tangan kita. Jika mampu membantu, lakukan dan tidak perlu ragu. Jika belum bisa, pikirkan solusi terbaik dan jadilah sahabat yang baik yang mampu memahami dan mengerti, bukan menyalahkan dan mencaci, karena merasa punya kelebihan sehingga menganggap rendah yang lain.

Fenomena suka pamer kekayaan tidaklah patut untuk dilakukan. Harusnya kita lebih peka pada sekitar yang mana banyak orang hidup dalam kemiskinan. Barang-barang langka dan mahal yang tidak terjangkau oleh kemampuan daya beli masyarakat harusnya membuat kita lebih peka untuk membantu. Pamer kekayaan dan kebaikan karena ingin dilihat orang agar dapat sanjung dan pujian tidaklah patut untuk dilakukan. Amalan kebaikan harus dilakukan ikhlas karena mencari ridho Allah sehingga kebaikan yang kita lakukan tidak sia-sia.

Marilah kita peka terhadap sesama dengan saling menasehati atau membantu jika kita mampu. Setidaknya, jangan menjadi biang masalah ditengah umat dengan melakukan hal yang sia-sia bahkan menciptakan masalah karena postingan kita yang hanya membuat gaduh dan menyakiti umat. Harusnya kita berfikir untuk menjadi orang yang bermanfaat yang bisa memberi solusi atas problematika umat, bukan malah suka menyebar kebencian yang menyulut kemarahan umat. Peng-injak al-Qur’an yang mulia dan pen-nista ajaran Islam harus ditindak tegas dan keras untuk memberikan efek jera agar tidak terulang di negeri yang mayoritas penduduknya muslim. Karena masalah pribadi harusnya tidak membuat seseorang bersikap kalap dan gelap mata dengan memancing kemarahan umat dan juga menghina kitab suci yang merupakan Kalamullah.

Umat Islam sejati akan menjadikan ketaqwaan sebagai solusi untuk semua masalah, bukan menuruti hawa nafsu yang akan memunculkan masalah baru. Dengan mendekatkan diri pada Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang, insyaallah semua masalah akan terselesaikan dengan solusi terbaik. Dengan meningkatkan ketaqwaan kita, RahmatNya dan Kasih SayangNya, akan menjadikan masalah menjadi mudah untuk diselesaikan dan hidup akan terasa indah. Hanya orang-orang yang jauh dari jalan Tuhan mereka serta berputus asa dari RahmatNya, mengambil jalan sesat, bukan jalan orang-orang yang telah diberi nikmat, malah mendapatkan murkaNya, adzab pedih berupa bencana dan lilitan masalah kehidupan. (ME)

Apa pendapatmu?

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.