
Dimensi.id-Tahun 2023 disebut sebagai tahun politik meskipun pemilu akan berlangsung satu tahun lagi. Mengapa demikian? tentu saja karena seluruh partai sudah bekerja keras untuk lolos ke dalam ambang batas parlemen dalam pemilu 2024 nanti dan juga mereka berharap dapat menghantarkan calon presiden yang didukungnya untuk memenangi kontestasi pilpres mendatang.
Suasana pemilu sudah sangat terasa di tengah-tengah masyarakat. Posko-posko relawan didirikan, sosialisasi para capres dan cawapres digelar di berbagai wilayah dari perkotaan sampai pelosok daerah. Antusiasme masyarakat terhadap hal itu juga terlihat cukup tinggi.
Namun dilain sisi kondisi dan keadaan umat hari ini sangatlah terpuruk. Berbagai persoalan membelit negeri ini dari persoalan kemiskinan yang tak kunjung selesai dari zaman kemerdekaan sampai kasus yang akhir-akhir ini viral yaitu korupsi dari para pejabat. Umat saat ini masih menyimpulkan penyebab dari banyaknya krisis dan persoalan yang terjadi adalah soal siapa yang memimpin. Logika yang umat ingat adalah : ikan itu busuk mulai dari kepalanya. Jadi, mereka berangkapan jika pemimpinnya rusak maka yang dipimpin juga ikut rusak.
Baca Juga : RUU Kesehatan Omnibuslaw, Membaca Arah Kebijakannya Untuk Memenangkan Opini
Umat berharap besar akan ada perubahan dengan pergantian pemimpin yang dapat menjadikan keadaan lebih baik. Sehingga harapan tersebut membuat mereka antusias dengan pemilu 2024 yang akan mendatang. Akan tetapi apakah benar dengan bergantinya pemimpin akan membawa perubahan kepada negeri ini?
Allah SWT berfirman dalam surat Ar-Rad ayat 11 :
لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ ۗ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ ۚ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ
“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.”
Perubahaan keadaan suatu negeri tidak hanya semata-mata diartikan pada perubahan (pergantian) pemimpin. tidak hanya berganti kepala semata-mata membuat persoalan mudah untuk terselesaikan. Hal itu sudah terbukti dari zaman kemerdekaan sampai sekarang telah berganti lebih dari 6 kali namun keadaan negeri ini semakin terpuruk. Hutang luar negeri semakin membengkak, Sumber daya alam semakin habis dikeruk oleh penjajah, semakin tinggi tingkat kemiskinan dan pengangguran dan semakin pesatnya pertumbuhan kejahatan di berbagai daerah.
Fakta jika hanya sekedar ganti pemimpin jelas tidak menjamin membuat keadaan negeri ini menjadi lebih baik.
Saat ini, Indonesia merupakan masyarakat dengan mayoritas penduduk beragama Islam. Sebagai seorang muslim susah semestinya meyakini bahwa sumber hukum yang wajib mereka adobsi adalah al-Qur’an dan as-Sunnah bukan yang lain ataupun hukum buatan manusia. Namun, fakta dalam kehidupan sosial, ekonomi, politik dan bernegara umat muslim banyak yang menolak untuk menjadikan al-Quran dan as-Sunnah sebagai aturan, maka dari itu mereka dengan sadar menolak diatur Allah Swt yang merupakan Rabbnya.
Mengapa demikian?
Begitulah pemahaman Sekularisme dan Demokrasi yang telah membuat kaum Muslim di negeri ini mencampakkan Allah Swt dengan memisahkan Agama dari kehidupan sosial, ekonomi dan politik bernegara. Mereka hanya melihat bahwa Islam hanya mengatur urusan ibadah Sholat, Mengaji, Puasa, Zakat dan Haji tidak lebih dan banyak yang kurang.
Seharusnya kaum Muslim sadar dan kembali merujuk pada al-Qur’an dan as-Sunnah dalam menyelesaikan semua problem yang menyebabkan kerusakan dalam negeri ini. Akibat dari meninggalkan aturan Allah Swt.
Allah juga menegaskan bahwa penyebab derita umat adalah karena mereka berpaling dari Al-qur’an (QS Thaha ayat 124).
وَمَنْ اَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِيْ فَاِنَّ لَهٗ مَعِيْشَةً ضَنْكًا وَّنَحْشُرُهٗ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ اَعْمٰى
Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta.”
Umat muslim harus meyakini bahwa Al-Qur’an dan as-sunnah adalah satu satunya petunjuk dalam kehidupan. Berbagai persoalan yang ada hanya mungkin dapat diperbaiki saat pemimpin kaum muslim menerapkan Islam secara total. Hukum Islam jelas merupakan hukum terbaik yang mampu menyelesaikan berbagai persoalan. Jangankan menolak hukum-hukum Allah, menolak satu huruf saja dari Al-qur’an dapat membatalkan keimanan. Wallahu a’lam bisshawab. [Dms]
Penulis : ayu
Editor : Tokiazka