19 April 2024
Penggunaan Riset untuk negara

Illustrasi riset industri

59 / 100

Dimensi.id-kepala staf kepresidenan Moeldoko menyapaikan kritiknya terhadap hasil penelitian yang sering kali berakhir di meja laci kampus-kampus. Padahal tidak sedikit hasil penelitian dari perguruan tinggi berpotensi menjadi alat pengungkit bagi kebaikan masyarakat jika diaplikasikan dengan baik.

Meskipun begitu, Moeldoko memahami hasil penelitian yang belum teraplikasikan disebabkan beberapa faktor, salah satunya adalah tidak adanya kerja sama antara institusi pendidikan tinggi dengan pihak swasta sebagai pengembang.

Sektor swasta perlu diajak bekerja sama untuk mengembangkan hasil riset para peneliti perguruan tinggi. Jadi dari kerja sama badan usaha dan perguruan tinggi ini, apa yang dilakukan oleh para peneliti bisa dinikmati oleh masyarakat umum, sehingga hasil risetnya punya daya ungkit yang baik di masyarakat,” kata Moeldoko, dikutip dari siaran pers KSP sabtu 25 maret. Dilansir dari republica.co.id

Pernyataan Moeldoko sebagai seorang   pemimpin, memunculkan banyak tanda tanya.  Mengapa harus swata? Mengapa harus koorporasi? Apakah pemerintah tidak punya  tugas dalam pengembangan riset? Atau pemerintah tidak punya dana untuk membiayai riset?

Bicara tentang dunia riset dan perguruan tinggi, kita tidak bisa melepaskannya dari konsep penta-helix yang tentu saja pekat dengan polemik. Konsep penta-helix sendiri adalah pelibatan multipihak yang terdiri dari unsur pemerintah, akademisi, badan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, dan media, bersatu padu berkoordinasi serta berkomitmen untuk mengembangkan inovasi pengetahuan yang berpotensi untuk dikapitalisasi atau ditransformasi menjadi produk maupun jasa yang bernilai ekonomis.

Salah satu tujuan pendekatan penta-helix diklaim dalam rangka penguatan ketahanan ekonomi masyarakat untuk menemukan pola kemitraan dalam pengembangan potensi suatu kawasan. Melalui pola kemitraan tersebut, diharapkan dapat mewujudkan sustainable development goals (SDGs) dalam mencapai percepatan pembangunan ekonomi, ketahanan pangan dan energi, kesejahteraan, perbaikan lingkungan hidup, serta membangun kesadaran atas keberadaan kekayaan negara.

Ketika menilik lebih jauh, Konsep penta-helix  hanyalah kemasan bagi kapitalisasi dan liberalisasi riset. Melibatkan swasta dan koorporasi yang bermodal besar  dalam pengembangan riset mustahil untuk kemanfaatan rakyat dan negara justru  hanya akan  menguntungkan para  koorporasi dan perkembangan riset hanya akan megikuti kepentingan pasar.

Baca Juga : Ide untuk Memilih Topik Menulis yang Menarik: Cara Mencari Inspirasi dan Meningkatkan Kreativitas Anda

Riset memang sudah seharusnya di terapkan, dan negara harus membangun riset yang kondusif agar aplikasi riset  bermanfaat untuk kepentingan ummat.

Tujuan riset sebenarnya adalah memberikan solusi terhadap berbagai masalah umat, meningkatkan ilmu, dan menghasilkan berbagai temuan saintek yang baru. Riset harus dilakukan sesuai kaidah riset yang sahih sehingga menghasilkan kesimpulan yang sahih pula.

Namun hari ini, riset berada dalam cengkeraman sistem sekuler kapitalisme. Tujuan riset tidak lagi murni. Ada kepentingan kapitalis yang menjadikan riset sekadar untuk meraih keuntungan materi. Riset tidak lagi menjadi solusi mengatasi masalah masyarakat, melainkan kerap dijadikan alat untuk mendapatkan profit yang lebih besar.

Dalam sistem Islam, riset tidak bisa terlepas dari sistem politik Islam yang akan mewujudkan riset yang mandiri dan berdaulat. Setidaknya ada tiga hal utama  untuk mewujudkan hal tersebut.

  1. Visi dan Misi Riset Berlandaskan pada Akidah Islam.

    Visinya adalah riset yang mandiri, berdaulat, dan menyejahterakan.  mencakup riset di bidang saintek, tsaqafah Islam, dan militer. Sedangkan misi ristek berupa rancangan kemajuan ristek yang didedikasikan bagi kebaikan Islam dan kaum muslim.

  2. Ekosistem Riset yang Sehat.

    Negara mendukung penuh riset mulai dari pendanaan, infrastruktur, peningkatan SDM, hingga penentuan topik riset yang urgen. Dengan optimalisasi peran negara dalam riset ekosistem akan menjadi sehat jauh dari kapitalisasi dan liberasi dari pemilik modal.

    Dalam Islam, peneliti fokus menjalankan penelitiannya sehingga menjadi produk yang berfungsi sebagai selusi ummat. Setelah itu, negara yang akan mengeksekusi hasil risetnya.

  3. Penerapan Sistem Politik Islam dan Ekonomi Islam secara Kaffah.

    Penerapan sistem pendidikan islam akan melahirkan orang-orang profesional di bidangnya. Dan dengan penerapan ekonomi islam negara akan mengolah kekayaannya sendiri sehingga akan mampu mebiayai riset tanpa perlu bantuan koorporasi.

Hal ini bukanlah bualan semata, telah terbukti di masa kejayaan islam banyak ilmuan yang dilahirkan oleh daulah islam di berbagai bidak. Tak hanya  profesional di bidangnya mereka juga adalah ulama yang menjadikan sains dan agama sebagai dua hal yang tidak terpisah

Maka sudah selayaknya kita kembali kepada sistem islam. Menerapkan syariat islam, menjadikan islam sebagai ideologi. Wallahualam bissawab

Penulis : Nirmala (Aktivis Dakwah)

Apa pendapatmu?

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.