19 April 2024
12 / 100

Dimensi.id-Ketika mengikuti berita yang beredar di media sosial, ada dua berita viral pertama Ida Dayak, seorang ibu kelahiran Kalimantan yang memiliki talenta mampu menyembuhkan sakit tulang , tulang bengkok, keseleo, lumpuh dan lainnya secara langsung, hanya dengan minyak yg aneh disebutnya minyak merah dan gratis. Dengan penampilan unik, Ida Dayak rutin meng-upload setiap kegiatannya di YouTube dan tik tok. Tak ayal masyarakat berbondong-bondong mendatangi tempat praktinya seperti di lansir detikNews.com, 3 April 2023, pengobatan alternatif Ibu Ida Dayak di GOR Kostrad, Cilodong, Depok, batal dilaksanakan. Warga mengaku kecewa tak jadi diobati Ibu Ida Dayak.

Bukan kesalahan panitia, sebab sebelumnya panitia sudah memberi pengumuman jika pada hari itu ibu Ida Dayak tidak praktik. Masyarakat mengaku akan tetap menunggu.

Peristiwa viral kedua adalah penangkapan dukun pengganda uang yang lebih di kenal dengan nama Mbah Selamet dari Banjarnegara. Dilansir dari TribunMuria.com, 4 April 2023, seorang dukun bernama Mbah Slamet yang mengaku bisa menggandakan uang, Ia mengiming-imingi para korban dengan keuntungan besar bilamana menggandakan uang di tempatnya.

Korban dijanjikan misal setor uang Rp40 juta hingga Rp70 juta akan digandakan menjadi Rp5 miliar. Namun Mbah Slamet tidak menepati janjinya. Bahkan para korban malah dibunuh secara keji dengan dikubur di satu liang lahat di area perkebunan di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara.

Dia kejadian itu terjadi dimana? Di Indonesia, negara dengan penduduk beragama Islam kedua terbesar di dunia. Ironi bukan, kasus bermula dari “orang pintar” yang berulah, memanfaatkan kesempitan hidup manusia lain, untuk kepentingan pribadinya. Dua peristiwa viral ini sekaligus juga membuktikan betapa abainya negara memenuhi kebutuhan dasar rakyatnya yaitu kesehatan dan uang. Dan betapa bodohnya umat sehingga mudah dikelabui dengan orang bodoh berkedok pintar.

Ida Dayak, bisa jadi memang orang yang beruntung, memiliki keahlian khusus yang tidak dimiliki oleh orang lain. Namun, hukum alam mengatakan, ada penawaran ada permintaan. Terlebih yang ditawarkan adalah pengobatan murah meriah, yang bagi rakyat kecil sangatlah langka.

Hal ini juga diakibatkan dari minimnya literasi masyarakat soal kesehatan modern, yang tampak bagi mereka terhadap fasilitas dan layanan kesehatan modern ini adalah, lamanya pelayanan, mahalnya obat-obatan, kurangnya infrastruktur pendukung kesehatan, bahkan hingga biaya pengobatan yang mahal meski sudah ada BPJS. Sebab tidak semua penyakit bisa dicover.

Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kesehatan modern juga ternoda dengan banyaknya tindakan mal praktik, korupsi di dunia kesehatan, dan lain sebagainya, makin mendorong masyarakat untuk mengobati setiap penyakit dengan cara yang ditawarkan Ida Dayak. Terlebih tingkat sugesti masyarakat terhadap kesehatan masih kuat mengandalkan pemikiran turunan, dari nenek, kakek dan selanjutnya.

Kapitalisme Akar Persoalan Suburnya Khurafat

Biaya hidup kian tinggi, pungutan pajak bagi setiap orang , obyek dan setiap tahun makin menghimpit adalah hasil penerapan sistem sekuler kapitalis, standar kebahagiaan dan suksesnya seseorang semata diukur dari berapa banyaknya ia memiliki uang atau harta.

Di saat lapangan pekerjaan sempit, segala sesuatu butuh uang maka apa yang terpikir? Seburuk-buruknya pemikiran adalah bagaimana cara mendapatkan uang, dengan cara menggandakannya. Ini pula yang mengawali kisah pilu akibat dibunuh Mbah Selamet.

