20 April 2024
pemilu 2024
57 / 100

Dimensi.id-Aroma pemilihan umum (Pemilu) calon Presiden/wakil Presiden, Gubernur/Wakil Gubernur, Anggota legislatif/Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia, Provinsi serta Kota/Kabupaten kian mendekat. Jangka waktu 1 tahun mulai dari sekarang awal tahun 2023 rasanya bagi elemen seperti partai politik, para politisi atau kandidat calon peserta pemilu terasa begitu singkat.

Apalagi tahapan dan proses politik maupun tahapan- tahapan pemilu sudah mulai berjalan. Artinya ini menunjukkan semua elemen demokrasi sudah mulai mempersiapkan diri dengan aktivitas politik, pemilu maupun demokrasi sedang berjalan sendiri-sendiri, misalnya Komisi Pemilihan Umum (KPU) sedang mempersiapkan diri sebagai penyelenggara demokrasi/pemilu ini baik sedang berkerja melakukan membentukkan lembaga yang akan bekerja pada tahun 2024 seperti (PPK/PPS), juga partai politik sedang mendaftarkan diri mereka ke KPU sebagai peserta pemilu pada tahun 2024 maupun sedang melakukan penjaringan kader yang akan dikirimkan untuk bertarung pada pemilu yang akan datang, serta para politisi sedang mempersiapkan diri mereka melakukan blusukan, safari politik, melakukan pencitraan, silaturahmi ke ulama, tokoh masyarakat dan lain sebagainya. Sehingga dalam hal ini penulis akan sedikit menguraikan terkait dengan pemilu 2024 mengumpakan partai politik sebagai pasar yang menjual barang yaitu para politisi.

Pemilu Tahun 2024, Ibarat Pasar Menjual Barang

Pemilu 2024 kian mendakat, waktu terus berputar dan terus berjalan tanpa henti. Kini akhir 2022 yang medandakan bahwa akan masuk awal bulan untuk tahun 2023, artinya menunjukkan waktu untuk persiapan pemilu tinggal setahun lagi. Satu tahun menjelang pemilu merupakan waktu yang begitu singkat dan cepat bagi partai politik maupun bagi para politisi untuk mempersiapkan diri untuk menghadapi pemilu.

Pemilu juga bagi elit politik merupakan momentum untuk memperjuangkan kepentingan maupun mendapatkan kekuasaaan untuk memimpin suatu jabatan baik itu di lembaga legislatif maupun yudikatif. Akan tetapi demikian untuk mencapai proses itu para elit politik/politisi tidak bisa berjalan sendiri atau artinya harus menggunakan alat politik sebagai jembatan untuk mendaftar sebagai peserta pemilu yakni harus mempunyai/memiliki partai politik pengusung sebagaimana yang telah diatur dalam undang-undang partai politik. Pada hal ini penulis menyoroti bahwa pemilihan umum pada tahun 2024 ini merupakan pemilu yang berlangsung seperti pasar yang menjual barang.

Penulis mengumpakan pemilu seperti pasar menjual barang yaitu ibarat partai politik merupakan organisasi pasar politik yang besar yang menjual barang tentu dalam hal ini barang yang dimaksudkan yaitu politisi/elit politik yang akan mengikuti pemilu legislatif maupun eksekutif.

Partai politik seharusnya menjadi pasar yang bersih, sehat dan murah dalam melakukan rekrutmen anggota partai politik, memberikan biaya politik yang murah dan tanpa mahar kepada kader/politisi, memberikan pendidikan politik yang baik juga merepsentasikan kepentingan masyarakat secara general sehingga partai politik bisa menjual barang/kader, politisi yang handal, berintegritas, mempunyai gagasan politik yang sangat bagus juga memiliki rekam jejak politik yang sangat baik, hal ini demikian sebagaimana yang di katakan oleh pengamat politik, Rocky Gerung “proses demokrasi lewat pemilu itu bisa menghasilkan pemimpin yang baik maka partai politiknya harus baik dulu, baik dari segi tata kelola, rekruitmen dan lain sebagainya”.

Maka hal ini demikian menunjukkan betapa pentingnya parpol menjadi salah satu pilar demokrasi dalam hal jembatan sebagai akses mendapatkan kekuasaan harus menjadi organisasi yang betul-betul menjadi pasar yang menjual barang-barang yang berkualitas tinggi demi keberlangsungan kehidupan demokrasi di negara Indonesia yang sama-sama kita cintai bersama ini.

Harapannya semoga pada momentum pemilu pada tahun 2024 yang akan datang menjadikan pemilu yang berjalan dengan lancar, penyelenggaranya juga bekerja dengan baik dan sesuai harapan semua elemen yang ada serta partai politik menjadi jembatan yang baik untuk mengirimkan para calon yang berkompeten dan memiliki gagasan-gagasan kedepan demi mencapai tujuan dan harapan masyarakat Indonesia secara luas.

Penulis : Muhammad Fakhrur Rodzi S.IP

Apa pendapatmu?

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.