16 April 2024
salat Malam

salat Malam

75 / 100

Allah Swt. berfirman,

اِنَّ رَبَّكَ يَعْلَمُ اَنَّكَ تَقُوْمُ اَدْنٰى مِنْ ثُلُثَيِ الَّيْلِ وَنِصْفَهٗ وَثُلُثَهٗ وَطَاۤىِٕفَةٌ مِّنَ الَّذِيْنَ مَعَكَۗ…

“Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwa engkau (Muhammad) berdiri (salat) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersamamu…” (QS. Al-Muzammil: 20).

Dimensi.id-Dalam ayat di atas, dijelaskan bahwa Nabi Muhammad saw. adalah orang yang senantiasa mengerjakan salat malam. Tak hanya beliau saw., aktivitas ini rupanya juga dilakukan oleh orang-orang beriman di sekitarnya yaitu para Sahabat Nabi saw.

Salat malam adalah salah satu amal saleh yang dicintai oleh Allah Swt. Karena pada malam hari di saat manusia terlelap, Allah hendak mengangkat derajat orang-orang yang bersimpuh memohon ampun kepada-Nya. Oleh karena itu, muslim sangat dianjurkan untuk melakukan salat malam dan istikamah di dalamnya.

Sholat malam, tidak selamanya dikerjakan di satu waktu yang sama. Dalam surah Al-Muzammil ayat 20 di atas, dijelaskan bahwa Nabi saw. adakalanya mengerjakan salat malam di kurang dari dua pertiga malam atau setengah malam atau sepertiga malam. Ini menunjukkan bahwa Nabi saw. mengerjakan sholat malam di waktu yang mudah bagi beliau. Begitu juga dengan para Sahabat Nabi saw. Para Sahabat juga mengerjakan salat malam di waktu yang berbeda-beda.

Masih dalam ayat di atas, dijelaskan pula bahwa salat malam dikerjakan dengan berdiri sebagaimana Sholat wajib. salat malam dapat dilakukan dengan mengerjakan salat tahajud, tasbih, witir, hajat, dan taubat. Dapat pula diisi dengan menambah amalan zikir, tilawah dan tadabur Al-Qur’an, dll. Bagi orang-orang mukmin yang berat melaksanakan salat malam karena suatu hal, maka tak mengapa pada saat itu ia tak mengerjakan. Hanya saja, Allah Swt. akan memberikan pahala yang besar kepada orang-orang mukmin yang istikamah di dalam mengerjakan salat malam.

Baca Juga :

Dalam Al-Qur’an, perintah menghidupkan malam, salah satunya dengan sholat malam juga disampaikan oleh Allah Swt. dalam berbagai ayat. Seperti dalam surah Adz-Dzariyat ayat 17-18, Ath-Thur ayat 48-49, Al-Insan ayat 25-26, Al-Isra’ ayat 79, dll. Dalam hadis Nabi saw., salat malam juga terdapat pada beberapa sabda beliau saw. seperti hadis yang diriwayatkan Imam Ahmad, Ibnu Hibban, dan Hakim bahwa Rasulullah saw. bersabda,

“Dirikanlah salat di waktu malam ketika manusia sedang tidur, dan masuklah surga dengan kedamaian” (HR. Ahmad, Ibnu HIbban, dan Hakim).

Dari Abu Hurairah ra mengatakan, Rasulullah bersabda,

“Seutama-utama puasa setelah Ramadan ialah puasa di bulan Muharram, dan seutama-utamanya salat sesudah salat Fardhu, ialah salat malam.” (HR. Muslim).

Diriwayatkan oleh Bilal, bahwa Rasulullah saw. bersabda,

“Hendaklah kalian melakukan shalat malam karena hal tersebut merupakan kebiasaan para orang saleh sebelum kalian, karena salat malam tersebut sebagai bentuk pendekatan (seorang hamba) kepada Allah, pencegah dari perbuatan dosa, pelebur kesalahan dan sebagai penolak sakit dari jasad.” (HR. Tirmidzi).

Menjaga salat malam bagi seorang mukmin akan mampu menambah kedekatan kepada Allah, sarana untuk dikabulkannya doa, diampuni dosanya, melembutkan hati, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, meskipun hukumnya sunah, sholat malam tetap dianjurkan untuk setiap mukmin karena terdapat banyak hikmah di dalamnya. Tak hanya itu, waktu yang diberikan untuk mengerjakan sholat malam dapat dilakukan sepanjang malam sesuai dengan kemudahan yang dilakukan oleh seorang mukmin.

Adapun bagi pengemban dakwah, sholat malam merupakan hal penting yang harus diperhatikan. Sebab ia membutuhkan pertolongan Allah saat mengemban risalah Allah yang mulia. Pertolongan Allah hanya akan datang kepada hamba yang senantiasa mengingat Allah dan melakukan amal saleh, tidak hanya amalan wajib tetapi juga amalan sunah.

Jika pengemban dakwah enggan melakukan amalan sunah, bagaimana mungkin ia berharap Allah akan menolongnya? Bagaimana mungkin agama yang ia perjuangkan akan segera mendapatkan pertolongan? Maka dari itu, salat malam haruslah diupayakan untuk terus dilakukan meskipun status hukumnya tetaplah sunah seperti yang telah Allah syariatkan.

Menjaga salat malam dapat dilakukan dengan cara tetap menjaga kedekatan dengan Allah Swt. dengan selalu berada dalam koridor syariat Islam. Sebab dosa dapat menghalangi seseorang untuk mendirikan sholat malam. Mukmin dan pengemban dakwah juga perlu menghunuskan tekad yang kuat agar dapat istikamah di dalam menjalankan semua amal saleh. Termasuk selalu memohon kepada Allah agar dihindarkan dari rasa malas dan perbuatan yang sia-sia. Serta senantiasa berkumpul dengan orang-orang saleh agar dapat saling mengingatkan dalam kebaikan.

Wallahu a’lam bishawab.

Apa pendapatmu?

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.