Datang ke tempatnya, pulang tinggal nama hanya karena di Mbah kesal ditagih terus menerus kapan penggandaan uangnya terwujud. Sekali lagi, ini perkara tidak enteng, kemiskinan dekat dengan kekufuran adalah benar adanya. Tawaran setan, yang membungkus kemaksiatan dengan keindahan, hanya menggandakan uang, bukan memanggil jin dan lainnya dianggap solusi. Astaghfirullah.

Padahal Rasulullah SAW bersabda, ”Siapa yang mendatangi para dukun peramal nasib, lalu ia membenarkan apa yang mereka katakan, maka ia telah kafir terhadap apa yang turun kepada Muhammad (Alquran).” (HR Ahmad dari Abu Hurairah). Akidah tergadaikan akibat tak sejahtera, negaralah yang semestinya menjadi pihak penjamin kesejahteraan itu. Namun, lagi-lagi kewajiban itu terenggut oleh sekuler kapitalisme, yang beranggapan negara harus seminimal mungkin bersentuhan dengan rakyat. Pelaku ekonomi itu hanyalah para kapital, dan negara hanya regulator kebijakan.

Bagaimana azab Allah tidak akan menimpa kita semua, disebabkan matinya amar makruf nahi mungkar di masyarakat? Yang seharusnya sebuah masyarakat itu terdiri dari manusia yang saling berinteraksi, memiliki perasaan, pemikiran dan peraturan yang sama kini rusak karena kapitalisme sekuler, memunculkan sikap individualisme, hedonisme, liberal dan sekuler.

Islam Sejahterahkan Rakyat, Pangkas Khurafat dan Klenik

Allah SWT berfirman yang artinya,” Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Alquran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil)…”(Qs al-Baqarah:185), maka artinya, syariat Islam sangatlah layak dijadikan sebagai aturan hidup manusia, memberi solusi bagi setiap persoalannya. Jika hari ini kita, kaum Muslim justru dipimpin oleh sekulerisme kapitalis itu berarti ada pengabaian.

Dan bentuk pengabaian ini konsekwensinya sangatlah berat, sebab sebagai seorang Muslim tentu paham betul jika kelak akan bertemu dengan hari penghisaban, dimana segala amal kita di dunia akan dimintai pertanggungjawaban. Lantas, siapkah kita menjawab sementara selama di dunia kita memakai aturan lain selain yang diwahyukan Allah?

Islam , sepanjang sejarah manusia dan peradaban di dunia ini pernah berjaya, memimpin dunia selama 1300 tahun. Masa yang belum tertandingi oleh sistem manapun, dan di dalamnya terukir dengan cemerlang bagaimana sejahteranya rakyat tanpa harus mendatangi dukun, bahkan di bidang kesehatan, ilmuwan Muslim menjadi Pioneer bagi dunia kesehatan selanjutnya, bahkan hingga hari ini. Rakyat diberi kemudahan mengakses fasilitas kesehatan, diberikan pelayanan terbaik bahkan gratis.

Seluruh kebutuhan pokok rakyat terkait sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan dan keamanan dibiayai oleh negara, diselenggarakan secara maksimal dari mulai pusat kota hingga di wilayah pinggiran atau pedalaman. Seperti misalnya pada masa Khalifah Pada era khilafah ‘Abbasiyah sudah ada kebijakan rumah sakit keliling. Rumah sakit seperti ini masuk dari desa ke desa. Khilafah saat itu benar-benar memberikan perhatian di bidang kesehatan dengan layanan nomor satu, tanpa membedakan lingkungan, strata sosial dan tingkat ekonomi.

Pengobatan tradisional bukan tak boleh namun seiring dengan perkembangan teknologi, dan edukasi yang baik, pengobatan modern bisa bersanding manis dengan pengobatan tradisional. Wallahu a’lam bish showab. [DMS]

1 thought on “Orang Pintar , Ulahnya Membuat Gempar

  1. Pembahasan menarik, tulisan juga tersistematis. mungkin tambahan saja penjelan terkait fakta masih kurang banyak, bisa juga fakta digali dengan pertanyaan 5 W + 1 H sehingga rentetan masalah ada benang merahnya dengan persoalan perdukunan yang menjadi pokok masalahnya.

Apa pendapatmu?

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.