23 April 2024

Dimensi.id-Pada Minggu, 10 April 2022. Perdana Menteri Pakistan Imran Khan digulingkan dari jabatannya setelah ditinggalkan oleh mitra koalisi. Ia lengser setelah kalah dalam pemungutan suara mosi tidak percaya di parlemen. Penjabat ketua, Sardar Ayaz Sadiq, menyatakan bahwa 174 anggota parlemen telah memberikan suara mendukung mosi tidak percaya.

 

Imran Khan dianggap gagal membawa ekonomi Pakistan menuju lebih baik. Seperti penguasa Sri Lanka, penguasa Pakistan dinilai seperti menjual mimpi memberikan sungai susu dan madu kepada rakyatnya, dengan menjadi bagian dari Inisiatif Sabuk dan Jalan China (BRI), yang kini dianggap hanya menjadi mimpi buruk hingga membuat Pakistan terbelit utang.

 

Sebelumnya Rezim Pakistan mengklaim bahwa IMF dan Bank Dunia, memberikan pinjaman dengan persyaratan yang merusak, berikutnya Rezim Pakistan melihat harapan baru bahwa pinjaman dari China menolong Pakistan sehingga ekonomi negara tersebut diharapkan akan pulih kembali. Penguasa Pakistan bahkan menyebut CPEC, bagian dari Belt and Road Initiative (BRI) di Pakistan, sebagai “pengubah permainan” dunia. Namun dampaknya, situasi di Pakistan saat ini tidak jauh berbeda dengan Sri Lanka. Menurut dokumen yang dikeluarkan oleh kementerian keuangan Pakistan, utang luar negeri Pakistan mencapai 44,35 miliar dollar pada bulan Juni 2013. Namun, pada bulan April 2021, utang luar negeri ini telah melonjak menjadi 90,12 miliar dollar. Pakistan berhutang kepada China 24,7 miliar dollar. Ada porsi yang sangat besar APBN Pakistan yang bersumber dari pajak sekarang dikeluarkan untuk membayar bunga hutang.

 

Inilah fakta kondisi Pakistan, hendaknya Indonesia memetik pelajaran yang sangat penting dari krisis ini. Realitasnya di bawah tatanan kapitalis global saat ini, pinjaman diberikan oleh kekuatan adidaya kapitalis kepada negara lain, menjadi celah untuk mengeksploitasi mereka secara ekonomi dan politik. Situasi yang terjadi di Sri Lanka dan Pakistan mengonfirmasi bahwa China adalah bagian dari tatanan kapitalis global, dan kapitalis global saat ini dipimpin oleh Amerika Serikat. Oleh karena itu, dalam tatanan kapitalis global saat ini, baik uang itu dipinjam dari China, AS, IMF, ADB atau negara atau lembaga lain mana pun, negara-negara yang terbelenggu secara ekonomi akan tenggelam dalam utang berbasis bunga.

 

Ini menyadarkan kita, bahwa tatanan ekonomi kapitalisme tidak pernah bisa memberikan kemakmuran bagi dunia, tatanan ini menjamin penindasan ekonomi dengan konsentrasi kekayaan di tangan kekuatan kapitalis adidaya.

 

Walhasil, dunia saat ini membutuhkan tatanan ekonomi global baru, tatanan ekonomi tanpa utang yang menindas, tatanan ekonomi syariah yang menggunakan emas dan perak sebagai solusi alternatif dan dengan menggunakan mata uang tersebut dalam perdagangan internasional dan transaksi bersama. Solusi Islam inilah yang bisa menandingi dominasi dolar, menolak instrumen kapitalistik seperti IMF dan Bank Dunia serta mengembalikan seluruh SDA seperti migas, emas dan pembangkit listrik Pakistan dan dunia muslim sebagai milik umum, bukan milik swasta. Solusi Islam adalah tatanan ekonomi harmoni, visioner dan revolusioner.

Dunia Islam memiliki sumber daya alam yang luas, sementara jalur laut, darat, dan udara sebagai jalur utama perdagangan internasional melewati wilayahnya. Di atas itu semua, umat Islam memiliki harta berupa iman, yang dengannya umat Islam dapat meruntuhkan tatanan ekonomi kapitalis yang eksploitatif saat ini. Sudah saatnya kaum muslim Pakistan mulai bangkit untuk mencabut tatanan ekonomi kapitalis yang menindas serta menggantinya dengan sistem ekonomi Islam dibawah panji Khilafah Islamiyah. [smd] .

 

 

Penulis: Sabrina

Apa pendapatmu?

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.