2 Mei 2024

Dimensi.id-Hutang adalah kewajiban untuk dibayar agar hidup kita lebih mudah dan indah. Rezeki lancar dan terbebas dari masalah karena tidak memiliki tanggungan. Mumpung Ramadhan segerakan untuk membayar hutang-hutang pada siapa saja yang kita sudah berjanji untuk melunasinya. Jangan dibiarkan hutang menumpuk tanpa ada niatan untuk membayar, padahal itu akan menghalangi kita untuk berbuat banyak kebaikan.

Bagaimana bisa bersedekah, amalan sunah, dikerjakan jika kita masih memiliki tanggungan hutang yang wajib untuk dibayar, apalagi pada banyak orang. Hutang harus segera dibayar, bukan dibiarkan, tidak ada niatan untuk mengembalikan. Jika ada niatan, kita bisa mencicilnya, dan yakinlah Allah SWT. akan memberi jalan dan kemudahan bagi siapa saja yang mempunyai niatan baik apalagi di bulan yang penuh berkah yang didalamnya ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Kita juga tidak ingin menjadi orang bangkrut saat menghadap Allah SWT. Dalam sebuah hadis sahih Muslim, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam (SAW) mengabarkan tentang orang-orang yang bangkrut pada hari kiamat. Betapa meruginya mereka yang mengalami bangkrut tersebut. Bangkrut di sini ternyata bukan orang mengalami kerugian dalam bisnis dan perniagaan. Tetapi lebih dari itu, Rasulullah mengingatkan agar umatnya jangan sampai mengalami hal itu di hari kiamat.

Orang yang bangkrut di hari kiamat akan menjadi penghuni neraka yang pedih dan amat berat siksanya. Lalu, apa penyebab seseorang menjadi bangkrut di hari kiamat? Ternyata karena kedzalimannya kepada orang lain. Semua amal saleh yang dilakukannya di dunia akan hilang lantaran perbuatan buruk pada orang lain, termasuk keengganan kita untuk membayar hutang. Tidak mau membayar hutang adalah bentuk kedzaliman kita pada orang lain, karena didalamnya ada hak orang lain yang tidak kita tunaikan

Saat hutang tidak segera dilunasi hingga kita mati, maka kita meninggalkan tanggungan hutang pada sesama yang tidak terbayarkan dan itu tidak bisa digantikan oleh pahala sholat atau puasa kita. Oleh karena itu saat sang mayit diberangkatkan untuk dimakamkan dipastikan bahwa tidak ada hutang yang belum dibayar. Jika ada segera mendatangi ahli warisnya untuk melunasinya, atau bisa diikhlaskan agar tidak menjadi penghalang baginya untuk mendapatkan SurgaNya.

Bahkan saat masih di dunia, hutang yang belum terbayar akan menjadi beban bagi kita untuk melangkah. Jika demikian mengapa kita tidak mengazamkan untuk melunasinya. Jika tidak ada niat untuk membayar, lalu sampai kapan kita kita hidup dalam beban hutang. Tidak perlu bangga dengan banyak hutang yang kita miliki. Harusnya kita kasihan pada mereka yang hidup dalam beban hutang, apalagi jika mereka tidak punya keinginan untuk membayarnya. Hidup dalam beban hutang sepanjang hidup sungguh tidak menyenangkan. Dan hutang kita tidak otomatis lunas saat kita mati, tapi menjadi penghalang bagi kita untuk meraih surgaNya.

Kenapa tidak kita azamkan untuk melunasi hutang-hutang kita, padahal hutang akan menjadi penghalang kita untuk menjalin hubungan dengan sesama. Kehormatan kita jatuh juga bisa disebabkan karena tanggungan hutang yang tidak terselesaikan. Hutang yang tidak segera dibayar tidak jarang akan memantik konflik antar sesama, apalagi jika yang berhutang tidak menyadari dan tidak mau melunasinya.

Banyak keburukan disebabkan karena hutang, lalu kenapa kenapa kita enggan untuk melunasinya. Padahal jika kita mengazamkan untuk menyelesaikan hutang-,hutang, insyallah ada jalan terbebas dari hutang yang selama ini membelit kita. Punya hutang itu tidak enak dan menjadi beban dalam hidup, maka azamkan untuk melunasi hutang-hutang kita, sehingga hidup kita akan lebih indah dan berkah.

Bahkan negara tidak berdaya gara-gara hutang. Hutang menumpuk bukan dibiarkan dan terus ditambah, tapi harus diselesaikan agar kita bisa menjadi negara mendiri dan diintervensi oleh negara lain. Satu negeri tidak berdaya dan terjajah karena hutang.

Hutang menumpuk membuat negara tidak berdaya, dan tidak punya wibawa. Jadi tidak perlu bangga punya hutang banyak kerena tidak membawa kebaikan. Kita harus bangkit dengan menyelesaikan hutang-hutang agar kehormatan kita bisa terjaga dan kita bisa berdiri tegak untuk menghadapi masa depan cemerlang tanpa hutang (ME)

Apa pendapatmu?

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.