17 Mei 2024

Penulis : Nila Ummu Syahida

Dimensi.id-Sayyidina Ali Bin Abi Thalib Karamallahu Wajhah pernah menyampaikan “Ikatlah Ilmu Dengan Pena“. Beliau memang sosok sahabat Rasulullah yang sangat cerdas hingga nabi menjulukinya Babul Ilmu atau Sang Pintunya Ilmu. Menurut beliau agar kita mudah menghafal dan memahami Ilmu maka kegiatan menulis ini sangat perlu dilakukan. Dengan menulis ilmu akan semakin membekas di dalam ingatan, menghujam kedalam dada. Ketika kita menulis akal berfungsi secara maksimal sehingga membuat ilmu akan lebih tertanam kedalam diri kita.

Aktivitas menulis sangat di anjurkan di dalam Islam, bahkan di masa ketika belum ada kertas dan media online seperti saat inipun para sahabat dengan gigih dan tekun menuliskan setiap apa yang diajarkan Nabi kepada mereka. Mereka menulis setiap wahyu yang turun, menulis setiap kata yang diajarkan Nabi pada benda apa saja yang bisa digunakan untuk mengabadikan ilmu yang Nabi SAW ajarkan kepada mereka. Aktivitas menulis ini diajarkan turun-temurun kepada generasi selanjutnya hingga pada saat ini kita bisa menikmati keilmuan mereka yang luar biasa.

Pesatnya dakwah Islam keseluruh dunia juga tak lepas dari peran para ulama yang menuliskan karya-karya mereka dan mendakwahkannya kepada siapa saja yang di temuinya. Begitu pentingnya menulis bagi umat Islam hingga dalam bukunya Ihya’ Ulumuddin Bab Ilmu, Imam Al Ghazali memberikan motivasi kepada kita bahwa “Setetes tinta Ulama lebih berat timbangannya di sisi Allah daripada ribuan darah syuhada’ yang meninggal di medan perang”.

Dari menulis akan banyak orang yang bias merasakan manisnya iman. Dan kita para penulis juga bisa mendapatkan kesempatan limpahan pahala dari Allah SWT atas apa yang kita ajarkan. Seperti yang di sampaikan Rasulullah Muhammad SAW “…Demi Allah, apabila Allah menunjuki seorang saja melalui dakwahmu itu lebih baik bagimu daripada kamu memiliki onta-onta merah.” (HR. Bukhari dan Muslim, lihat Syarh Muslim [8/31] )

Dan kitapun bisa meraih kesempatan yang dikabarkan Rasulullah itu dengan menulis tulisan yang akan mempercepat persebaran dakwah Islam. Lalu, bagaimana cara menulis artikel untuk dakwah dengan baik? Menulis untuk dakwah secara teknis hampir sama dengan menulis lainnya.

Pertama, carilah ide. Kita bisa mendapatkan ide dari mana saja. Jika menulis tentang konten dakwah anda bisa menulis tentang fiqih, peristiwa sejarah, membahas suatu fakta dengan cara pandang Islam, peristiwa kekinian dan masih banyak lagi ide tulisan yang bisa membuat kita lebih produktif dalam dakwah.

Kedua, Buat outline atau kerangka karangan. Hal ini akan membuat kita lebih mudah menuangkan tulisan anda. Bisa dengan runut menjabarkan secara detil tentang apa yang akan anda tulis. Dan menghindarkan anda dari terlewatnya data. Bisa juga menjabarkan tentang fakta terlebih dahulu, analisis fakta tersebut, dan bagaimana sudut pandang Islam dalam menjawab isu kekinian.

Ketiga, carilah data valid, dalil, dan fakta. Sebelum mulai menuliskan, anda perlu mencari bahan tulisan dari kerangka yang sudah anda buat tadi. Cek validitas data. Jangan sampai kita terkena Jebakan betmen “UU ITE” karena menyebarkan konten yang tidak valid bahkan hoaks. Kita perlu menelusuri dan memastikan dalil yang kita pakai tepat dan jauh dari kecerobohan dalam beragama. Kegiatan validitas data ini sangat penting untuk membuat artikel dakwah kita. Bahkan bisa menjadikannya lebih menarik dan powerful.

Keempat, Tulislah! Tulislah! Tulislah! Tulislah! Jika anda telah mempunyai gambaran dan data maka tulis saja semuanya sampai tuntas dahulu, biarkan ide kita mengalir deras dan semua emosi dan pemikiran kita tertuang secara sempurna dalam tulisan itu. Barulah kita lakukan langkah terakhir.

Kelima, Editing. Setelah tertuang semua, maka anda perlu membaca ulang dan mengedit beberaa kata-kata yang tidak tepat. Memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam penulisan. Dan memolesnya dengan lebih baik lagi. Maka insyaAllah tulisan kita akan siap menembus jutaan kepala manusia diluar sana.

Jangan lupa niatkan dalam hati, bahwa segala tulisan ini kita niatkan karena Allah saja. Semoga dengan ijin-Nya Allah akan memudahkan para pembaca memahami pemikiran Islam yang kita sampaikan kepada mereka. Dan semoga dengan ketikan jari kita Allah segerakan pertolongan bagi kaum muslimin dalam melanjutkan kehidupan di dalam naungan Islam. Wallahu a’lam.  

Editor : Fadli

Apa pendapatmu?

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.