28 Maret 2024
Migas
64 / 100

Dimensi.id-Bagaikan jatuh tertimpa tangga pula, inilah yang dirasakan rakyat negeri ini. Harga minyak goreng masih mahal dan sempat langka di pasaran, kini ditambah naiknya BBM subsidi, tentunya hal ini sangat memberatkan. Padahal negeri ini memiliki kekayaan migas yang berlimpah, namun rakyat tidak bisa menikmati pemanfaatannya dengan murah bahkan gratis.

Kondisi ini dinilai akibat tatanan kapitalisme liberalisme yang memang berlandaskan kebebasan pada akhirnya memandang bahwa setiap individu bebas memiliki apapun selama ia mampu membelinya. Maka tidak heran, dalam kapitalisme banyak kita jumpai para oligarki yang justru dilindungi oleh berbagai UU seperti UU Migas, UU Minerba, UU Kelistrikan, dan UU Omnibuslaw ketika mengeksploitasi sumber daya alam seperti minyak, batubara, dan gas lalu mengeruk keuntungan sebesar-besarnya dari kegiatan eksploitasi tersebut.

Di samping itu, ketidakmandirian negara dalam mengelola sumber daya alam dan ketundukannya pada lembaga internasional yang pada faktanya hanya memanfaatkan kekayaan alam negara-negara berkembang pada akhirnya makin memperparah keadaan.

Lalu apa efek liberalisasi migas di negeri ini? Yuk simak perspektif di channel JUSTICE MONITOR.

Apa pendapatmu?

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.