14 April 2024
Banjir
68 / 100

Dimensi.id-Bekasi punya masalah lingkungan yang tak kunjung selesai diantaranya adalah masalah banjir. Dikabarkan 7 kecamatan di bekasi banjir dan terdapat genangan akibat hujan yang mengguyurnya dengan intensitas tinggi pada hari senin tanggal 7 lalu.

Penyebab banjir tidak semata faktor alam, ada banyak hal yang harus dievaluasi dari prilaku manusia telah mendorong masyarakat menjadi konsumtif, sehingga limbah produk harian berkemasan melimpah, diperparah dengan kurang kesadaran dari masyarakat untuk menjaga lingkungan.

Sekarang dimana  penguasa tidak serius bahkan abai terhadap isu-isu lingkungan. Mitigasi bencana tampak sekedarnya saja tidak benar-benar berusaha menyentuh akar persoalan, kepentingan pengusaha jadi prioritas bagi penguasa maka soal kelestarian lingkungan dan keberlangsungan kehidupan dimasa depan bukan urusan mereka.

Semua itu terjadi karena sistem kapitalisme yang telah mempengaruhi pemikiran, baik masyarakat maupun pemerintah. Sistem kapitalisme yang meranggas jauh ke seluruh sendi-sendi kehidupan telah menumbuh suburkan prilaku konsumtif. Meningkatnya taraf hidup masyarakat kelas menengah menaikkan tingkat konsumsi barang dan makanan. Gaya hidup masyakarat modern yang hedonis menimbulkan persoalan sampah semakin parah.

Adapun pembuatan kebijakan dan pengambilan keputusan tidak berpihak pada pencegahan bencana banjir bahkan terkesan abai akan dampak yang ditimbulkan. Kebijakan yang dibuat pemerintah lebih pada mempertimbangkan ada tidaknya pemasukan bagi kas negara bukan karena kondisi lingkungan. Padahal banjir sendiri tidak bisa dianggap remeh, sebab dampak yang ditimbulkan bisa merugikan masyarakat dan pemerintah sendiri, bahkan bisa merenggut nyawa.

Inilah pemikiran kapitalis sekuler yang menjadikan manfaat sebagai standar perbuatan. Tanpa mempertimbangkan dampak yang akan terjadi. Sistem kapitalisme sekuler membebaskan kepemilikan, lahan-lahan yang seharusnya berfungsi sebagai daerah resapan pun malah dialihfungsikan demi keuntungan semata.

Berbeda hal nya dengan Islam. Islam sebagai agama yang sempurna serta sebagai ideologi yang di dalamnya memuat seperangkat aturan. Islam mampu memberikan solusi setiap problematika kehidupan, termasuk bagaimana mengatasi masalah banjir dan bencana lain.

Allah Swt. berfirman:

“Telah nampak kerusakan di daratan dan di lautan, disebabkan perbuatan tangan-tangan manusia, Allah menghendaki supaya mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, supaya mereka kembali (ke jalan yang benar).(QS. Ar-Ruum: 41)

Mengenai ayat tersebut, sebagian manusia menafsirkan bahwa perbuatan manusia hanya terbatas pada sikap manusia yang tidak ramah terhadap alam. Sehingga mereka menyimpulkan bahwa longsor, banjir, dan bencana alam lainnya disebabkan oleh sikap manusia yang tidak benar dalam mengelola lingkungan. Padahal ada penyebab lain yang belum dipahami oleh masyarakat luas, yaitu perbuatan maksiat yang dilakukan oleh manusia dan ketidakpatuhannya kepada Sang Pencipta seperti tidak menjadikan aturan Allah sebagai aturan hidup.

Sistem Islam memperhatikan kepentingan umat secara detail. Solusi Islam dalam upaya mengatasi banjir di antaranya dengan membangun sungai buatan dan  kanal untuk mengurangi penumpukan volume air dan mengalihkan aliran air, membangun bendungan-bendungan untuk menampung tumpahan air hujan, air sungai, dan yang lainnya, membangun sumur-sumur resapan di daerah tertentu. Memetakan daerah mana yang termasuk rawan banjir dan melarang penduduk mendirikan bangunan di daerah tersebut.

Selain itu, pembentukan badan khusus pun diperlukan untuk penanganan bencana alam, persiapan wilayah-wilayah tertentu untuk cagar alam. Sosialisasi tentang pentingnya kebersihan lingkungan dan kewajiban memelihara lingkungan, persyaratan tentang izin pendirian bangunan dan pembukaan pemukiman baru. Penyediaan daerah serapan air hujan, penggunaan tanah, dan sebagainya. Tak hanya itu, sistem Islam pun memberikan solusi dalam menangani korban banjir, seperti penyediaan tenda, makanan, obat-obatan dan pakaian, serta adanya keterlibatan masyarakat sekita yang berada di dekat wilayah yang terkena bencana banjir.

Jika demikian masalah banjir butuh solusi sistemis sehingga menghasilkan perubahan hakiki. Dan sejatinya sistem islam akan menjadikan manusia sentiasa memelihara lingkungan karena perbuatannya akan terikat kepada hukum islam. Begitu halnya penguasa dalam sistem islam, segala upaya akan maksimal karena peran penguasa sebagai pengurus dan penjaga umat akan benar-benar diterapkan karena merupakan konsekwensi dari keimanannya. Jadi solusi banjir tidak butuh hanya solusi praktis dan seolah hanya reaktif saat bencana terjadi seperti solusi yang berasal dari sistem kapitalis saat ini. Oleh karena itu, sudah saatnya sistem Islam diterapkan secara kaffah dalam kehidupan agar keberkahan menaungi negeri ini.

Wallahu’alam bishowab

Penulis : May Siti Maryati (Aktifis Dakwah)

Apa pendapatmu?

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.