24 April 2024
Negara Krisis
58 / 100

Dimensi.id-Peliknya berbagai permasalahan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat yang tak kunjung usai justru semakin bertambah termasuk permasalahan krisis ekonomi, bahkan hingga  agama pun dijadikan sebagai sebuah permasalahan di negeri ini.

Dikutip pada beritasatu.com, Minggu, (6/11/22) “Itulah, virus bisa mengena siapa saja ya, virus intoleransi, radikalisme tidak pernah lihat status sosial, tidak melihat profesi. Jadi, itu adalah bukti bahwa virus ini tidak mengenal status sosial. Guru bisa kena,” ujar Boy Rafli Amar Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Seirama dengan laman Kompas.com, (5/11/22/ ) “Jadi kalau warga kita semua cinta NKRI, maka musuh negara yang namanya terorisme tidak akan pernah bisa datang dan menghinggapi seluruh elemen masyarakat Indonesia,” kata Boy.

Konflik Agama Sebagai Kambing Hitam Masifnya Program Radikalisme

Konflik agama sampai sekarang ini masih sering terjadi di tengah-tengah masyarakat, ini merupakan sebab para pemimpin dunia mengadakan pertemuan di Yogyakarta, yang membahas agama sebagai sumber solusi global demi mewujudkan kehidupan masyarakat yang harmonis diberbagai dunia. Tetapi hal tersebut hanyalah seruan belaka yang bertentangan dengan realita dunia saat ini. Nyatanya masih banyak konflik yang terjadi, seperti Palestina dan Israel, dan masih banyak konflik yang berhamburan di tengah-tengah masyarakat.

Dan faktanya, mereka beranggapan bahwa umat Islam yang menyerukan kepada tegaknya syari’at Islam, sering dicap sebagai terorisme bahkan dianggap radikal, bahkan pemerintah selalu mewanti-wanti terhadap kelompok yang menyuruh kepada syari’at Islam. Mereka yang menyerukan syari’at Islam dianggap melanggar aturan-aturan di negeri ini.

Islam Kaffah Solusi Untuk Hadapi Sekularisasi

Inilah wajah Kapitalisme saat ini, mereka hanya membawa agama sebagai ibadah ritual saja, sedangkan dalam kehidupan agama dipisahkan dan tidak boleh menjadi aturan hukum. Hal ini menyebabkan umat  ini tidak akan keluar dari krisis ekonomi dan lain-lainnya jika Ideologi Islam tidak segera diterapkan secara kaffah.

Padahal sejatinya islam adalah sebuah Ideologi yang hakiki dan universal dalam menghadapi dan memberi solusi setiap problem umat diseluruh dunia. Sebab Ideologi Islam diwujudkan berlandaskan akidah akal yang mewajibkan setiap muslim untuk beriman kepada Allah dalam ketaatan.

Ideologi ini mempercayai adanya Allah sebagai Al-Khaliq dan Al-Haq pencipta alam semesta dan seisinya, juga agama dan kewajiban mengaplikasikan agama dalam kehidupan. Sementara itu, dalam pelaksanaannya dijalankan oleh negara dengan adil sebagai junnah(pelindung) dan juga raa’in(pengurus) seluruh urusan umat, inilah negara yang disebut Khilafah.

Dalam Khilafah akan mendapatkan jaminan dari Allah untuk merealisasikan syari’at Islam secara kaffah dalam kehidupan agar terwujud umat yang makmur, dengan memberikan rahmatan lil alamin dan menjadikan kuntum khairu ummah.

Dan adanya seorang Khalifah yang mengurus semua urusan baik layanan publik, hubungan luar negeri, industri dan militer dengan aturan sistem islam. Oleh sebab itu hendaknya kita sebagai seorang muslim yang taat untuk senantiasa istiqomah dalam mendakwahkan syariat islam kaffah, menjadi agent of change peradaban untuk kebangkitan islam, sebagaimana janji Allah dan bisharah Rasulullah. Wallahu’alam bishshawwab [Dms]

Penulis : Sabrina Nusaiba

Apa pendapatmu?

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.