27 Maret 2024

Dimensi.id-Dari apa yang kita miliki rumah megah, mobil mewah, atau uang simpanan dan investasi tidak bisa mengalahkan indahnya bersama keluarga. Maka saat kehilangan salah satu anggota keluarga jika bisa ditebus ingin rasanya diganti dengan semua apa yang dimiliki. Sedih sekali saat waktu berpisah tiba, apalagi jika untuk selama-lamanya. Tapi siapa yang mampu melawan takdir saat perpisahan itu datang dan tidak bisa ditunda meskipun hanya sebentar. Tidak pula bisa memperbaiki semua kesalahan saat bersama, karena waktu tidak bisa diputar kembali. Yang ada hanya kenangan masa – masa bahagia bersama yang tidak terlupakan.

Indahnya bersama keluarga jangan disia-siakan sebelum semuanya akan menjadi kenangan. Buatlah cerita yang menyenangkan untuk dikenang bersama keluarga. Jangan percikan kemarahan dan emosi merusak kebersamaan dengan keluarga. Bersyukurlah masih memiliki keluarga utuh. Jangan sia-siakan kebersamaan dengan mereka sebelum satu persatu meninggalkan kita. Hiasi dengan senyuman dan tawa serta kehangatan yang semua akan menjadi kenangan indah. Ada pertemuan pasti ada perpisahan. Semua itu pasti akan terjadi, hanya soal waktu yang sudah menjadi ketetapanNya.

Waktu terus bergulir dan tidak ada bisa menghentikan ketetapan dan takdirNya. Kisah haru, sedih, dan bahagia menghiasi hidup. Bertemu dan berpisah dengan orang-orang yang kita cintai tidak bisa dielakkan dan semua menjadi hiasan kisah-kisah kehidupan. Semua kisah baik sedih maupun bahagia memberi kita hikmah dan pelajaran bahwa tidak ada sesuatu yang kekal dalam hidup, karena semua akan berakhir pada satu titik yang membuat kita harus meninggalkan semua yang kita cintai, siap ataupun tidak. Tawa dan tangis kita alami, namun jangan membuat diri kita berputus asa atas rahmatNya. Tetaplah bersyukur dengan mengucapkan, alhamdullilah atas segala sesuatu.

Kita nikmati saja kebersamaan bersama keluarga. Rutinitas, dan kesibukan untuk mengejar nikmat dunia sering membuat kita lupa untuk meluangkan waktu bersama keluarga. Jalan-jalan santai bersama keluarga sungguh menyenangkan, dan nikmati saat ada kesempatan. Makan bersama dengan keluarga juga moment indah yang tidak terlupakan, di rumah atau sesekali diluar tempat favorit bersama untuk melepaskan capek dan perasaan jenuh. Bersama keluarga kita bisa merasa tenang dan tentram. Jangan sia-siakan kesempatan saat bisa bersama keluarga untuk menciptakan kenangan indah.

Lupakan sejenak rutinitas, pekerjaan dan kesibukan dunia yang sering membuat kita lupa dengan keluarga tercinta. Ingatlah hidup hanya sejenak, tidak terasa mereka yang dulu masih anak-anak, sekarang mulai beranjak dewasa yang harus mampu memahami hidup dengan dengan benar dengan tuntunan agama yang lurus dan mulia. Mengajari mereka agama yang mengantarkan dia untuk memahami hakekat hidup dengan Islam adalah kewajiban sebagai orang tua. Dampingi mereka terus agar mampu melangkah di jalan yang lurus. Jangan hanya mengejar dunia mati-matian, tapi akhirat terlupakan. Kita selamatkan keluarga kita yang tercinta tidak hanya di dunia, tapi juga akhirat nanti.

Berharap kita masih bisa bertemu di surgaNya, meskipun maut akan memisahkan kita. Maka siapkan anak-anak, seluruh anggota keluarga kita dengan pemahaman Islam yang benar untuk bekal melanjutkan kehidupan mereka meskipun kita sudah tidak ada dan agar mereka tidak tersesat dan selalu dalam petunjukNya, sehingga kita bisa bertemu lagi nanti di SurgaNya.

Kebahagiaan kita terbesar saat kita bisa menyaksikan anak-anak tumbuh menjadi pribadi bertaqwa, bukan jabatan dan gaji tinggi serta harta melimpah yang dimiliki. Saat orang tua mampu menyaksikan anak-anak bisa menjadi muslim yang bertaqwa, itulah kebahagian hakiki orang tua. Harta tidak lagi penting karena usia yang sudah senja. Bisa beribadah bersama keluarga adalah kebahagian tertinggi dalam hidup.

Bersama keluarga dengan suasana keimanan dan ketaqwaan, menjalankan ibadah bersama sungguh menyenangkan. Saling mengingatkan dan menguatkan untuk menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi semua laranganNya harus terus dilakukan agar keluarga kita selamat dari jilatan api neraka, dan layak mendapatkan surgaNya, sebaik-baik tempat kembali.

Melindungi keluarga dari pemikiran sesat; sekularisme, kapitalisme maupun sosialisme yang menjauhkan kita dari ajaran Islam yang lurus dan mulia. Enggan mengatur hidup dengan Islam, karena pemikiran sekuler. Setelah kita mati tidak penting lagi pendidikan lulusan luar negeri, tidak pula memiliki jabatan tinggi, tapi enggan untuk berislam kaffah. Islam tidak diambil semua, tapi sebagian yang sesuai untuk hidupnya. Padahal mengambil sebagian dan meninggalkan sebagian yang lain dalam berislam dikecam dalam Islam sebagi orang fasik dan munafik. Sungguh dia tersesat, dalam kesesatan yang nyata. Harta Terindah adalah keluarga yang harus kita jaga agar bisa bersama-masa masuk surgaNya. (ME)

Apa pendapatmu?

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.